kecenderungan untuk menghafal. Teori konstruktivisme ini juga sejalan dengan pendekatan open-ended dimana dengan adanya masalah terbuka, siswa diharapkan
mampu membangun pengetahuan dan kreativitas dalam menyelesaikan masalah sehingga hasil belajarnya dapat meningkat.
2.1.1.2. Teori Vygotsky
Teori pembelajaran Vygotsky ini lebih menekankan pada aspek sosial. Salah satu implikasi teori Vygotsky dalam pendidikan adalah pembelajaran
kooperatif antar siswa, sehingga mereka dapat berinteraksi satu sama lain dalam menyelesaikan masalah dan memunculkan ide-ide maupun strategi pemecahan
masalah yang efektif. Vygotsky berpendapat bahwa siswa membentuk pengetahuan sebagai hasil dari pikiran dan kegiatan siswa sendiri melalui bahasa
Trianto, 2007: 26. Menurut Vygotsky Trianto, 2007: 27 bahwa proses pembelajaran akan terjadi jika anak bekerja atau menangani tugas-tugas yang
belum dipelajari, namun tugas-tugas tersebut masih berada dalam jangkauan mereka disebut dengan zone of proximal development, yakni daerah tingkat
perkembangan sedikit di atas daerah perkembangan seseorang saat ini. Vygotsky menambahkan, untuk membantu anak mengembangkan pengetahuan yang
sungguh-sungguh bermakna, dengan cara memadukan antara konsep-konsep dan prosedur melalui demonstrasi dan praktik Thobroni, 2013: 220.
Teori Vygotsky berkaitan erat dengan penelitian ini, dimana guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok sehingga terjadi pembelajaran
kooperatif. Kerja sama dan interaksi sosial sangat diperlukan dalam pembelajaran kooperatif ini untuk memecahkan masalah yang diberikan oleh guru. Teori
Vygotsky ini terlihat pada model pembelajaran PBL, dimana guru memberikan masalah pada masing-masing kelompok kemudian siswa bekerja sama dalam
kelompoknya untuk memecahkan masalah kemudian menyampaikannya kepada orang lain. Melalui proses itulah siswa berinteraksi sosial dalam kelompok
maupun luar kelompok ketika menyampaikan hasil pemecahan masalah kepada orang lain, sehingga siswa lainnya dapat menanggapi hasil diskusi kelompok
tersebut. Guru disini dapat memberikan bantuan secukupnya apabila siswa mengalami kesulitan dalam pemecahan masalah. Kegiatan pembelajaran PBL
tersebut dapat menanamkan sikap sosial yang positif antar siswa.
2.1.2 Model PBL Problem Based Learning