Perjalanan ke Negeri Wei

54 Kelas XI SMASMK harus mengembara ke berbagai negeri. Demi misi sucinya, Nabi Kongzi rela melepaskan jabatannya dan mulai menyebarkan ajarannya ke negeri-negeri lain. Maka, bersama murid-muridnya, Nabi Kongzi memulai perjalananan berkeliling ke berbagai negeri untuk menyebarkan Firman Tian, mengajak umat manusia kembali ke Jalan Suci Dao . Sembahyang Besar Dongzhi bagi umat Khonghucu diperingai sebagai hari Mu Duo Genta Rohani, hari dimulainya perjalanan Nabi Kongzi menyebarkan ajaran-ajarannya. Pada saat itu, usia Nabi Kongzi lima puluh enam tahun. Nabi Kongzi diiringi beberapa muridnya melakukan perjalanan untuk menebarkan ajaran-ajarannya ke berbagai pelosok negeri. Misi suci selaku Genta Rohani Tuhan Tian Zi Mu Duo adalah menemukan seorang raja pemimpin yang mau menerapkan ajaran-ajaran nabi sehingga membawa damai bagi dunia. Pengembaraannya menebarkan ajaran-ajaran suci tentang kebajikan itu berlangsung selama iga belas tahun lamanya. Pada saat itu, Nabi Kongzi telah dianggap sebagai orang yang paling bijaksana di seluruh pelosok negeri. Ia telah memberikan ajarannya kepada sejumlah besar pegawai negeri yang hebat di Negeri Lu dan negeri di sekitarnya. Tetapi seperi halnya di Negeri Lu sendiri, banyak pejabat penguasa yang idak menyukai misi rohani Nabi Kongzi karena dianggap membahayakan kedudukan dan mengganggu kepeningan mereka.

2. Perjalanan ke Negeri Wei

Di lain waktu, keika Nabi Kongzi dalam perjalanan ke Negeri Wei, ia berpapasan dengan ketua pemberontak yang menyerang Negeri Wei. Ketua pemberontak itu memberi tahu Nabi Kongzi bahwa ia idak akan melepaskannya kecuali jika Nabi Kongzi berjanji untuk membatalkan rencana mengunjungi Negeri Wei. Nabi Kongzi berjanji, tetapi segera setelah rombongan pemberontak itu meninggalkannya, Nabi mengubah arah dan berjalan menuju Negeri Wei. “Guru, apakah dibenarkan untuk mengingkari janji?” tanya Zigong heran. “Saya idak akan memenuhi janji yang dibuat di bawah tekananpaksaan,” kata Nabi Kongzi. ”Tuhan pun akan memaakan aku.” Keika mereka iba di ibu kota Negara Wei, kota itu sangat sibuk dan penduduknya banyak. “Ah, begitu banyak orang,” kata Nabi Kongzi. “Apa yang akan guru lakukan untuk mereka jika guru mempunyai kesempatan mengatur negeri ini?” tanya Ran Qiu salah seorang muridnya. “Aku akan membuat mereka makmur.” ”Selanjutnya apa?” ”Aku akan mendidik mereka.” di un du h da ri psmk. ke md ikb ud .g o. id p smk 55 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri Di Negeri Wei, Nabi Kongzi inggal di rumah kakak iparnya, Zilu. Raja Muda Negeri Wei Wei Ling Gong, bertanya tentang berapa banyak Nabi Kongzi mendapat gaji di Negeri Lu. Keika mendapat keterangan bahwa Nabi diberi 6.000 takar beras, ia pun memberi Nabi sejumlah itu. Tetapi tatkala ada orang yang memitnah dan memburuk-burukkan Nabi, ia pun memerintahkan Wang Sun Jia untuk mengamat-amai beliau. Wei Ling Gong sebenarnya seorang yang cukup baik, tetapi ia sangat lemah, peragu, dan idak mempunyai ketetapan hai. Di dalam pemerintahan, ia sangat dikuasai oleh Nanzi, seorang selir dari Negeri Song yang kemudian dijadikan permaisuri, ditambah dengan pengaruh yang besar dari Wang Sun Jia, seorang menteri yang sangat dikasihi karena pandai menjilat. Kepada Nabi Kongzi yang idak mau dekat kepadanya, Wang Sun Jia pernah menyindir, “Apa maksud peribahasa, daripada bermuka-muka kepada Malaikat Ao Malaikat ruang Barat Daya rumah, lebih baik bermuka-muka kepada Malaikat Zao Malaikat Dapur itu?” Dengan tegas, Nabi Kongzi bersabda, “Itu idak benar Siapa berbuat dosa kepada Tuhan Yang Maha Esa, iada tempat lain ia dapat meminta doa” Lunyu. III: 13. Karena nasihat-nasihatnya idak kunjung dijalankan di Negeri Wei, Nabi Kongzi hanya sepuluh bulan inggal di situ dan selanjutnya menuju ke Negeri Chen.

3. Di Negeri Kuang