E. Escherichia coli
Klasifikasi Escherichia coli yaitu : Divisi : Protophyta
Kelas : Schizomycetes Ordo : Eubacteriales
Suku : Enterobacteriaceae Marga : Escherichia
Jenis : Escherichia coli Holt et al., 2000
E. coli merupakan bakteri Gram-negatif, berbentuk kokobasil berbatang pendek, bersifat fakultatif anaerob, mempunyai flagel, berukuran 0,4-0,7 µ m x 1,4
µ m dan mempunyai simpai. E. coli tumbuh dengan baik hampir pada semua media perbenihan, dapat meragi laktosa dan bersifat mikroaerofilik. E. coli adalah golongan
Enterobacteriaceae. Bakteri-bakteri Enterobacteriaceae merupakan jenis bakteri yang paling sering menyebabkan penyakit infeksi pada saluran cerna. Bakteri ini dapat
hidup dalam usus besar manusia dan hewan, dalam tanah dan dalam air. Karena hidup dalam usus besar manusia, bakteri-bakteri ini sering disebut dengan bakteri enterik
Radji, 2010. Infeksi E. coli sering berupa diare yang disertai darah, kejang perut, demam,
dan terkadang dapat menyebabkan gangguan pada ginjal. Infeksi E. coli pada beberapa penderita, misalnya pada anak-anak dibawah 5 tahun dan orang tua dapat
menimbulkan komplikasi yang disebut dengan sindrom uremik hemolitik. Sekitar 2- 7 infeksi E. coli menimbulkan komplikasi. Sebagian besar penyakit yang
disebabkan oleh infeksi E. coli ditularkan melalui makanan yang tidak dimasak dan daging yang terkontaminasi. Penularan penyakit dapat terjadi melalui kontak
langsung dan biasanya terjadi di tempat yang memiliki sanitasi dan lingkungan yang kurang bersih Radji, 2010.
Berdasarkan sifat virulensinya, E. coli dikelompokkan menjadi E. coli yang menyebabkan infeksi intestin dan E. coli yang menyebabkan infeksi ekstraintestin.
E. coli yang menyebabkan infeksi intestin antara lain : 1.
Escherichia coli enteropatogenik EPEC Jenis ini merupakan penyebab utama diare pada bayi. EPEC memiliki
fimbria, toksin yang tahan terhadap panas ST, dan toksin yang tidak tahan panas LT. Infeksi EPEC mengakibatkan diare berair yang biasanya dapat
sembuh sendiri, tetapi ada juga yang menjadi kronis. 2.
Escherichia coli enterotoksigenik ETEC ETEC merupakan bakteri penyebab diare pada anak dan wisatawan
yang berpergian ke daerah yang bersanitasi buruk. Faktor kolonisasi ETEC yang spesifik untuk manusia adalah fimbrial adhesin. Faktor ini
menyebabkan ETEC dapat melekat pada epitel usus halus sehingga menyebabkan diare tanpa demam.
3. Escherichia coli enteroinvasif EIEC
Mekanisme patogenik EIEC mirip dengan patogenesis infeksi yang disebabkan oleh Shigella. EIEC masuk dan berkembang dalam epitel sel-sel
kolon sehingga menyebabkan kerusakan pada sel kolon. Gejala diare biasanya disertai dengan demam.
4. Escherichia coli enterohemoragik EHEC
Jenis bakteri ini menghasilkan suatu toksin yang dikenal dengan verotoksin. EHEC dapat menyebabkan kolitis berdarah diare berat yang
disertai pendarahan dan sindrom uremik hemolitik. 5.
Escherichia coli enteroagregatif EAEC Bakteri ini menimbulkan diare akut dan kronis yang merupakan
penyebab utama diare pada masyarakat berkembang. EAEC diperkirakan memproduksi entero aggregative ST toxin EAST yaitu suatu enterotoksin
yang tidak tahan panas. Sedangkan E. coli yang menyebabkan infeksi ekstra intestin antara lain :
1. Escherichia coli uropatogenik UPEC
UPEC menyebabkan kira-kira 90 infeksi saluran kandung kemih. Bakteri yang berkolonisasi berasal dari tinja atau daerah perineum saluran
urin yang masuk ke dalam kandung kemih. UPEC biasanya menghasilkan siderofor yang dianggap berperan penting selama proses kolonisasi. Bakteri
ini juga menghasilkan hemolisin yang bersifat sitotoksik terhadap membran sel hospes.
2. Escherichia coli meningitis neonates NMEC
NMEC dapat menyebabkan meningitis pada bayi baru lahir. Galur bakteri ini dapat menginfeksi 1 dalam 2000-4000 bayi. Perjalanan infeksi
biasanya terjadi setelah E. coli masuk ke dalam pembuluh darah melalui nasofaring atau saluran gastrointestinal dan kemudian masuk ke dalam sel-
sel otak Radji, 2010.
F. Identifikasi Escherichia coli