Soal-soal pre-test dan post-test dibuat setara dan terdapat 3 bagian yaitu mengenai membaca dan menuliskan bilangan bulat dalam
bentuk angka dan kata, menentukan lawan dari sebuah bilangan, dan mengenai operasi hitung bilangan bulat. Hasil dari pre-test dan
post-test ini nantinya akan dibandingkan dengan nilai kriteria ketuntasan minimal KKM yang digunakan di SLB B Yapenas
untuk mata pelajaran matematika yaitu 67. c.
Wawancara Wawancara akan dilakukan kepada siswa dan guru.
Pertanyaan-pertanyaan akan berkembang sesuai dengan jawaban terwawancara. Inti pertanyaan yang diajukan saat wawancara
adalah mengenai kegiatan atau kesulitan yang dialami siswa selama penelitian berlangsung.
d. Dokumentasi
Dokumentasi ini dilakukan untuk mendapatkan data aktivitas siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Pada
penelitian ini menggunakan rekaman video dan foto kegiatan pembelajaran untuk melengkapi data aktivitas siswa. Hal-hal yang
akan direkam seperti: keadaan siswa-siswi ketika guru menerangkan materi, keadaan siswa-siswi saat mengerjakan soal-
soal.
H. Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh
diklasifikasikan menjadi dua kelompok data, yaitu data kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-
kata. Data kuantitatif berupa hasil test yang dilakukan selama penelitian sedangkan data kualitatif berupa hasil pengamatan aktivitas siswa-siswi di
kelas selama proses pembelajaran berlangsung dan hasil wawancara. Analisis data dilakukan dengan cara mentranskrip hasil
pengamatan peneliti yang datanya berupa video rekaman, lembar observasi, hasil wawancara dan hasil belajar siswa yaitu tes awal dan tes
akhir. Kedua tes ini nantinya hasilnya akan dibandingkan. Untuk mengetahui validitas setiap instrumen dilakukan teknik
penilaian pakar expert judgment yakni oleh guru kelas dan dosen pembimbing. Sedangkan untuk uji validitas butir soal menggunakan uji
validitas konstruk construct validity yang mengandung arti bahwa suatu alat ukur dikatakan valid apabila telah cocok dengan konstruksi teoritik
dimana tes itu dibuat. Dengan kata lain sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila soal-soal tersebut mengukur setiap aspek
berpikir seperti yang diuraikan dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, maupun indikator yang terdapat dalam kurikulum Sumarna
Surapranata, 2006: 53.
I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
1. Tahap Persiapan
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan persiapan, yaitu :
a. Menghubungi pihak Kepala Sekolah SLB untuk
memberitahukan maksud dan tujuan serta meminta ijin untuk melaksanakan penelitian.
b. Bertemu
dengan guru
kelas yang
bersangkutan, memberitahukan mengenai penelitian yang akan dilakukan dan
merencanakan untuk melakukan observasi. c.
Melaksanakan observasi di kelas yang nantinya akan dilaksanakan penelitian dan mengetahui bagaimana kondisi
kelas tersebut. d.
Menyiapkan alat peraga untuk proses pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian.
e. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
f. Menyiapkan kelengkapan surat-surat penelitian dan beberapa
instrumen pengumpulan data. g.
Mempelajari karakteristik siswa-siswi SLB dan mempelajari bahasa isyarat yang digunakan.
h. Menyiapkan alat elektronik untuk dokumentasi saat pelaksanaa
penelitian