Permasalahan Keaslian penelitian Latar Belakang

B. Pencemaran Logam Berat

Pencemaran merupakan peristiwa adanya penambahan bermacam-macam bahan sebagai aktivitas manusia ke dalam lingkungan, yang biasanya memberikan pengaruh berbahaya bagi lingkungan. Pencemaran logam berat terhadap lingkungan merupakan suatu proses yang erat hubungannya dengan penggunaan logam tersebut oleh manusia. Logam digunakan pada alat-alat yang banyak dipakai oleh manusia, misalnya peralatan rumah tangga, batu baterai, tempat makanan, pipa-pipa logam, perhiasan, peralatan pertanian dan lain-lain. Pencemaran logam dapat juga berasal dari proses produksi, misalnya pembakaran batu bara, pemurnian minyak, pembangkit listrik Buchari, Arka, Putra dan Sri, 2001.

C. Timbal 1. Definisi

Timbal atau yang kita kenal sehari-hari dengan timah hitam dan dalam bahasa ilmiahnya dikenal denganPlumbum dan logam ini memiliki simbol kimia timbal Pb. Logam ini termasuk kedalam kelompok logam-logam golongan IV–A pada tabel periodik unsur kimia. Mempunyai nomor atom NA 82 dengan massa atom MA 207,2. Timbal adalah suatu logam berat berwarna kelabu kebiruan dan lunak, dengan titik leleh 327°C dan titik didih 1.620°C. Pada suhu 550-600°C timbal Pb menguap dan dengan oksigen dalam udara membentuk timbal oksida. Bentuk oksidasi yang paling umum adalah timbal II. Walaupun bersifat lunak dan lentur, timbal Pb sangat rapuh dan mengkerut pada pendinginan, sulit larut dalam air dingin dan air panas. Timbal Pb dapat larut dalam asam nitrat, asam asetat dan asam sulfat pekat Palar, 2004. 2. Keracunan timbal Kelebihan timbale memberikan efek toksik multisistemik melalui minimal tiga mekanisme, yaitu melalui aktivitas hambatan enzim, sebagai konsekuensi ikatan pada gugus sulfuhidril -SH; dengan mempengaruhi aksi kation esensial, terutama kalsium, zat besi dan seng; dan dengan mengubah struktur reseptor serta membrane sel Katzung, 2004. Gejala yang ditimbulkan pada keracunan Pb kronis, antara lain anoreksia, lelah, malaise, sakit kepala, depresi, kelemahan otot kaki dan tangan, anemia, neuropati perifer Katzung, 2004. Timbal mengakibatkan kerusakan reversible pada ginjal akibat efeksampingnya terhadap tubulus proksimal. Hal ini akan mengganggu kerja ginjal dalam mengabsorbsi glukosa, fosfat, dan asam amino. Efek jangka panjangnya yaitu terjadi penurunan fungsi ginjal, termasuk atropi glomular, fibrosis interstinal, dan sklerosis pembuluh darah Manahan, 2003.

3. Batas maksimum

Suatu sediaan obat bahan alam dipersyaratkan tidak boleh mengandung cemaran logam berat atau tidak melebihi batas maksimum yang diperbolehkan yaitu untuk Pb ≤ 10,0 ppm BPOM, 2011.