33
Development for Community lebih sesuai, sementara pada masyarakat yang lain Development with Community justru yang dibutuhkan. Peran korporasi sangat
penting sebagai agen perubahan masyarakat, dalam menentukan program- program CD-nya masing-masing, sesuai dengan kebutuhan masyarakatnya
Achda, 2006. Pengelolaan sampah perkotaan perlu melibatkan perusahaan sebagai
bentuk dari tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungannya, baik melalui kegiatan CSR maupun sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari program 3R
melalui Extended Producers Responsibility EPR sebab industri merupakan penyumbang sampah, baik berupa kemasan maupun bentuk lain setelah tidak
digunakan oleh masyarakat sebagai konsumen.
2.6. Partisipasi dan Kekuasaan
Partisipasi sebenarnya merupakan masalah desentralisasi kekuasaan. Dalam hal ini, masih ada anggapan bahwa : 1 pendekatan terpadu yang
berorientasi “ke bawah” sebenarnya memperlemah sistem hierarki departemental, karena pejabat tingkat lokal lebih banyak harus memperhatikan
kegiatan terpadu dibanding memperhatikan tugasnya sebagai pejabat departemental sektoral tersebut, dan 2 partisipasi cenderung dinilai
memperlambat proses sehingga dapat dianggap mengganggu roda birokrasi Khan dan Mackwon, 1977. Meskipun demikian, semakin disadari bahwa
partisipasi dapat menjadi kunci keberhasilan dan dukungan publik dalam pelaksanaan pembangunan serta mampu meredam konflik yang terjadi dalam
masyarakat. Perubahan dalam masyarakat hanya akan terjadi apabila terdapat pihak
yang ingin mengubah agents of change dan pihak yang akan diubah. Pihak pertama akan melancarkan pengaruh kepada pihak kedua, sebaliknya pihak
kedua pun akan memberikan respon tertentu. Ada tiga jenis pelancaran pengaruh menurut Etzioni 1964 berdasarkan sifatnya sebagai berikut,
1.
Normatif identitif berdasarkan pada suatu orientasi nilai budaya tertentu yang disepakati kedua belah pihak, misalnya ideologi tertentu
2.
Remuneratif menawarkan materi atau fasilitas tertentu, dan
3.
Koersif memaksa, yang biasanya dilakukan oleh pihak yang merasa punya kekuasaan.
34
Imbalan atau respon terhadap pelancaran pengaruh yang dilakukan oleh pihak pertama terwujud dalam bentuk tiga tipe keterlibatan masyarakat sebagai
berikut,
1.
Secara moral tunduk kepada pelancaran pengaruh normatif karena sepenuhnya setuju, atau secara moral sesuai dengan normanilai yang
dianut
2.
Secara kalkulatif menghitung untung rugi mengikuti suatu pelancaran pengaruh yang remuneratif, dan
3.
Alienatif mengasingkan diri karena ada pelancaran pengaruh yang koersif. Perencanaan sosial dalam bentuk perubahan berencana pembangunan
pada dasarnya merupakan usaha mencapai keseimbangan antara tipe pelancaran pengaruh tertentu dengan tipe keterlibatan yang sesuai, dan secara
sederhana diperlihatkan pada Tabel 3. Tabel 3. Kaitan Pelancaran Pengaruh Kekuasaan dengan Sifat Keterlibatan
Etzioni, 1964
Tipe Pelancaran Pengaruh Tipe
Keterlibatan Normatif Remuneratif Koersif
Moral Sesuai -
- Kalkulatif
- Sesuai - Alienatif
- - Sesuai
Partisipasi merupakan masukan dalam proses pembangunan dan sekaligus menjadi keluaran atau sasaran dari pelaksanaan pembangunan. Di
Indonesia ada semacam pemahaman bahwa partisipasi masyarakat dalam pembangunan dapat bersifat vertikal dan dapat pula horisontal. Partisipasi
vertikal berlangsung bilamana masyarakat berperan serta dalam suatu program yang datang dari atas, yaitu masyarakat ditempatkan pada posisi sebagai
bawahan atau pengikut. Di sisi lain, partisipasi horisontal berlangsung bilamana masyarakat mampu berprakarsa, yaitu setiap warga masyarakat secara
horisontal setara satu dengan yang lain berperan serta dalam kegiatan atau upaya pembangunan Sumardjo dan Saharudin, 2003.
35
2.7. Aspek Perencanaan Sosial dalam Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat