Pendekatan Open-ended Model PBL dengan Pendekatan Open-ended

dihubungkan langsung dengan kehidupan nyata. Pada pembelajaran model PBL siswa menemukan sendiri konsep-konsep matematika sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar karena siswa tidak dituntut menghafal melainkan mengkonstruk sendiri konsep-konsep matematika.

2.1.3 Pendekatan Open-ended

Menurut Suyatno 2009: 62 bahwa pembelajaran dengan problem masalah terbuka, artinya pembelajaran yang menyajikan permasalahan dengan pemecahan berbagai cara flexibility dan solusinya juga bisa beragam multi jawab, fluency. Suyatno 2009: 62 menambahkan bahwa pembelajaran ini melatih dan menumbuhkan orisinalitas ide, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi-interaksi, sharing, keterbukaan, dan sosialisasi. Melalui pendekatan open-ended inilah siswa mampu menciptakan ide-ide kreatif dalam menggunakan berbagai strategi pemecahan masalah. Menurut Suherman 2003: 124 yang menjadi pokok pikiran pembelajaran dengan pendekatan open-ended adalah pembelajaran yang membangun kegiatan interaktif antara matematika dan siswa yang mampu mengundang siswa untuk menjawab permasalahan melalui berbagai cara flexibility karena open-ended problem merupakan permasalahan yang dirancang memiliki multi jawaban fluency yang benar. Pendekatan open-ended pada penelitian ini adalah penyajian masalah yang memiliki lebih dari satu jawaban yang benar maupun lebih dari satu strategi pemecahan masalah. Masalah open-ended disajikan pada setiap kegiatan pembelajaran berupa soal PR, soal latihan maupun soal kuis. Tujuannya agar siswa pada kelompok eksperimen dapat menggunakan berbagai macam strategi pemecahan masalah sehingga berimplikasi pada peningkatan hasil belajar.

2.1.4 Model PBL dengan Pendekatan Open-ended

Franz 2007: 4 mengungkapkan bahwa masalah pada PBL “at least initially open-ended to connect previous learned knowledge with content area goals”. Berdasarkan apa yang diungkapkan oleh Franz tersebut maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah open-ended. Permasalahan pada PBL setidaknya berupa masalah open-ended untuk menghubungkan pengetahuan siswa sebelumnya dengan tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan uraian di atas, diperoleh sintaks model PBL menurut Trianto 2007: 71 dengan pendekatan open-ended adalah sebagai berikut: 1 Tahap 1, yaitu orientasi siswa pada masalah. Pada tahap ini, guru menjelaskan tujuan pembelajaran, mengajukan fenomena atau demonstrasi atau cerita untuk memunculkan masalah, memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih. Masalah yang disajikan pada tahap ini berupa masalah open-ended. Siswa mengamati masalah yang disajikan oleh guru. 2 Tahap 2, yaitu mengorganisasikan sisa untuk belajar. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, dalam hal ini satu kelompok terdiri atas empat siswa. Guru membantu siswa untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. 3 Tahap 3, yaitu membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. Siswa menanya tentang masalah yang belum mereka ketahui baik itu kepada teman maupun guru. Pada tahap ini siswa juga mengumpulkan informasi dan menalar tentang bagaimana cara memecahkan masalah yang disajikan. 4 Tahap 4, yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru membantu siswa dalam merencanakan, menyiapkan dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok serta membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. Setelah itu mereka mengkomunikasikan hasil karya mereka di hadapan teman-teman dan guru untuk bisa dievaluasi. 5 Tahap 5, yaitu menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

2.1.5 CTL Contextual Teaching and Learning

Dokumen yang terkait

Meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pendekatan open ended

3 25 150

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PBL UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KARAKTER MATERI SEGIEMPAT

0 32 332

PENERAPAN MODEL BELAJAR TUNTAS UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA Penerapan Model Belajar Tuntas Untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Dan Kemandirian Belajar Matematika ( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMP N

0 0 17

PENERAPAN MODEL BELAJAR TUNTAS UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA Penerapan Model Belajar Tuntas Untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Dan Kemandirian Belajar Matematika ( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMP N 1

0 0 14

PENERAPAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG.

1 2 63

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PADA POKOK BAHASAN LUAS DAERAH SEGIEMPAT MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN OPEN-ENDED.

0 7 179

Penerapan Model pembelajaran STAD dengan Pendekatan Open Ended untuk Meningkatkan Tingkat Berfikir Kreatif dan hasil Belajar Siswa.

0 0 16

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VII.

1 1 337

Penerapan Pendekatan Open Ended untuk Me

0 1 2

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN OPEN-ENDED MATERI JARING-JARING BALOK DAN KUBUS KELAS IV SD WONOKETINGAL 1

0 0 18