11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Hakikat Bahasa
2.1.1.1 Pengertian Bahasa
Bahasa dan manusia memang tidak dapat dipisahkan, bahasa merupakan sarana komunikasi yang penting bagi manusia, dengan menggunakan bahasa
manusia dapat bersosialisasi antara manusia satu dengan yang lain. Menurut Depdiknas 2005:3
bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya.
Santosa 2009:1.2-1.6 bahasa merupakan alat komunikasi yang mengandung beberapa sifat yakni, sistematik, mana suka, ujar, manusiawi dan
komunikatif. Kita semua menyadari bahwa bahasa itu penting bagi kehidupan. Melalui bahasa kita dapat menyampaikan keinginan, pendapat dan perasaan kita.
Dengan bahasa kita dapat memahami dan mengetahui apa yang terjadi di dunia dan lingkungan sekitar kita. Bahasa bukanlah suatu bakat yang dimiliki oleh
sebagian orang saja, tetapi setiap orang memiliki kemampuan berbahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi memiliki empat macam fungsi yaitu :
1 Fungsi informasi, yaitu untuk menyampaikan informasi timbal balik antar
anggota keluarga atupun anggota-anggota masyarakat.
2 Fungsi ekspresi diri, yaitu untuk menyalurkan perasaan, sikap, gagasan,
emosi atau tekanan-tekanan perasaan pembicara.
3 Fungsi adaptasi dan integrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan
diri dengan masyarakat.
4 Fungsi kontrol sosisal, yaitu berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan
pendapat orang lain.
Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang saling mempengaruhi satu sama lain yaitu keterampilan menyimak listening skills,
keterampilan berbicara speaking skills, keterampilan membaca reading skills dan keterampilan menulis writing skills. Setiap keterampilan itu erat pula
berhubungan dengan proses-proses yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikiranya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah
dan jelas pula jalan pikiranya Tarigan, 2008:1. Pemerolehan keempat keterampilan berbahasa melalui urutan yang teratur.
Mula-mula, sejak kecil kita belajar menyimak kemudian disusul dengan berbicara. Baru pada waktu sekolah kita belajar membaca dan menulis. Keterampilan
membaca dan menulis diperoleh secara sengaja melalui proses belajar. Oleh karena itu sering disebut dengan keterampilan berbahasa yang literer. Kedua
keterampilan berbahasa tersebut digunakan dalam komunikasi tertulis secara tidak langsung Wagiran, 2009:11.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan sebagai sarana interaksi dengan seseorang untuk
menyampaikan keinginan, pendapat dan perasaan. Bahasa juga dapat digunakan
sebagai suatu alat untuk memberi atau memperoleh informasi, alat ekspresi diri, alat adaptasi dan integrasi serta sebagai alat kontrol sosial.
2.1.1.2 Bahasa Indonesia di SD Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP menyatakan bahwa
standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan
pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk
memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global. Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan:
1 Peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan,
kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri.
2 Guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa
peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar.
3 Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan
kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya.
4 Orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan
program kebahasaan daan kesastraan di sekolah.
5 Sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan
kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia.
6 Daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan
kesastraan sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional Depdiknas, 2006.
Santosa 2009:3.21 menyatakan pembelajaran kebahasaaan di SD sebenarnya belum diberikan secara khusus seperti di SLTP, tetapi hanya disajikan
melalui konteks kebahasaan. Maksudnya, kebahasaan dapat disajikan melalui aspek membaca, pengucapan lafal yang benar, intonasi kalimat dan lain-lain.
Berkaitan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia yang ada di SD, Wagiran 2009:11 menyatakan keterampilan berbahasa memiliki empat
komponen yang saling mempengaruhi. Keempat komponen tersebut adalah menyimak listening, berbicara speaking, membaca reading dan menulis
writing. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahasa mempunyai
empat aspek keterampilan. Begitu juga pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD mempunyai empat aspek keterampilan yang saling terkait dan saling
mempengaruhi yaitu
keterampilan menyimak,
keterampilan berbicara,
keterampilan membaca dan keterampilan menulis.
2.1.2 Hakikat Menulis