Tujuan umum Tujuan khusus

dalam air dingin dan air panas. Timbal Pb dapat larut dalam asam nitrat, asam asetat dan asam sulfat pekat Palar, 2004. 2. Keracunan timbal Kelebihan timbale memberikan efek toksik multisistemik melalui minimal tiga mekanisme, yaitu melalui aktivitas hambatan enzim, sebagai konsekuensi ikatan pada gugus sulfuhidril -SH; dengan mempengaruhi aksi kation esensial, terutama kalsium, zat besi dan seng; dan dengan mengubah struktur reseptor serta membrane sel Katzung, 2004. Gejala yang ditimbulkan pada keracunan Pb kronis, antara lain anoreksia, lelah, malaise, sakit kepala, depresi, kelemahan otot kaki dan tangan, anemia, neuropati perifer Katzung, 2004. Timbal mengakibatkan kerusakan reversible pada ginjal akibat efeksampingnya terhadap tubulus proksimal. Hal ini akan mengganggu kerja ginjal dalam mengabsorbsi glukosa, fosfat, dan asam amino. Efek jangka panjangnya yaitu terjadi penurunan fungsi ginjal, termasuk atropi glomular, fibrosis interstinal, dan sklerosis pembuluh darah Manahan, 2003.

3. Batas maksimum

Suatu sediaan obat bahan alam dipersyaratkan tidak boleh mengandung cemaran logam berat atau tidak melebihi batas maksimum yang diperbolehkan yaitu untuk Pb ≤ 10,0 ppm BPOM, 2011.

D. Destruksi

Jaringan hewan dan tanaman, cairan biologis, dan komponen organik biasanya diuraikan dengan destruksi basah. Destruksi basah dilakukan dengan memanaskan asam atau campuran asam atau dengan pengabuan kering pada temperatur tinggi 400-700 C° pada tungku api. Pada destruksi basah, hasil oksidasi dari zat organik akan menjadi karbon dioksida, air, dan zat lain yang mudah menguap, yang didorong keluar, meninggalkan garam atau asam dari konstituen inorganik. Pada pengabuan kering, oksigen atmosfer berfungsi sebagai oksidan, zat organik dibakar, meninggalkan sisa inorganik. Bantuan oksidasi dapat dilakukan setelah pengabuan kering Christian, 2004.

1. Dry ashing Destruksi kering

Walaupun berbagai macam kombinasi pengabuan dan destruksi basah digunakan dalam frekuensi yang hampir sama oleh analis organik dan material biologik, pengabuan sederhana tanpa bantuan bahan kimia mungkin adalah teknik yang paling banyak digunakan Christian, 2004.

2. Wet ashing Destruksi basah

Destruksi basah dengan menggunakan campuran dari asam nitrat dan asam perklorat adalah prosedur oksidasi yang paling sering dipakai. Biasanya sejumlah kecil dari asam sulfat digunakan dengan volume asam nitrat yang lebih besar 20-30 mL. Destruksi basah biasanya dilakukan dengan labu Kjehdahl. Asam nitrat menghancurkan zat organik, tetapi tidak cukup panas untuk menghancurkan senyawa organikyang tersisa. Campuran dipanaskan selama proses destruksi sampai hanya asam sulfat yang tersisa bersama sampel, kemudian asap SO 3 putih terbentuk dan mulai berefluk dalam labu. Pada titik ini cairan akan sangat panas, dan asam sulfat bereaksi terhadap sisa bahan organik. Destruksi dilanjutkan sampai cairan jernih Christian, 2004. Campuran dari asam nitrat dan asam perklorat bisa digunakan. Asam nitrat dipanaskan pertama, dan perhatian harus diberikan untuk mencegah penguapan dari asam perklorat hingga hampir mengering atau ledakan keras akan timbul, prosedur ini tidak direkomendasikan kecuali telah memiliki pengalaman dalam prosedur destruksi. Asam perklorat tidak boleh ditambahkan langsung ke material organik atau biologis. Selalu tambahkan asam nitrat pertama kali. Ledakan dengan asam perklorat biasa dihubungkan dengan pembentukan peroksida dan asam berubah warna menjadi gelap sebelum ledakan Christian, 2004.

E. Spektroskopi Serapan Atom 1. Prinsip spektroskopi serapan atom

Spektroskopi serapan atom digunakan untuk analisis kuantitatif unsur- unsur logam dalam jumlah sekelumit trace dan sangat kelumit ultratrce. Cara analisis ini memberikam kadar total unsur logam dalam suatu sampel dan tidak tergantung pada bentuk molekul dari logam dalam sampel tersebut. Cara ini cocok untuk analisis kelumit logam karena mempunyai kepekaan yang tinggi batas deteksi kurang dari 1 ppm, pelaksanaannya relatif sederhana, dan interferensinya sedikit. Spektroskopi serapan atom didasarkan pada penyerapan energi sinar oleh atom-atom netral, dan sinar yang diserap biasanya sinar tampak atau ultraviolet.