Keseragaman bobot kapsul dan penimbangan bobot kering

Pengoksidasi utama dari penelitian ini adalah HNO 3 pekat, digunakan HNO 3 karena sifat logam Pb larut dalam HNO 3 . Asam nitrat pekat ditambahkan sedikit demi sedikit karena apabila sekaligus sampel akan meluap. Penambahan asam dalam jumlah banyak biasanya dapat dilakukan setelah sebagian besar protein dan lemak yang mungikn terdapat dalam sampel teroksidasi. Penambahan asam sulfat berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat reaksi terputusnya logam Pb dari senyawa organik yang ada di dalam sampel kapsul cacing obat. Reaksi antara asam nitrat dan asam sulfat yang terjadi adalah sebagai berikut : H 2 SO 4 3Pb + 8HNO 3 3Pb 2+ + 6NO 3 - + 2NO + 4H 2 O 1 Setelah proses destruksi, dilakukan proses penyaringan larutan sampel kemudian diencerkan hingga 50 mL dengan asam nitrat 1 M. Larutan disaring dengan kertas Whatman No.42 untuk menghilangkan pengotor dan substransi tidak larut air yang tertinggal, agar tidak menyumbat instrumen pada proses pengukuran. Proses destruksi pada penelitian ini dilakukan selama ± 28 jam. Lamanya proses destruksi bergantung pada jumlah molekul organik yang akan dioksidasi. Penggunaan asam perklorat dapat mempercepat proses destruksi namun dapat terjadi ledakan apabila tidak diawasi dengan baik.

B. Optimasi Spektrofotometri Serapan Atom

Prinsip spektroskopi serapan atom adalah terjadinya penyerapan sumber radiasi berupa sinar UV 200 – 400 nm atau sinar tampakvisibel 400 – 800 nm di luar nyala, oleh atom-atom netral dalam keadaan gas yang berada dalam nyala. Untuk menghasilkan atom-atom netral dilakukan proses atomisasi yaitu proses penguraian atau pengubahan suatu molekul menjadi atom-atom netral dalam keadaan gas, dimana diperlukan panas yang sesuai yang dihasilkan dari nyala api. Pada proses ini bila suhu terlalu tinggi kemungkinan akan terjadi ionisasi, karena itu perlu dilakukan optimasi lebih dahulu. Gambar 3. Atomisasi Pada SSA Beaty and Kerber, 1993 Optimasi dilakukan bertujuan untuk memperoleh populasi atom pada keadaan dasar yang paling banyak dalam nyala api yang dilewati oleh radiasi. Atom-atom tersebut akan menyerap tenaga radiasi yang khas dan kemudian berubah ke keadaan tereksitasi. Semakin banyak atom pada keadaan dasar maka