27
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri
4. Tidak Memalukan Orang Tua
Melakukan perawatan bukanlah satu- satunya cara melaksanakan baki, ada hal
lain yang lebih pening dari itu. Maka, bukan suatu masalah jika orang tua yang
melahirkan kita idak berada dekat atau bahkan sudah iada lagi sehingga kita
idak dapat lagi melakukan perawatan kepada mereka. Jalinan hubungan antara
anak dan orang tua idak dapat dipisahkan oleh jarak dan waktu.
Di mana pun kita berada dan di mana pun orang tua kita berada, perihal kita
sebagai anaknya idak akan berubah. Jika tenaga, ada anggur dan makanan lebih dahulu disuguhkan kepada orang tua. Tetapi,
kalau hanya demikian saja, cukupkah dinamai laku baki?” Lunyu II : 8 Melakukan pemeliharaanperawatan terhadap orang tua tentu idaklah sama
dengan melakukan perawatan kepada hewan peliharaan atau seperi hewan melakukan perawatan. Melakukan pemeliharaanperawatan terhadap orang tua
haruslah disertai dengan sikap hormat dan mengindahkan kesusilaan. Kalau idak disertai dengan sikap hormat, apa bedanya dengan melakukan pemeliharaan
terhadap anjing dan kuda atau seperi anjing dan kuda melakukan perawatan.
Gambar 2.6. Hewan juga dapat
melakukan perawatan, tetapi idak dilandasi rasa hormat.
Sumber: dokumen Kemdikbud
Gambar 2.7. Apapun yang kita lakukan akan
berdampak pada nama baik kedua orang tua kita.
Sumber: dokumen penulis
di un
du h
da ri
psmk. ke
md ikb
ud .g
o. id
p smk
28 Kelas XI SMASMK
kita melakukan hal-hal yang memalukan, orang tua tetap akan mendapat dampaknya. Maka perbuatan idak memalukan orang tua adalah juga bagianperwujudan dari
pelaksanaan laku baki kita kepada orang tua, bahkan ingkatannya berada di atas hal melakukan perawatan.
4. Hal Memberi Peringatan
Melakukan laku baki bukan berari membuta untuk menurui saja semua kehendak orang tua. Kita tetap memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk
memberikan peringatan jika memang terjadi penyelewenganpenyimpangan dari laku bajik. Tetapi, tentu saja peringatan yang kita berikan tetap mengikui kaidah-
kaidah baki itu sendiri.
Zhengzi bertanya, ”Murid telah mendengar jelas hal kasih-mengasihi, hormat- menghormai, memberikan ketenteraman kepada orang tua dan meninggalkan
nama baik. Kini memberanikan bertanya, apakah seorang anak yang menurut saja permintaan orang tuanya dapat dinamai laku baki?”
Nabi Kongzi menjawab, ”Apa katamu? Pada zaman dahulu, seorang raja yang mempunyai tujuh orang menteri yang berani memberi peringatan, meski ia ingkar
dari jalan suci, idak sampai kehilangan tahtanya. Ada seorang pangeran yang mempunyai lima orang menteri yang berani memberikan peringatan, meski ia ingkar
dari jalan suci, idak sampai kehilangan negerinya. Ada seorang pembesar yang mempunyai iga orang pembantu yang berani memberikan peringatan, meski ia
ingkar dari jalan yang benar, ia idak sampai kehilangan kedudukannya. Seorang bawahan jika mempunyai kawan yang berani memberikan peringatan, niscaya
idak kehilangan nama baiknya. Seorang ayah yang mempunyai anak yang berani memberikan peringatan, niscaya
idak sampai terjerumus ke dalam hal-hal yang idak benar. Seorang
anak idak boleh idak memberikan peringatan kepada ayahnya, dan
seorang pembantu idak boleh idak memberikan peringatan kepada
pimpinannya. Maka di dalam hal- hal yang idak benar harus diberi
peringatan, bagaimana seorang anak yang hanya menurut saja perintah
ayahnya dapat dinilai berlaku baki?” Xiaojing
XV : 1 – 2
Sumber: dokumen penulis
Gambar 2.8. Memberi peringatan kepada orang
tua hendaklah lemah lembut. Jika idak diturut, bersikaplah lebih hormat.
di un
du h
da ri
psmk. ke
md ikb
ud .g
o. id
p smk
29
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri
Nabi bersabda, ”Di dalam melayani ayah bunda boleh memperingatkan, tetapi hendaklah lemah lembut. Jika idak diturut, bersikaplah lebih hormat dan janganlah
melanggar. Meskipun harus bercapai lelah, janganlah menggerutu.” Lunyu IV : 18 Jika laku baki telah dijalani dengan tepat, bukan saja sudah melakukan kebajikan
untuk diri sendiri, tetapi juga berari menepai keselarasanharmonis sehingga bisa manunggal dengan Tian, Di, Ren
Tuhan, Alam, Manusia. Nabi Kongzi bersabda, ”Sesungguhnya laku baki Hukum Suci Tuhan, kebenaran
dari bumi, dan yang wajib menjadi perilaku rakyat. Hukum Suci Tuhan dan kebenaran bumi itulah yang menjadi suri teladan rakyat. Jika hal ini baki diturut semua
orang di dunia, dalam pendidikan idak diperlukan kekerasan pun akan berhasil, dalam pemerintahan idak diperlukan kebengisan hukuman pun semuanya dapat
terselenggara dengan baik.” Xiaojing VII : 2, 4
Akivitas Mandiri
Tugas
Ceritakan pengalamanmu dalam hal memberi peringatan kepada orang tua keika kamu merasa
ada yang salah dari orang tua
5. Akhir Laku Baki