4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Pemaknaan Temuan Penelitian
Pembahasan yang akan dijelaskan pada penelitian ini adalah peningkatan aktivitas siswa dan peningkatan hasil belajar siswa dalam keterampilan menulis
pantun melalui model pembelejaran Think Pair Share berbantuan media Powerpoint siswa kelas IV SD Negeri Karanganyar 02. Untuk lebih jelas akan
dijabarkan sebagai berikut : 4.2.1.1
Peningkatan Aktivitas Siswa Peningkatan aktivitas siswa pada pembelajaran menulis pantun melalui
model pembelejaran Think Pair Share berbantuan media Powerpoint siswa kelas IV SD Negeri Karanganyar 02 dari siklus I, siklus II dan siklus III dapat dilihat
pada tabel 4.13 dan diagram 4.13 sebagai berikut :
Tabel 4.13
Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus I, siklus II dan Siklus III No.
Nilai Siklus I
Siklus II Siklus III
1. Jumlah rata-rata skor
16,67 21,15
26 2.
Rata-rata 2,08
2,64 3,25
3. Kriteria
Cukup Baik
Baik
Perolehan skor dari masing-masing indikator aktivitas siswa disajikan dalam bentuk
diagram sebagai berikut :
Gambar 4.13 Diagram Peningkatan Aktivitas Siswa
Siklus I, Siklus II dan siklus III Aktivitas siswa merupakan segala bentuk tingkah laku atau kegiatan yang
dilakukan siswa baik jasmani maupun rohani dalam mengikuti pembelajaran se- hingga menimbulkan perubahan perilaku belajar yang positif pada diri siswa.
Dierich dalam Hamalik 2010:172-123 menyatakan kegiatan belajar siswa dapat dikelompokkan menjadi 8 yaitu, kegiatan visual, kegiatan lisan, kegiatan
mendengarkan, kegiatan menulis, kegiatan menggambar, kegiatan motorik, kegiatan mental dan kegiatan emosional.
Untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa secara lebih jelas akan dijabarkan sebagai berikut :
1 Pada indikator mempersiapkan diri untuk menerima pelajaran termasuk
dalam kegiatan emosional. Pada indikator ini terdapat empat deskriptor yaitu: 1 siswa sudah berada didalam kelas, 2 siswa duduk di kursi masing-
masing, 3 membawa buku pelajaran dan alat tulis, dan 4 mengeluarkan
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
Siklus 1 Siklus 2
Siklus 3
buku dan alat tulisnya. Pada siklus I siswa memperoleh rata-rata skor 1,95 dengan kriteria cukup. Sebagian siswa sudah berada didalam kelas, tetapi
belum duduk dikursinya masing-masing, dan siswa belum mengeluarkan buku dan alat tulisnya. Pada siklus II memperoleh rata-rata skor 2,25 dengan
kriteria baik. Siswa sudah berada didalam kelas, duduk dikursinya masing- masing, dan sebagian sudah mengeluarkan bukunya. Pada siklus III
memperoleh rata-rata skor 3,22 dengan kriteria baik. Siswa sudah didalam kelas, duduk dengan tenang dan sudah mengeluarkan perlengkapan
belajarnya. 2
Pada indikator mendengarkan penjelasan guru melalui tayangan Powerpoint termasuk dalam kegiatan mendengarkan. Pada indikator ini terdapat empat
deskriptor yaitu : 1 konsentrasi terhadap penjelasan guru, 2 mencatat penjelasan guru, 3 memperhatikan dengan serius, dan 4 duduk manis
memperhatikan Pada siklus I siswa memperoleh rata-rata skor 2,62 dengan kriteria baik. Siswa sudah memperhatikan penjelasan guru, dan mencatat
penjelasan guru, tetapi masih ada yang ramai. Pada siklus II memperoleh rata- rata skor 2,8 dengan kriteria baik. Siswa sudah duduk manis memperhatikan
dan mencatat contoh pantun yang diberikan. Pada siklus III memperoleh rata- rata skor 3,3 dengan kriteria baik. Siswa memperhatikan dengan serius,
mencatat contoh pantun dan sudah berkonsentrasi terhadap penjelasan guru. 3
Pada indikator mengamati contoh pantun yang ditayangkan pada Powerpoint termasuk dalam kegiatan visual. Pada indikator ini terdapat empat deskriptor
yaitu : 1 fokus terhadap contoh pantun yang diberikan, 2 menyalin contoh
pantun dibuku, 3 memperhatikan tayangan slide Powerpoint, dan 4 paham mengenai contoh pantun yang ditayangkan. Pada siklus I siswa memperoleh
rata-rata skor 2,15 dengan kriteria cukup. Siswa sudah memperhatikan tayangan slide pada Powerpoint, dan menyalin pada buku. Tetapi siswa
belum paham mengenai materi pantun yang dijelaskan. Pada siklus II memperoleh rata-rata skor 2,62 dengan kriteria baik. siswa sudah fokus
memperhatikan penjelasan guru tentang pantun, dan sebagiansudah ada yang paham. Pada siklus III memperoleh rata-rata skor 3,32 dengan kriteria baik.
Siswa sudah fokus memperhatikan, menyalin pada buku mereka dan sudah paham mengenai materi pantun.
4 Pada indikator tanya jawab tentang materi pelajaran termasuk dalam kegiatan
lisan. Pada indikator ini terdapat empat deskriptor yaitu : 1 mengajukan pertanyaan, 2 menjawab pertanyaan, 3 memberikan pendapat, dan 4
memberikan tanggapan. Pada siklus I siswa memperoleh rata-rata skor 1,6 dengan kriteria cukup. Siswa masih belum berani untuk menjawab maupun
mengajukan pertanyaan pada guru, apalagi memberikan pendapatnya mengenai materi pembelajaran. Pada siklus II memperoleh rata-rata skor 2,4
dengan kriteria cukup. Siswa sudah berani menjawab pertanyaan dari guru, dan berani mengajukan pertanyaan. Pada siklus III memperoleh rata-rata skor
2,9 dengan kriteria baik. Siswa sudah berani bertanya, dan memberikan pendapat. Bahkan siswa berebut untuk menjawab pertanyaan yang diberikan
guru.
5 Pada indikator berpikir tentang topik sebelum menulis pantun Think
termasuk dalam kegiatan mental. Pada indikator ini terdapat empat deskriptor yaitu : 1 konsentrasi untuk mengemukakan idenya, 2 berpikir sendiri tidak
tanya teman, 3 tidak bersuara ketika berpikir, dan 4 duduk dengan tenang ketika berpikir. Pada siklus I siswa memperoleh rata-rata skor 2,12 dengan
kriteria cukup. Sebagian siswa terlihat konsentrasi dalam berpikir membuat pantun, tetapi sebagian masih ramai sendiri. Pada siklus II memperoleh rata-
rata skor 2,57 dengan kriteria baik. Siswa berkonsentrasi dan sudah duduk dengan tenang ketika berpikir. Tetapi masih ada anak yang bertanya pada
teman ketika kegiatan. Pada siklus III memperoleh rata-rata skor 3,17 dengan kriteria baik. Siswa sudah mencoba untuk berpikir sendiri, duduk dengan
tenang dan tidak ramai ketika sedang berpikir. 6
Pada indikator berpasangan membentuk kelompok dengan teman Pair termasuk dalam kegiatan motorik. Pada indikator ini terdapat empat
deskriptor yaitu : 1 berpasangan dengan teman sebangku, 2 membentuk kelompok masing-masing 2 anak, 3 aktif dalam kegiatan kelompok, dan 4
tidak ramai ketika membentuk kelompok. Pada siklus I siswa memperoleh rata-rata skor 2,2 dengan kriteria cukup. Siswa sudah dapat membentuk
kelompok dengan baik, berpasangan dengan sebangku dan membentuk kelompok masing-masing 2 anak. Tetapi siswa masih ramai dan lari-lari
ketika kegiatan membentuk kelompok. Pada siklus II memperoleh rata-rata skor 3,02 dengan kriteria baik. Siswa sudah dapat membentuk kelompok
dengan baik tanpa bantuan dari guru. Pada siklus III memperoleh rata-rata
skor 3,45 dengan kriteria baik. Dalam membentuk kelompok siswa sudah terkondisi dengan baik dan siswa sudah mampu mengemukakan idenya pada
teman sekelompok. 7
Pada indikator menulis pantun termasuk dalam kegiatan menulis. Pada indikator ini terdapat empat deskriptor yaitu : 1 menulis dengan tulisan rapi,
2 menulis sesuai dengan sajak pantun a-b-a-b, 3 menulis sesuai topik tema pantun, dan 4 menulis dengan bahasa yang baik dan benar. Pada siklus
I siswa memperoleh rata-rata skor 2,02 dengan kriteria cukup. Siswa masih merasa kesulitan ketika akan membuat pantun, terlihat banyak siswa yang
bertanya pada temanya. Tetapi ada siswa yang sudah bisa membuat pantun, namun belum sesuai dengan tema dan bahasanya sulit dipahami. Pada siklus
II memperoleh rata-rata skor 2,52 dengan kriteria baik. Siswa sudah mampu menulis pantun sesuai dengan topik tema yang ditentukan, dan menulis
dengan sajak a-b-a-b, akan tetapi tulisan siswa masih belum rapi. Pada siklus III memperoleh rata-rata skor 3,12 dengan kriteria baik. Siswa sudah dapat
menulis pantun dengan baik dan benar, siswa sudah menulis sesuai dengan ciri-ciri pantun, sesuai dengan topik dan bahasanya mudah dipahami.
8 Pada indikator berbagi jawaban dengan teman seluruh kelas Share termasuk
dalam kegiatan lisan. Pada indikator ini terdapat empat deskriptor yaitu : 1 membacakan pantun yang dibuat tanpa ditunjuk guru, 2 maju kedepan kelas
membacakan pantun, 3 membaca pantun dengan suara jelas, dan 4 tidak malu-malu ketika membaca pantun. Pada siklus I siswa memperoleh rata-rata
skor 2 dengan kriteria cukup. Siswa berani maju membacakan pantun yang
telah dibuat dengan ditunjuk guru lebih dahulu, ketika maju siswa masih terlihat malu-malu dan suaranya ketika membaca masih pelan. Pada siklus II
memperoleh rata-rata skor 2,65 dengan kriteria baik. Siswa berani maju tanpa ditunjuk oleh guru, siswa sudah berani dan tidak malu-malu lagi. Tetapi
suaranya ketika membaca masih belum terdengar keras. Pada siklus III memperoleh rata-rata skor 3,5 dengan kriteria baik. Siswa sudah maju
membacakan pantun yang dibuat dengan tanpa ditunjuk guru lebih dahulu, dan membaca dengan suara yang jelas.
4.2.1.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Keterampilan Menulis Pantun
Peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran menulis pantun melalui model pembelejaran Think Pair Share berbantuan media Powerpoint siswa kelas
IV SD Negeri Karanganyar 02 dari siklus I, siklus II dan siklus III dapat dilihat pada tabel 4.14 dan diagram 4.14 sebagai berikut :
Tabel 4.14
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I, siklus II dan Siklus III
No. Pencapaian Siklus I
Siklus II Siklus III
1. Nilai rata-rata
69,87 75,75
80,87 2.
Nilai tertinggi 100
100 100
3. Nilai terendah
30 20
40 4.
Jumlah siswa tuntas 24
30 35
5. Jumlah siswa tidak tuntas
16 10
5
Berdasarkan perolehan skor dari masing-masing indikator hasil belajar siswa disajikan dalam bentuk prosentase pada
diagram berikut :
Gambar 4.14 Diagram Hasil Belajar Siswa
Siklus I, Siklus II dan siklus III Berdasarkan data tabel 4.21 dan gambar diagram 4.18 menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I jumlah rata-rata skor 69,87 dengan kriteria cukup, pada siklus II meningkat dengan jumlah rata-
rata skor 75,75 dengan kriteria baik, dan pada siklus III kembali meningkat dengan jumlah rata-rata skor 80,87 dengan kriteria baik. Ketuntasan hasil belajar
individual sudah tercapai yaitu ≥ 70. Ketuntasan hasil belajar klasikal sudah
tercapai sesuai indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu ≥ 80.
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian