B. Sterilisasi Media, Alat dan Ruangan
Sterilisasi menurut Soemarno 2000 merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk membebaskan alat, barang atau bahan dari mikroorganisme hidup termasuk
bakteri dan sporanya atau merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk membunuh mikroorganisme dari alatbahan yang steril. Ada beberapa cara atau metode yang
digunakan dalam melakukan sterilisasi bahan maupun alat, diantaranya sterilisasi menggunakan pemanasan, radiasi, filtrasi dan secara kimia. Pada penelitian ini
pemilihan metode sterilisasi bahan tergantung dari komposisi masing-masing bahan yang akan disterilisasi, begitu pula dengan pemilihan metode sterilisasi alat
tergantung dari sifat dan macam alat yang akan disterilisasi. Pada penelitian ini media disterilkan dengan metode sterilisasi panas basah
menggunakan autoklaf. Sterilisasi dilakukan pada suhu 121
o
C selama 15 menit. Prinsip kerja metode sterilisasi dengan autoklaf adalah mendenaturasi protein yang
merupakan komposisi utama dinding sel pada mikroorganisme. Uap panas bertekanan tinggi akan memecah dinding sel bakteri. Dengan pecahnya dinding sel, maka bakteri
akan mati Pratiwi, 2008. Dengan metode ini diharapkan media yang digunakan benar-benar steril dan tidak terdapat cemaran mikroba yang dapat mengganggu hasil
dari penelitian. Metode sterilisasi panas kering menggunakan oven dapat dilakukan pada alat-alat yang tahan terdapat suhu tinggi. Sterilisasi dengan metode ini
membutuhkan suhu yang tinggi serta waktu yang lebih lama dengan tujuan agar bakteri mengalami dehidrasi dalam udara panas dan kering sehingga mematikan
bakteri Pratiwi, 2008. Suhu yang digunakan berkisar antara 160
o
C – 180
o
C dan berlangsung selama 1-2 jam. Alat-alat yang disterilisasi dibungkus dengan kertas
aluminium foil agar tidak terkontaminasi maupun kontak langsung dengan benda lain ketika dikeluarkan dari oven.
Media-media yang digunakan pada penelitian ini seperti Plate Count Agar PCA sebagai media pertumbuhan untuk uji ALT, media Escherichia coli Broth
ECB, Tryptone Bile X-Glucoronide TBX maupun media-media lain yang digunakan untuk uji identifikasi E.coli disterilisasi menggunakan metode panas basah
menggunakan autoklaf. Pada media terkandung banyak nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhan bakteri yang akan diisolasi. Apabila menggunakan metode
sterilisasi panas kering, pemanasan dengan suhu tinggi dan durasi yang lama akan merusak nutrisi yang terkandung dalam media sehingga media tidak dapat mensuplai
makanan untuk pertumbuhan bakteri dan menyebabkan pertumbuhan bakteri menjadi tidak optimal bahkan tidak dapat tumbuh.
Alat-alat gelas dalam penelitian ini disterilisasi menggunakan autoklaf dan selanjutnya dapat disterilisasi kembali menggunakan oven karena alat-alat gelas lebih
tahan terhadap panas tinggi dan tidak mengalami kerusakan pada suhu tinggi. Sedangkan sterilisasi ruang dilakukan dengan mengelap permukaan tempat bekerja
dengan alkohol 70 atau dengan larutan desinfektan lainnya sebelum memulai pekerjaan. Menurut Sultana 2007, alkohol 70 merupakan larutan yang bersifat
bakterisidal yang mampu membunuh mikroba dengan mendenaturasi protein penyusun sel bakteri serta dapat merusak sel bakteri melalui pelarutan membran lipid.
C. Homogenisasi dan Pengenceran Sampel