diinginkan atau diharapkan memang tidak ada atau tidak dimiliki oleh mitra tutur, e mitra tutur tidak memahami apa yang dimaksud oleh penutur, f ketika
menjawab pertanyaan, mitra tutur justru melakukan kesalahan atau melanggar kode etik.
c. Faktor Kebahasaan sebagai Penanda Kesantunan
Faktor yang menentukan santun atau tidaknya pemakaian bahasa ditentukan oleh dua hal, yaitu faktor kebahasaan, dan faktor nonkebahasaan. Faktor
kebahasaan adalah faktor yang berkaitan dengan masalah bahasa, baik bahasa verbal maupun nonverbal.
d. Faktor Nonkebahasaan sebagai Penentu Kesantunan
Faktor nonkebahasaan yang ikut menentukan kesantunan berbahasa yaitu topik pembicaraan dan konteks situasi komunikasi. Konteks situasi komunikasi
adalah segala keadaan yang melingkupi teradinya komunikasi. Hal ini dapat berhubungan dengan tempat, waktu, kondisi psikologis penutur, respon
lingkungan terhadap tuturan, dan sebagainya.
2.2.7 Indikator Kesantunan Berbahasa Indonesia
Indikator adalah penanda yang dapat dijadikan penentu apakah pemakaian bahasa si penutur itu santun atau tidak. Penanda tersebut dapat berupa unsur
kebahasaan maupun nonkebahasaan. Berikut indikator kesantunan menurut beberapa ahli, yaitu:
a. Indikator Kesantunan Menurut Dell Hymes 1978
Dell Hymess dalam Pranowo, 2005 menyatakan bahwa ketika seseorang berkomunikasi hendaknya memperhatikan beberapa komponen tutur yang
diakronimkan dengan istilah SPEAKING. Masing-masing huruf dalam akronim merupakan inisial dari istilah berikut.
1. S Setting and Scene latar mengacu pada tempat dan waktu terjadinya
komunikasi. 2.
P Participants peserta mengacu pada orang yang terlibat dalam komunikasi. 3.
E Ends tujuan komunikasi mengacu pada tujuan yang ingin dicapai dalam komunikasi.
4. A Act Sequence pesan yang ingin disampaikan mengacu pada bentuk pesan
yang ingin disampaikan dalam bahasa tulis atau bahasa lisan. 5.
K Key kunci mengacu pada pelaksanaan percakapan. 6.
I Instrument sesuatu yang mendukung maksud. 7.
N Norms norma mengacu pada pranata sosial kemasyarakatan yang mengacu pada norma perilaku partisipan dalam berkomunikasi.
8. G Genres ragam register mengacu pada ragam bahasa yang digunakan.
b. Indikator Kesantunan Menurut Grice 2000
Grice menyatakan bahwa santun tidaknya pemakaian bahasa dapat ditandai dengan beberapa hal sebagai berikut.
1. Ketika berbicara harus mampu menjaga martabat mitra tutur agar tidak merasa
dipermalukan. 2.
Ketika berkomunikasi tidak boleh mengatakan hal–hal yang kurang baik mengenai mitra tutur atau orang atau barang yang ada kaitannya dengan mitra
tutur. 3.
Tidak boleh mengungkapkan rasa senang atas kemalangan mitra tutur.