74
pendidikan dari salah satu negara anggota OECD dan atau negara maju lainya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan dan telah
memiliki reputasi mutu yang diakui secara internasional, serta lulusanya memiliki kemampuan daya saing internasional. Sedangkan kurikulum adopsi
adalah kurikulum yang isi materinya bersifat penambahan dari unsur-unsur tertentu yang belum ada dalam kurikulum yang berlaku di program studi
reguler dengan tetap mengacu menyetarakanmenyamakan pada standar pendidikan dari salah satu negara anggota OECD dan atau negara maju lainya
yang mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan dan telah memiliki reputasi mutu yang diakui secara internasional, serta lulusanya
memiliki kemampuan daya saing internasional.
1. Visi, Misi dan Tujuan Penyelenggaraan Kelas Bilingual
Unnes 2011:7 menyebutkan bahwa kelas bilingual yang diselenggarakan di Universitas Negeri Semarang memiliki visi untuk
“menghasilkan sarjana kependidikan yang berwawasan nasional dan berkualitas internasional”.
Misi penyelenggaraan kelas bilingual adalah sebagai berikut: a
Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan sarjana yang unggul dan bertaraf internasinal di bidang kependidikan
b Menciptakan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang berwawasan nasional dan bertaraf internasional.
75
Adapun tujuan dari penyelenggaraan kelas bilingual adalah: a
Menghasilkan calon guru professional yang berwawasan nasional dan memiliki kompetensi bertaraf internasional
b Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan
nasional dan bertaraf internasional sesuai kebutuhan masyarakat.
2. Penerimaan Mahasiswa Kelas Bilingual
Unnes 2011:10-11 memuat peraturan bahwa calon mahasiswa kelas bilingual harus memiliki prasyarat umum menjadi mahasiswa kelas
bilingual, yakni sebagai berikut: 1
Memiliki ijazah SMA atau setara yang diakui oleh Depdiknas 2
Memiliki minat dan motivasi yang tinggi untuk mengikuti program kelas bilingual.
3 Mengikuti seleksi penerimaan mahasiswaa kelas bilingual.
4 Sehat jasmani dan rohani; tidak memeliki ketunaan cacat yang dapat
mengganggu kelancaran belajar dan melaksanakan tugas yang sesuai dengan program studi pilihan.
5 Sanggup mematuhi tata tertib kehidupan kampus dan semua peraturan
yang berlaku bagi mahasiswa kelas bilingual termasuk menanggung biaya belajar yang berupa uang kuliah, ruang praktikum, dan lain-lain.
Mahasiswa yang memiliki syarat tersebut berhak mengikuti seleksi mahasiswa kelas bilingual. Seleksi mahasiswa kelas bilingual Universitas
Negeri Semarang dapat dilakukan dengan tiga jalur penerimaan. Setiap
76
program studi penyelenggaraan kelas bilingual dapat memilih salah satu atau lebih jalur penerimaan. Dalam hal ini, kelas bilingual di Jurusan
Sosiologi dan Antropologi tahun angkatan 2011 menggunakan jalur kedua yakni seleksi dilakukan setelah calon mahasiswa dinyatakan diterima
melalui seleksi nasional SNMPTN maupun seleksi mandiri SPMU. Proses seleksi yang digunakan Jurusan Sosiologi dan Antropologi adalah
dengan prosedur sebagai berikut: 2
Pembuatan soal, materi Bahasa Inggris umum dan materi bidang studi dalam Bahasa Inggris;
3 Pelaksanaan tes, diselenggarakan sebelum registrasi akademik;
4 Penelaian, menggunakan ketentuan sebagai berikut:
a Skor materi bahasa inggris umum A diberi bobot 40
b Skor materi bidang studi B diberi bobot 40
c Nilai UN Bahasa Inggris SMASederajat C diberi bobot 20;
d Nilai akhir NA = 40A+40B+20C100
5 Wawancara, dilakukan untuk mengungkapkan minat calon mahasiswa
serta kesanggupan untuk mematuhi semua peraturan yang berlaku pada kelas bilingual;
6 Mahasiswa yang berhak mengikuti program kelas bilingual adalah
mahasiswa yang lolos seleksi. Seleksi penerimaan mahasiswa kelas bilingual di Jurusan Sosiologi
dan Antropologi tahun 2011 dilakukan melalui jalur tersebut dengan memiliki keunikan tersendiri. Pengumuman diselenggarakanya program
77
kelas bilingual di Jurusan Sosiologi dan Antropologi FIS Unnes disampaikan kepada mahasiswa baru Jurusan Sosiologi dan Antropologi
pada saat mahasiswa tersebut mengikuti Program Pengenalan Akademik PPA hari terakhir, yang diperuntukan bagi mahasiswa baru FIS. Sesaat
kemudian diselenggarakan tes tertulis yang diikuti oleh seluruh mahasiswa angkatan 2011. Seleksi tertulis ini menyaring sebanyak 50 mahasiswa
peringkat teratas untuk mengikuti tahap seleksi selanjutnya. Pada hari berikutnya, 50 mahasiswa yang lolos seleksi dalam tes tertulis diumumkan
dan pada hari itu juga dilaksanakan tes wawancara yang menyaring sebanyak 25 mahasiswa. Mahasiswa yang lolos sampai pada tahap seleksi
wawancara inilah yang berhak mengikuti pembelajaran di kelas bilingual Prodi Pendidikan Sosiologi dan Antropologi Jurusan Sosiologi dan
Antropologi FIS Unnes. Berdasarkan alur seleksi tersebut, mahasiswa angkatan tahun 2011
mengikuti seleksi kelas bilingual tanpa mempunyai kesempatan dalam mempersiapkan diri sebelumnya. Namun, penyelenggaraan seleksi tanpa
memberikan waktu bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebelumnya ini memberikan perspektif bahwa seleksi dengan cara demikian menjadi tes
yang alami bagi calon mahasiswa kelas bilingual.
78
3. Profil Mahasiwa Kelas Bilingual