B. Hasil Belajar
Hasil perilaku belajar ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku dalam keseluruhan pribadi pelajar. Perilaku hasil belajar
mencakup aspek-aspek kognitif penguasaan intelektual, afektif berhubungan dengan sikap dan nilai, dan psikomotorik kemampuan
keterampilan bertindakberperilaku. Para pengajar sangat diharapkan mampu mengantisipasi aspek-aspek perubahan perilaku ini yang dimulai
dengan perencanaan kegiatan belajar berakhir. Akan tetapi perlu diingat bahwa perilaku belajar sesungguhnya bersumber dari berbagai aspek
perilaku lainnya, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Aspek- aspek internal peserta didik yang perlu dipahami antara lain aspek potensi,
prestasi, kebutuhan, minat, sikap, pengalaman, keadaan fisik, cita-cita, dsb. Sedangkan aspek eksternal adalah antara lain latar belakang keluarga,
sosial budaya, ekonomi, lingkungan fisik, dan sebagainya Mohammad Surya, 2004: 50.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley Nana
Sudjana, 2010: 22 membagi tiga macam hasil belajar, yakni: a keterampilan dan kebiasaan, b pengetahuan dan pengertian, c sikap dan
cita-cita. Sedangkan Gagne Nana Sudjana, 2010: 22 membagi lima kategori hasil belajar, yakni: a informasi verbal, b keterampilan
intelektual, c strategi kognitif, d sikap, dan e keterampilan motoris.
Dari pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sesuatu yang
diperoleh atau di dapat sebagai bentuk perubahan, dimana perubahan ini di dapat setelah seseorang melakukan proses belajar yang dinyatakan dalam
bentuk nilai skor.
C. Bilangan Bulat
Menurut B. Harahap dan ST. Negoro 1979: 7, bilangan bulat adalah bilangan-bilangan yang terdiri atas semua bilangan asli, nol dan
semua lawan bilangan asli. Dengan demikian bilangan bulat meliputi: a.
Bilangan asli atau bilangan bulat positif b.
Bilangan nol dan c.
Lawan bilangan asli atau bilangan bulat negatif Berdasarkan Ensiklopedia Matematika, bilangan bulat adalah
bilangan yang terdiri dari bilangan bulat positif {1, 2, 3, ... }, bilangan bulat negatif {..., -3, -2, -1}, dan nol {0}. Jadi, himpunan bilangan bulat
dapat dituliskan seperti berikut :{... , -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, ...}. Dengan diagram digambarkan sebagai berikut :
Bilangan bulat negatif Bilangan 0 Bilangan bulat positif
Melalui garis bilangan di atas, anak dapat melihat dan memahami dimanakah letak bilangan bulat negatif, bilangan bulat positif, dan
-5 -4 -3 -2 -1
1 3
2 5
4
bilangan nol. Nol dapat dianggap sebagai batas antara bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif. Pada umumnya, bilangan bulat negatif
berada di sebelah kiri bilangan nol dan bilangan bulat positif berada di sebelah kanan bilangan nol. Semakin jauh ke kiri dari nol letak bilangan
bulat negatif, maka nilainya akan semakin kecil. Sedangkan semakin jauh ke kanan dari nol letak bilangan bulat positif, maka nilainya akan semakin
besar.
D. Alat Peraga
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, alat peraga adalah alat bantu untuk mendidikmengajar supaya apa yang diajarkan mudah
dimengerti anak didik. Alat peraga merupakan alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan pengetahuan dan pelajaran, yang tentunya alat ini
mampu diserap oleh mata dan telinga agar proses belajar mengajar dapat bekerja secara efektif dan lebih efisien, intinya dengan menggunakan alat
peraga dapat mempermudah penyampaian pesan yang akan disampaikan. Alat peraga pendidikan merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar pada diri siswa. Kelebihan penggunaan alat peraga menurut Ruseffendi 1990: 1,
yaitu dengan alat peraga:
1. Proses belajar mengajar termotivasi. Baik murid maupun guru,
dan terutama murid, minatnya akan timbul. Ia akan senang, terangsang, tertarik, dan karena itu akan bersikap positif
terhadap pengajaran matematika. 2.
Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkrit dan karena itu lebih dapat dipahami dan dimengerti.
3. Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan benda-
benda di alam sekitar akan lebih dapat dipahami. 4.
Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkrit yaitu dalam bentuk model matematika yang dapat dipakai
sebagai obyek penelitian maupun sebagai alat untuk meneliti ide-ide baru dan relasi baru, menjadi bertambah banyak.
Menurut Ruseffendi 1990: 3, beberapa hal supaya diperhatikan dalam pembuatan alat peraga yang baik adalah, alat peraga itu:
1. Tahan lama dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat.
2. Bentuk dan warnanya menarik.
3. Sederhana dan mudah dikelola tidak rumit.
4. Ukurannya sesuai seimbang dengan ukuran fisik anak.
5. Dapat menyajikan dalam bentuk real, gambar atau diagram
konsep matematika. 6.
Sesuai dengan konsep pembelajaran matematika. 7.
Dapat menunjukkan konsep matematika dengan jelas.
8. Peragaan itu supaya merupakan dasar bagi tumbuhnya konsep
berpikir yang abstrak bagi siswa. 9.
Menjadikan siswa belajar aktif dan mandiri dengan memanipulasi alat peraga, yaitu dapat diraba, dipegang,
dipindahkan dan diutak-atik, atau dipasangkan dan dicopot, dan lain-lain.
10. Bila mungkin dapat berfaedah lipat banyak.
Proses pembelajaran
memerlukan media yang penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan dan isimateri pelajaran yang dimaksudkan
untuk mengoptimalkan pencapaian suatu tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Fungsi media pendidikan atau alat peraga pendidikan
dimaksudkan agar komunikasi antara guru dan siswa dalam hal penyampaian pesan, siswa lebih memahami dan mengerti tentang konsep
abstrak matematika. Siswa diajar lebih mudah memahami materi pelajaran jika ditunjang dengan alat peraga pendidikan.
E. Bola Bermuatan
Alat peraga yang digunakan dalam penelitian ini adalah bola bermuatan. Alat peraga ini terdiri dari bola-bola yang memiliki 2 warna
yang berbeda dan dapat membantu siswa-siswi dalam menanamkan konsep matematika materi operasi hitung bilangan bulat khususnya untuk
operasi penjumlahan dan pengurangan. Bilangan bulat mencakup bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif sehingga secara langsung siswa