E. Penetapan Kadar
Penetapan kadar dilakukan setelah parameter-parameter optimasi dan validasi telah terpenuhi. Optimasi dan validasi yang telah dilakukan memenuhi
syarat sehingga dapat dilakukan penetapan kadar logam berat timbal Pb dalam sediaan kapsul cacing obat. Penetapan kadar dilakukan terhadap dua sampel yaitu
kapsul cacing obat bermerek dan kapsul cacing obat tanpa merek. Sampel didestruksi dan disaring ke dalam labu ukur 50 mL kemudian diukur dalam SSA
dengan kondisi optimum. Penetapan kadar dilakukan masing-masing sebanyak tiga replikasi. Hasil yang diperoleh sebagai berikut :
Kadar Kapsul Cacing Obat tanpa Merek :
Tabel X. Mean Kadar Sampel
Replikasi Kadar µgmL
Kadar
µ
I 0,615 12,300
II 0,693 13,860
III 0,589 11,780
Kadar = 12,647
µ
Pada kapsul cacing obat bermerek tidak terdapat logam berat timbal Pb sedangkan pada kapsul cacing obat tidak bermerek terdapat logam berat timbal
Pb sebesar 12,647
µ
. Kadar tersebut melebihi persyaratan dari BPOM, dimana untuk suatu sediaan obat bahan alam dipersyaratkan tidak boleh mengandung
cemaran logam berat atau tidak melebihi batas maksimum yang diperbolehkan yaitu Pb
≤ 10,0 ppm
µ
.
52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dalam kondisi optimum sistem SSA diperoleh validitas yang baik meliputi presisi dan akurasi yang memenuhi syarat, linearitas dengan koefisien
korelasi sebesar 0,9992, Limit of Detection sebesar 0,1309 µgmL, dan Limit of Quantitation
sebesar 4,373
µ
. Kadar logam berat timbal Pb dalam sediaan kapsul cacing obat tanpa
merek sebesar 12,647
µ
, dimana kadar tersebut melebihi dari persyaratan BPOM yaitu Pb
≤ 10,0 ppm
µ
, sedangkan pada sediaan kapsul cacing obat bermerek tidak terdapat cemaran logam berat timbal Pb.
B. Saran
1. Perlu dilakukan optimasi terhadap kombinasi asam pendestruksi yang digunakan seperti hidrogen peroksida atau menggunakan microwave
digestion. 2. Perlu dilakukan penambahan katalis seperti asam perklorat agar proses
destruksi berjalan lebih cepat. 3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai enzim lumbrokinase pada
Lumbricus rubellus yang berkhasiat sebagai antipiretik, tifus, diare dan stroke.