Novelty Definisi Operasional Perencanaan Sosial :

13 dengan ciri bangunan yang padat, terbuka dan memiliki kebersamaan yang tinggi karena adanya perasaan senasib. Pada kawasan permukiman yang merupakan kombinasi lapisan menengah-bawah, maka golongan bawah menjadi penghubung interaksi sosial yang terjadi. Interaksi sosial tersebut merupakan faktor yang paling mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah permukiman. 3. Pengelolaan sampah permukiman memerlukan dukungan partisipasi masyarakat. Oleh sebab itu, partisipasi masyarakat harus menjadi mainstream dalam kebijakan pengelolaan sampah. Pengembangan partisipasi masyarakat melalui pendekatan tipologi dapat meningkatkan penerimaan masyarakat social acceptability terhadap program pengelolaan sampah permukiman berbasis masyarakat.

1.6. Novelty

Salah satu faktor penting dalam pengembangan partisipasi masyarakat adalah pola pendekatan yang berbeda sesuai dengan karakteristik masyarakat itu sendiri. Penyeragaman cara pengelolaan hanya akan menimbulkan kegagalan dalam implementasi program, seperti yang sering terjadi sampai saat ini. Oleh karena itu, melalui penyusunan tipologi permukiman dan tipologi partisipasi masyarakat yang sesuai untuk setiap tipe permukiman, diharapkan pemerintah daerah dapat menyusun kebijakan yang lebih dapat diterima oleh masyarakat social acceptability. Kedua kajian tipologi tersebut dilakukan dengan multi-dual approach yang menggabungkan antara analisis spasial dengan aspek sosiologis yang dikaitkan dengan pola partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah permukiman. Pendekatan tersebut memiliki nilai kebaruan yang penting dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah, sebab dapat mengakomodasikan kekhasan karakteristik permukiman, sehingga kebijakan dapat efektif karena disusun berdasarkan karakteristik tersebut, tetapi tetap efisien dengan terbentuknya tipologi. Di samping itu, rumusan strategi dan mekanisme perencanaan sosial partisipatif dalam pengelolaan sampah permukiman dapat membantu penyusunan program secara partisipatif dengan melibatkan stakeholders yang 14 sekaligus dapat berperan sebagai agents of change di masing-masing kawasan permukiman.

1.7. Definisi Operasional Perencanaan Sosial :

Perubahan sosial yang direncanakan, didesain, serta ditetapkan tujuan dan strateginya. Perencanaan Sosial Partisipatif : Perubahan sosial yang direncanakan, didesain, serta ditetapkan tujuan dan strateginya dengan keterlibatan masyarakat dalam menentukan arah dan strategi kegiatan, memikul beban dalam pelaksanaan kegiatan, menilai serta memetik hasil dan manfaat kegiatan secara adil. Sampah Permukiman : Limbah padat yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga dalam suatu kawasan permukiman. Komposisi terbesar sampah permukiman umumnya adalah bahan organik, kertas dan plastik sehingga sangat potensial untuk didaur ulang. Pengelolaan Sampah Permukiman : Sistem atau mekanisme dalam mengelola sampah permukiman dan menangani permasalahan sampah permukiman yang umumnya berasal dari kegiatan rumah tangga. Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis Masyarakat : Keterlibatan warga masyarakat untuk berperan secara aktif dalam pengelolaan sampah permukiman yang menitikberatkan pada penanganan sampah mulai dari sumbernya.

II. TINJAUAN PUSTAKA