Prestasi Lain Mahasiswa Kelas Bilingual

113 menjadi mahasiswa yang memiliki habitus sebagai mahasiswa bilingual. mahasiswa yang unggul, berkompetensi mengajar sosiologi dan atau antropologi dan mempunyai nilai plus yakni menguasai Bahasa Inggris. Habitus mahasiswa kelas bilingual tersebut sesuai dengan pandangan Bourdieu diperoleh melalui rangkaian yang panjang dimana mahasiswa harus mengikuti pelaksanaan pembelajaran di kelas bilingual yang dalam penelitian ini telah berjalan selama satu tahun atau dua semester. Tingkat habitus mahasiswa kelas bilingual tentu tidaklah sama antara mahasiswa satu dengan yang lainya. Habitus tersebut juga sangat tergantung dengan bagaimana mahasiswa ini memahami materi yang disampaikan oleh dosen, cara mahasiswa tersebut mengapresiasi dan mengekspresikan modal yang telah dimiliki. Namun, dengan melihat hasil pembelajaran yang diperoleh mahasiswa kelas bilingual dapat dikatakan bahwa secara umum habitus mahasiswa bilingual telah terbentuk secara baik dengan dilaksanakanya pembelajaran kelas bilingual.

c. Prestasi Lain Mahasiswa Kelas Bilingual

Keberadaan kelas bilingual tidak hanya memberikan prestasi dalam bidang akademik, melainkan juga telah berhasil memicu terbentuknya prestasi dalam bidang non akademik. Suasana akademik yang terbangun di kelas telah membentuk habitus mahasiswa kelas bilingual dan memberikan pengaruh kepada mahasiswa kelas bilingual dalam kiprah dan eksistensinya di luar kelas bilingual. Pelaksanaan 114 pembelajaran kelas bilingual telah memberikan hasil positif berupa rasa percaya diri dan semangat yang kuat bagi mahasiswa kelas bilingual untuk berkiprah di luar kelas bilingual. Kiprah mahasiswa di luar kelas bilingual diantaranya dapat dilihat pada keikutsertaan dalam organisasi kemahasiswaan. Keberadaan mahasiswa kelas bilingual dalam organisasi Hima dalam hitungan jumlah adalah paling banyak jika dibandingkan dengan mahasiswa non bilingual di rombel 1, 2, dan 3 angkatan tahun 2011. Dari 25 mahasiswa kelas bilingual 9 diantaranya adalah pengurus Hima dan 1 diantaranya adalah pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas. Bahkan, 2 dari 3 anggota Departemen A yang menaungi bidang penalaran adalah mahasiswa kelas bilingual. Menurut penuturan ketua Hima Jurusan Sosiologi dan Antropologi, keterserapan mahasiswa kelas bilingual yang banyak dan mendominasi anggota departemen penalaran karena melihat dari aspek pribadi mahasiswanya seperti yang terekam ketika proses wawancara berikut ini. “Oh, tetep kami memang melihatnya dari konteks pribadi mahasiswanya juga Mbak. Dulu itu kan juga rekomendasi temen- temen siapa saja yang akan diterima di Hima dan siapa saja yang masuk di masing-masing departemen. Kami juga melihat kemampuan mereka dari open recuitmen awal Mbak, kok kelihatanya pinter. Kalau saya sih dulu melihatnya di awal memang mereka keliatan pintar- pintar dari yang lainya”. Wawancara tanggal 1 Juni 2012 115 Penuturan ketua Hima di atas menunjukan bahwa habitus yang terlihat dari mahasiswa menentukan posisi mahasiswa tersebut dalam kepengurusan Hima Sosiologi dan Antropologi. Ketua Hima juga memandang bahwa secara pribadi mahasiswa kelas bilingual terlihat lebih unggul daripada yang lain. Dengan kacamata habitus dan arena Bourdieu, hal tersebut menunjukan bahwa mahasiswa kelas bilingual telah memiliki habitus yang menghasilkan praktik untuk memersepsi dan mengevaluasi dunia sosial. Memersepsi keberadaan Hima Sosiologi dan Antropologi dan Mengevaluasinya sehingga menghasilkan praktik dalam dunia sosial. Bahwa, 9 mahasiswa tersebut ikut serta menjadi pengurus Hima, serta menghasilkan posisi mana yang akan ditempati, termasuk dominasi pada departemen A penalaran. Prestasi non akademik lain juga ditunjukan mahasiswa kelas bilingual dengan berhasilnya meraih juara dua dalam lomba speech contes tingkat Fakultas atas nama SK. Keberhasilan meraih juara dua tersebut sangat didukung dengan kemampuan Bahasa Inggris yang memadai dan didukung dengan rasa percaya diri yang kuat. Dengan kata lain, habitus dalam diri mahasiswa telah berhasil tertanam sehingga mahasiswa kelas bilingual ini memiliki jenis modal yang mampu menguasai Bahasa Inggris yang tumbuh dari posisi mahasiswa tersebut sebagai mahasiswa kelas bilingual. Meskipun mahasiswa berada dalam dilebrasi kesadaran dalam mengapresiasi dan memilih hal apa yang akan dilakukan, habitus juga mempengaruhi kognitif individu dalam 116 pemilihan tersebut. Habitus yang ada dalam diri mahasiswa kelas bilingual telah mempengaruhi aspek kognitif mahasiswa sehingga mahasiswa mau dam mampu berpartisipasi dalam ajang kompetesi diluar pelaksanaan pembelajaran mahasiswa kelas bilingual. Berbagai jenis modal yang terdapat di kelas bilingual yang berhasil terinternalisasi di dalam diri mahasiswa kelas bilingual telah berhasil menciptakan habitus mahasiswa kelas bilingual. Modal tersebut diantaranya adalah modal kultural, adalah segala pengetahuan yang disampaikan kepada mahasiswa kelas bilingual. Di dalam pelaksanaan pembelajaran kelas bilingual, yang dimaksud modal kultural adalah segala materi perkuliahan yang memberikan kompetensi sebagai mahasiswa sosiologi dan antropologi serta pengetahuan untuk dapat menguasai bahasa asing yakni Bahasa Inggris. Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran mahasiswa kelas bilingual telah berhasil membentuk habitus mahasiswa kelas bilingual. Habitus tersebut ditunjukan dari praktik mahasiswa di dalam dunia sosial. Praktik ini disebut Bourdieu dengan Hexis. Habitus yang telah terpola di dalam diri mahasiswa kelas bilingual terwujud dalam tindakan yang ditunjukan oleh mahasiswa kelas bilingual dalam dunia sosial. Dalam hal ini, keikutsertaan dalam lembaga kemahasiswaan dan ajang kompetesi memperlihatkan bagaimana habitus itu bekerja di dalam diri mahasiswa kelas bilingual. 117

2. Dampak dalam 1 Tahun Pertama Pelaksanaan Pembelajaran Kelas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Persiapan fisik dan Persiapan Materi Perkuliahan terhadap Kesiapan Mahasiswa Mengikuti Perkuliahan pada Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

0 3 74

Analisis Pelaksanaan Program Praktek Pengalaman Lapangan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Ekonomi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

0 2 96

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MAHASISWA BILINGUAL DAN MAHASISWA REGULER PRODI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN 2012

0 18 137

ANALISIS PELAKSANAAN KEGIATAN WIRAUSAHA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI, JURUSAN PENDIDIKAN ILMU SOSIAL, FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN, UNIVERSITAS SEBELAS MARET

20 287 112

Faktor Pendorong Mahasiswa Masuk Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas.

15 72 6

Kegiatan Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas IImu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas Dan Keterlibatan Mahasiswa.

0 0 6

STUDI DESKRIPTIF RELIGIUSITAS MAHASISWA SEMESTER AKHIR JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

0 2 1

Kemampuan Manajemen Diri Mahasiswa Jurusan Bimbingan Dan Konseling Di Universitas Negeri Semarang Skripsi, Fakultas ilmu pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

0 0 1

SELEKSI MAHASISWA BERPRESTASI FISIP UNSOED 2016 | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

0 0 1

APLIKASI BASIS DATA PERPUSTAKAAN JURUSAN SOSIOLOGI ANTROPOLOGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 10