peneliti berharap siswa lebih mudah dalam memahami materi menulis karangan narasi dan dapat membuat karangan narasi dengan benar.
4.2.4 Wawancara
Instrumen ketiga yang digunakan dalam analisis kebutuhan adalah wawancara. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti meliputi wawancara siswa
dan wawancara guru. Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan pedoman wawancara yang telah disusun oleh peneliti terlampir. Wawancara yang telah
dilakukan oleh peneliti terhadap guru dan siswa kelas X semester 1 SMA Negeri 6 Yogyakarta, membuahkan kesimpulan yang dapat dipaparkan sebagai berikut.
4.2.4.1 Hasil Wawancara antara Siswa dan Guru Bahasa Indonesia Mengenai Keterampilan Menulis Narasi.
Berdasarkan hasil analisis terhadap kuesioner siswa kelas X semester 1 dan wawancara siswa dan guru bahasa Indonesia dapat diketahui beberapa hal
penting berkaitan dengan pengembangan materi menulis karangan narasi dengan media gambar karikatur tabel terlampir.
Pertama , keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang
disukai oleh siswa. Hal tersebut menjadi keterampilan yang menjadikan siswa dapat menuliskan sebuah pengalaman yang nyata dan kongkrit dialami setiap
siswa. Siswa selalu menuliskan pengalamannya dalam bentuk karangan narasi.
Kedua, siswa menyukai karangan narasi yang ditulis berdasarkan yang
mereka alami dan guru memberikan penugasan berupa karangan narasi. Hal ini
menjadi lebih tampak ketika siswa menuliskan karangan dengan tema sosial dan lingkungan sekitar. Tema inilah yang nantinya akan dikembangkan dalam latihan
pada pengembangan meteri menulis karangan narasi.
Ketiga, siswa menyukai pengguna media gambar karikatur dalam
pembelajaran menulis karangan narasi. Hal ini berkaitan erat dengan materi menulis narasi ketika siswa akan menulis karangan narasi terdapat gambar
karikatur sebagai penjelas maksud dan menyampaikan pesan. Inilah yang menjadi pokok penelitian bahwa gambar karikatur dapat membantu siswa dalam menulis
karangan narasi.
Keempat, seorang guru selalu menyajikan materi pembelajaran menulis
karangan narasi yang teritegrasi dengan keterampilan lainnya seperti membaca, mendengarkan, dan berbicara. Hal ini tampak ketika guru memberikan penjelasan
kepada siswa melalui metode ceramah dan guru memberikan latihan menggunakan lembar kerja siswa LKS. Berdasarkan hal tersebut, peneliti akan
mengembangkan materi menulis dengan media gambar karikatur mempunyai tujuan untuk menjadikan proses belajar mengajar akan lebih komunikatif dan
kreatif .
Kelima, guru mengalami kesulitan ketika siswa belum bisa mengikuti
proses belajar khususnya menulis karangan narasi. Siswa mengalami kesulitan ketika siswa ingin menentukan ide pokok, menuliskan kalimat awal, dan alur
cerita yang saling kesinambungan. Berdasarkan hal di atas, kesulitan siswa akan berkurang ketika materi menulis diberikan secara lengkap dan menarik. Inilah
dasar peneliti mengembangkan materi menulis karangan narasi dengan media gambar karikatur.
Keenam, guru menggunakan metode penilaian dengan memperhatikan tiga
aspek dalam pembelajaran yaitu aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Ketiga aspek inilah yang harus diukur ketika siswa memahami dan berlatih akan materi
menulis karangan narasi. Berdasarkan hal di atas, peneliti mengembangkan tiga aspek pembelajaran yang selalu diterapkan di sekolah.
4.3 Tanggapan Guru dan Siswa Terhadap Uji Coba Produk 4.3.1 Saran dari Siswa