Pengecatan Gram PENELAAHAN PUSTAKA

d. Uji Sitrat Uji sitrat bertujuan untuk mengetahui kemampuan suatu mikroorganisme dalam menggunaan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon dan energi. Simmon’s Citrate Agar SCA adalah salah satu medium yang umum digunakan untuk menguji kemampuan semacam itu diantara bakteri. Medium ini juga mengandung indikator bromtimol biru yang dapat berubah warna dari hijau menjadi biru bila keadaan menjadi basa. Apabila bakteri yang diuji mampu menggunakan sitrat sebagai sumber karbon satu-satunya, maka akan terjadi peningkatan pH, terdapat pertumbuhan pada permukaan agar miring serta berubahnya warna media dari hijau menjadi biru Hadioetomo, 1985.

G. Pengecatan Gram

Pengecatan diferensial merupakan teknik pengecatan atau pewarnaan yang memungkinkan pengamatan yang jelas untuk melihat perbedaan antara sel-sel bakteri atau bagian-bagian sel bakteri. Selain untuk melihat bentuk bakteri, pengecatan ini juga bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat maupun bagian-bagian sel bakteri yang tidak dapat diamati dengan pengecatan sederhana. Teknik pengecatan diferensial menggunakan lebih dari satu macam zat warna. Dengan pengecatan ini, bakteri dapat dibedakan menjadi dua kelompok fisiologi sehingga akan memudahkan identifikasi spesies bakteri. Jenis pengecatan diferensial yang banyak digunakan adalah pengecatan Gram Radji, 2010. Pengecatan Gram merupakan salah satu teknik pengecatan yang sangat penting yang banyak digunakan dalam bidang bakteriologi. Cara pengecatan ini dikembangkan oleh seorang ahli bakteriologi bernama Hans Christian Gram pada tahun 1884 Tarigan, 1988. Prosedur pengecatan Gram terdiri atas beberapa langkah yaitu : 1. Sediaan bakteri difiksasidirekatkan di atas gelas preparat dan diwarnai dengan karbol kristal ungu selama 5 menit. 2. Zat warna kristal ungu tersebut kemudian dicuci dan dibilas. 3. Sediaan diwarnai dengan larutan lugol larutan I 2 + KI dan didiamkan selama 45-60 detik. 4. Larutan lugol ditiriskan dan sediaan dicuci dengan alkohol 95 selama 15- 30 detik atau digoyang-goyangkan sampai tidak ada zat warna yang mengalir lagi. 5. Sediaan dicuci dengan air dan diwarnai dengan air fuksin selama 1-2 menit. 6. Sediaan dicuci, dikeringkan dan diperiksa dibawah mikroskop. Zat warna karbol kristal ungu dan larutan lugol akan membentuk senyawa kompleks yang berwarna ungu. Setelah pencucian dengan alkohol 95, beberapa kelompok bakteri dapat melepaskan zat warna ungu dengan mudah, sedangkan kelompok yang lain dapat mempertahankan zat warna ungu tersebut. Bakteri yang tidak mempertahankan zat warna ungu pada pencucian dengan alkohol 96 merupakan bakteri Gram-negatif, sedangkan kelompok bakteri yang mempertahankan zat warna ungu tersebut merupakan bakteri Gram-positif Radji, 2010. Bakteri golongan Gram-positif tetap berwarna ungu dan tidak dipengaruhi oleh safranin karena Bakteri Gram-positif mempunyai struktur dan komposisi dinding sel yang lebih tebal dibandingkan bakteri Gram-negatif. Susunan dinding sel bakteri Gram- positif terdiri atas lapisan peptidoglikan yang sangat tebal sehingga permeabilitas dinding sel bakteri Gram-positif kurang dan kompleks ungu kristal iodium tidak dapat keluar dari dinding sel. Lapisan peptidoglikan bakteri Gram-negatif sangat tipis yaitu hanya 1-2 lapisan sehingga permeabilitas dinding sel bakteri Gram-negatif lebih besar dan memungkinkan keluarnya kompleks ungu kristal iodium dari dinding sel Suriawiria, 1986.

H. Media