pegawai negeri sebagai pembanding. Hasil dari penelitian adalah jenis pekerjaan responden yang bukan pegawai negeri terdiri dari sebagai ibu rumah
tangga sebanyak 18 orang 41,0 persen, hal ini disebabkan karena umumnya ibu rumah tangga berperan sebagai pengambil keputusan terhadap kebutuhan
dalam suatu keluarga khususnya kebutuhan untuk mengkonsumsi daging sapi rendah lemak. Selain ibu rumah tangga terdapat juga pekerjaan pegawai swasta
sebanyak 15 orang 34,1 persen dan wiraswasta sebanyak delapan orang 18,2 persen. Sebaran responden yang mengkonsumsi daging sapi rendah lemak
menurut tingkat pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Sebaran Responden Menurut Tingkat Pekerjaan Yang Mengkonsumsi Daging Sapi Rendah Lemak
Jenis Pekerjaan Jumlah Responden
Orang Persentase
Bukan Pegawai Negeri 41
93,2 Pegawai Negeri
3 6,8
Total 44 100
5.2.4. Tingkat Pendapatan Responden
Tabel 12 menunjukkan bahwa tingkat pendapatan yang terbagi atas pendapatan lebih besar sama dengan Rp 3.000.000 dan pendapatan lebih kecil
Rp 3.000.000 sebagai pembanding. Untuk pendapatan lebih besar sama dengan Rp 3.000.000 sebanyak 42 orang 95,5 persen adalah yang banyak
mengkonsumsi daging sapi rendah lemak dan pendapatan lebih kecil Rp 3.000.000 sebanyak dua orang 4,5 persen Pada umumnya pembelian
dipengaruhi oleh tingkat pendapatan konsumen yang kemudian akan berpengaruh dalam menetapkan anggaran untuk membeli kebutuhan.
Meningkatnya pendapatan konsumen akan meningkatkan jumlah konsumsi daging sapi rendah lemak.
Tabel 12. Sebaran Responden Menurut Tingkat Pendapatan Keluarga Yang Mengkonsumsi Daging Sapi Rendah Lemak
Tingkat Pendapatan RpBulan
Jumlah Responden
Orang Persentase
≥ 3.000.000 42 95,5
3.000.000 2
4,5
Total 44 100
5.2.5. Tingkat Pendidikan Responden
Tingkat pendidikan responden yang mengkonsumsi daging sapi rendah lemak beragam mulai dari SMU sampai dengan Perguruan Tinggi. Jumlah
responden dengan pendidikan S1 sebanyak 22 orang 50 persen, responden dengan pendidikan S2 dan D3 sebanyak 10 orang 22,7 persen dan responden
dengan pendidikan SMU sebanyak dua orang 4,6 persen. Tabel 13 menunjukkan bahwa responden dengan tingkat pendidikan lebih dari SMU
cenderung untuk mengkonsumsi daging sapi rendah lemak. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka kebutuhan akan
kesehatan lebih diutamakan sehingga sangat berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Hal tersebut terkait dengan nilai-nilai yang
dianut, cara berpikir dan cara pandang seseorang. Konsumen yang memiliki pendidikan yang lebih baik akan sangat responsif terhadap informasi dan selektif
dalam pemilihan produk.
Tabel 13. Sebaran Responden Menurut Tingkat Pendidikan Yang Mengkonsumsi Daging Sapi Rendah Lemak
Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Orang
Persentase
SMA 2 4,6
Diploma 10 22,7
Sarjana S1 22
50,0 Pasca Sarjana S2
10 22,7
Total 44 100
5.2.6. Jenis Daging Sapi Rendah Lemak