Ciri Karangan Narasi Pola Karangan Narasi

A. MENULIS NARASI

1. Ciri Karangan Narasi

Tahukan kalian, apa saja ciri karangan narasi?, sebelum kalian tahu ciri sebelumnya kalian harus mengetahui kegiatan mengarang. Mengarang adalah menyusun buah pikiran dan perasaan atau data-data informasi yang diperoleh menurut organisasi penulisan sistematis, sehingga tema karangan yang disampaikan mudah dipahami pembaca P. Suparman Nata Widjaja, 1977 :9. Ciri karangan narasi adalah menyajikan serangkaian berita atau peristiwa disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang menunjukkan peristiwa awal sampai akhir, menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian, dan latar setting digambarkan secara hidup dan terperinci. Ciri karangan narasi merupakan ciri sebuah karangan yang harus tampak di setiap karangan yang ditulis oleh penulis siswa. Pertama, ciri karangan narasi menyajikan serangkaian berita atau peristiwa disajikan dalam urutan waktu dari peristiwa awal akhir, salah satu ciri tersebut dapat dikembangkan melalui cerita pengalaman seseorang dengan memperhatikan waktu kejadiannya. Kedua, menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian, pelaku tokoh merupakan hal yang menjadi pokok ada karena tokohlah yang membawa cerita menjadi lebih menarik. Ketiga, latar digambarkan secara hidup dan terperinci. Latar inilah menjadi tempat tokoh membawakan sebuah cerita, sehingga siswa nantinya dapat mengetahui letak tempat sebuah peristiwa.

1. Pola Karangan Narasi

Pola narasi secara sederhana: awal – tengah – akhir Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konflik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda. Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri. Pola-pola tersebut merupakan pola yang sering dibuat oleh penulis sehingga cerita mudah dipahami alurnya.

2. Bentuk Karangan Narasi

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA BIG BOOK DUA DIMENSI SISWA KELAS 3 SD

5 39 160

Pengaruh penggunaan media gambar berseri terhadap keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas IV : Penelitian quasi eksperimen di SD Putra Jaya Depok

0 7 156

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kalangbancar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan T

0 4 12

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR.

0 3 40

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Peningkatan Ketrampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Media Gambar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SDN I Granting Jogonalan Klaten

0 0 14

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI.

1 4 35

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Media Animasi Slideshow (Primary Gambar Bergerak) pada Siswa Kelas X Animasi SMK Muhamadiyah I Semarang.

0 0 3

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI KELAS IV SEKOLAH DASAR

0 1 14

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

0 1 8

PENGEMBANGAN MATERI MENULIS KARANGAN NARASIDENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR UNTUK SISWAKELAS X SEMESTER 1

0 0 202