Teori Konstruktivisme Teori Belajar

11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Belajar

Belajar merupakan proses seseorang untuk mencapai suatu kemampuan, kompetensi, keterampilan dan sikap tertentu. Proses belajar seseorang berlangsung sepanjang hayat. Penelitian ini didasari pada beberapa teori belajar, antara lain berikut ini.

2.1.1.1. Teori Konstruktivisme

Teori konstruktivisme ini pada intinya adalah siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, memeriksa informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu dianggap tidak dapat digunakan lagi. Pembentukan pengetahuan merupakan proses kognitif tempat terjadi proses asimilasi dan akomodasi untuk mencapai suatu keseimbangan sehingga terbentuk suatu skema jamak: skemata yang baru Thobroni, 2013: 107. Implikasi dari teori belajar konstruktivisme adalah siswa harus terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran diantaranya berusaha memecahkan masalah, menemukan solusi untuk setiap permasalahan, bereksplorasi dan bereksperimen dilandasi oleh hasrat ingin tahu, kreativitas, kesabaran, dan kerja kelompok. Menurut teori konstruktivis ini, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa, mereka harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya Trianto, 2007: 13. Menurut Rifa ‟i 2011: 138, teori konstruktivisme memfokuskan pada siswa mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri melalui interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan pemikiran itu, teori konstruktivisme menetapkan empat asumsi tentang belajar sebagai berikut Rifa‟i, 2011: 138: a. pengetahuan secara fisik dikonstruksikan oleh siswa yang terlibat dalam belajar aktif. b. Pengetahuan secara simbolik dikonstruksikan oleh siswa yang membuat representasi atas keinginannya sendiri c. Pengetahuan secara sosial dikonstruksikan oleh siswa yang menyampaikan maknanya kepada orang lain d. Pengetahuan secara teoritik dikonstruksikan oleh siswa yang mencoba menjelaskan objek yang tidak benar-benar dipahaminya. Pada penelitian ini, teori kostruktivisme berkaitan erat ketika siswa membangun pengetahuannya sendiri dengan cara terlibat aktif dalam memecahkan masalah bersama kelompoknya dengan bantuan lembar kerja siswa atau LKS kemudian menyampaikan hasil temuannya kepada orang lain. Guru disini berperan sebagai pembimbing kegiatan siswa dan penentu arah belajar peserta didik. Hal ini terlihat pada model pembelajaran PBL, dimana guru memberikan masalah kepada siswa untuk membangun pengetahuan mereka sendiri dalam menyelesaikan masalah kemudian menyampaikan hasilnya kepada orang lain. Pada pembelajaran PBL, siswa mengkonstruk sendiri konsep-konsep matematika agar konsep tersebut tertanam dalam pikiran siswa dan tidak memiliki kecenderungan untuk menghafal. Teori konstruktivisme ini juga sejalan dengan pendekatan open-ended dimana dengan adanya masalah terbuka, siswa diharapkan mampu membangun pengetahuan dan kreativitas dalam menyelesaikan masalah sehingga hasil belajarnya dapat meningkat.

2.1.1.2. Teori Vygotsky

Dokumen yang terkait

Meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar matematika melalui pendekatan open ended

3 25 150

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PBL UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KARAKTER MATERI SEGIEMPAT

0 32 332

PENERAPAN MODEL BELAJAR TUNTAS UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA Penerapan Model Belajar Tuntas Untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Dan Kemandirian Belajar Matematika ( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMP N

0 0 17

PENERAPAN MODEL BELAJAR TUNTAS UNTUK MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA Penerapan Model Belajar Tuntas Untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Dan Kemandirian Belajar Matematika ( PTK Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII SMP N 1

0 0 14

PENERAPAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG.

1 2 63

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PADA POKOK BAHASAN LUAS DAERAH SEGIEMPAT MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN OPEN-ENDED.

0 7 179

Penerapan Model pembelajaran STAD dengan Pendekatan Open Ended untuk Meningkatkan Tingkat Berfikir Kreatif dan hasil Belajar Siswa.

0 0 16

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VII.

1 1 337

Penerapan Pendekatan Open Ended untuk Me

0 1 2

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN OPEN-ENDED MATERI JARING-JARING BALOK DAN KUBUS KELAS IV SD WONOKETINGAL 1

0 0 18