3. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan materi minimal yang dipersiapkan untuk para pengajar dalam menyampaikan pembelajaran kepada peserta didik
Anitah:2010:1.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pada bab I akan diuraikan tentang pendahuluan, yang terdiri dari: latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II berisi kajian pustaka, yang terdiri
dari: penelitian yang relevan dan landasan teori. Bab III berisi tentang metodologi penelitian, yang terdiri dari: jenis penelitian, sumber data dan data penelitian,
teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, uraian produk penelitian, dan analisis data. Bab IV berisi tentang hasil penelitian, dan pembahasannya. Bab V
berisi tentang penutup, yang terdiri dari: kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian yang Relevan
Ada empat penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian yang pertama dilakukan oleh M.T. Oktaviani Pratiwi pada tahun 2010 dalam skripsinya
yang berjudul “Kesantunan Berbahasa Elit Politik Dalam Tayangan di Metro TV: Today’s Dialogue dan SaveOur Nations”. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan bentuk tuturan yang tidak santun, bentuk tuturan yang santun, indikator tuturan yang santun, dan kaidah kesantunan berbahasa. Skripsi ini juga
mendeskripsikan tentang kesantunan berbahasa yang digunakan oleh elit politik. Hasilnya peneliti menemukan bahwa sebagian tuturan elite politik belum
menggunakan bahasa yang santun. Penutur melakukan pelanggaran terhadap kaidah-kaidah kesantunan berbahasa. Pelanggaran yang paling menonjol adalah
pelanggaran konsep muka positif. Penelitian kedua dilakukan oleh Ayuningtyas Kusumastuti pada tahun 2010
dalam skripsinya yang berjudul Kesantunan Berbahasa Indonesia Pembawa Acara Stasiun Televisi Swasta Nasional.
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan keteraturan pembawa acara televisi dalam merealisasikan kesantunan
tuturan. Hasilnya peneliti menemukan enam kelompok tuturan santun pembawa acara televisi, kemudian empat strategi yang digunakan para pembawa acara
untuk mewujudkan tuturan santun tersebut, dan peneliti menemukan penanda bahasa verbal dan nonverbal yang menunjukkan kesantunan berbahasa para
pembawa acara televisi.