Dasar Iman Sembahyang kepada Leluhur

93 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri

A. Sembahyang kepada Leluhur

1. Dasar Iman Sembahyang kepada Leluhur

Hidup manusia dalam berkesinambungan dari pra ke pasca kehidupan di dunia ini. Iman akan datang dan kembali kepada-Nya. Khalik Semesta Alam sebagai pencipta dan perlindungan dari segalanya, menjadi panggilan ibadah paling mendasar bagi umat Khonghucu. Dalam sejarah manusia di awal peradaban, pemujaan kepada leluhur memang lebih dulu dikenal sebelum para nabi memberi bimbingan kepada umat manusia iman akan Tuhan sebagai Mahaleluhur manusia. Dalam agama Khonghucu, konsep memuliakan hubungan atau Xiao 孝 menjadi pokok ajaran agama. Sebagaimana iman Khonghucu adalah sebuah kelangsungan yang telah diuraikan pada pada Bab 2 bahwa laku baki itu pokok dari pengajaran agama, bahkan dijelaskan sebagai pokok kebajikan, dari sinilah agama berkembang. Berbaki kepada orang tua adalah langkah awal untuk patuh dan taqwa kepada Tuhan, dan menjadi kewajiban manusia. Bersembahyang kepada Tuhan dan leluhur adalah suatu rangkaian ibadah bagi umat Khonghucu. Hal ini menyangkut makna suci kehidupan dan kemaian, dunia akhirat serta menjadi pangkal dan ujung hidup manusia. Dari hal itu, jelaslah bahwa kehidupan beragama sesungguhnya idak akan lepas dari masalah memuliakan hubungan dengan leluhur. Salah satu keyakinan iman umat Khonghucu, yaitu tentang iman menyadari akan adanya nyawa dan roh Gui-Shen , menyiratkan keyakinan bahwa kehidupan manusia di dunia ini dibangun oleh adanya daya hidup jasmani Gui dan daya hidup rohani Shen . Keduanya berpadu dalam kehidupan dan menjadi kewajiban manusia untuk mengharmoniskan keduanya sesuai dengan Firman Tuhan. Ibadah manusia pada dasarnya adalah bagaimana menempuh jalan untuk ’kembali’ kepada Tuhan, dan inilah yang merupakan tujuan teringgi pengajaran agama di dunia bagi manusia, yaitu: mengharmoniskanmenyelaraskan antara kehidupan rohani dan kehidupan duniawi, atau menyelaraskan antara roh dan nyawa. Di dalam kitab Li Ji kitab kesusilaan Bab XXIV13, tersurat sebagai berikut: “Semangat Qi itulah perwujudan tentang adanya roh, badan jasad Po itulah perwujudan tentang adanya nyawa. Bersatu harmonisnya nyawa dan roh kehidupan lahir dan kehidupan bain itulah tujuan pengajaran agama.” “Semua yang dilahirkan tumbuh, mesi mengalami kemaian; yang mai itu mesi kembali kepada tanah; inilah yang berkaitan dengan nyawa kehidupan lahir. Semangat itu mengembang naik ke atas, memancar dihantar semerbaknya dupa, itulah sari kehidupan, itulah kenyataan daripada roh.” di un du h da ri psmk. ke md ikb ud .g o. id p smk 94 Kelas XI SMASMK Demikian konsep bangun kehidupan yang ada unsur rohaniahnya berpadu dengan unsur lahiriah menjalani hidup di dunia ini. Dua unsur nyawa dan roh Gui Shen yang ada dalam manusia dan membangun kehidupan manusia itu, dapat dipetakan sebagai berikut: QIAN 乾 KUN 坤 REN 人 Shen Roh 神 Gui Nyawa 鬼 + + Qi Semangat 气 + - Ling Sukma 菱 - - Po Jasad 魄 - + Hun Arwah 魂 SHEN MING 神明 Gambar 5.1. Diagram Konsep Gui Shen. di un du h da ri psmk. ke md ikb ud .g o. id p smk 95 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri Mengingat badanjasad yang terdiri atas bagian-bagian itu suatu keika akan rusak, dan idak cukup syarat lagi untuk mendukung roh Shen kehidupan terpisahlah kedua unsur tersebut, inilah yang dimaksud kemaian itu. Namun demikian, kemaian hanya memisahkan badanjasad Po kepada bumi dan semangat Qi ke haribaan Tuhan. Arinya, nyawa yang dalam hal ini badan jasad Po yang berunsur Yin akan kembali dan melebur dengan tanah, tetapi semangat Qi atau roh itu tetap hidup, dan kebahagiaan hidup setelah kehidupan ini bergantung pada “amal bajik” kehidupannya di dunia. Ling sukma akan menunggu Hun arwah yang mengembara untuk menyatu dalam keharibaan Tuhan Yang Mahagemilang dan Mahaabadi itu. Inilah mengapa persembahyangan kepada leluhur diserukan menjadi ibadah karena hidup berlangsung terus-menerus turun-temurun. Sembahyang kepada leluhur dimaksudkan agar arwah leluhur yang dimaksud mencapai ketenangan, idak tersesat dalam pengembaraannya dan segera dapat menyatu dengan sukma Ling . Di sisi lain, sembahyang kepada leluhur juga dimaksudkan meneruskan amal ibadah kepada Tuhan, menjaga dan memperbaiki maupun meningkatkan amal dan laku bajik agar leluhur bisa kembali keharibaan Tuhan Yang Mahakekal dan Mahaabadi itu. Dapat menyatu kembali antara Ling sukma dan Hun arwah di dalam kehidupan akhirat, inilah yang dimaksud dengan Shen Ming arwah suci, dan hal ini akan membawa aura suci. Jika persembahyangan kepada leluhur bisa terlaksana dengan baik dan benar, aura Shen Ming itu dapat membawa berkah dan perlindungan bagi keturunankeluarga yang bersangkutan. Catatan: Persembahyangan kepada leluhur dalam iman Khonghucu jelas memberi suatu gambaran yang menyatu pada hubungan Tuhan – Leluhur – Manusia, yang melipui kesatuan dari iga kenyataan hidup: Tuhan, BumiSemesta Alam, dan Manusia itu sendiri. Ini mendasar pada kehidupan dunia akhirat yang berkaitan dengan daya hidup duniawi dan Illahi, yang memberi nuansa isik dan metaisik jasmani dan rohani. Maka, semesinya tak perlu lagi diragukan tentang konsep ater life dalam agama Khonghucu. di un du h da ri psmk. ke md ikb ud .g o. id p smk 96 Kelas XI SMASMK

2. Saat-Saat Sembahyang kepada Leluhur 1 Qing Ming