c Mengatur jadwal, kegiatan harian, mingguan, semester dan tahunan.
d Mencatat kehadiran peserta didik.
e Menyiapkan bahan-bahan pembelajaran, kepustakaan dan media
pembelajaran. f
Menciptakan iklim kelas yang kondusif. g
Melaksanakan latihan-latihan pembelajaran.
8
Di samping itu ruang lingkup disiplin mengajar guru meliputi: a
Disiplin dalam kehadiran b
Bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas c
Mematuhi peraturan yang berlaku di sekolah d
Disiplin berpakaian e
Memiliki semangat kerja yang tinggi
9
Dari beberapa ciri yang diterapkan oleh guru, dimana kesemuaanya itu harus dijalankan, ditegakkan dan dipatuhi oleh muridnya, sehingga
kedisiplinan berjalan dengan baik. Maka segala tujuan yang diharapkan dan dicita-citakan akan dapat tercapai secara maksimal.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja Guru
Disiplin kerja guru sangat berpengaruh kepada lembaga pendidikan
karena dalam usaha mencapai hasil yang maksimal.
Menurut Beach. O.S dalam bukunya yang berjudul “The Management of People Art Work
” yang dikutip oleh Surono, mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi disiplin kerja.
a Moral Semangat Kerja Pegawai
Moral kerja pada dasarnya berarti “suasana batin seorang personal tenaga kerja yang mempengaruhi kegiatannya dalam melaksanakan tugas
pokok sebagai tanggungjawab moralnya”. Moral kerja berkorelasi tinggi terhadap dedikasi dan loyalitas yang bermuara pada disiplin pribadi dan
disiplin kerja. Moral kerja yang positif ditampilkan pada dedikasi dan
8
E. Mulytasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan
, Banadung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, Cet ke-2, h.53-54
9
E. Mulytasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan,…,
h.60
loyalitas yang tinggi pada organisasi dan kepemimpinannya sehingga gejalanya secara konkrit terlihat dalam disiplin
.
Dalam hal ini sekarang guru dapat melaksanakan tugasnya dalam mendidik dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
apabila ia merasa senang dalam melaksanakan tugasnya serta memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi ini juga terlihat dalam kesediaannya
berkreasi dan berpartisipasi dalam bekerja
.
b
Kesejahteraan pegawai
Kesejahteraan merupakan keinginan. Kesejahteraan selalu dikaitkan dengan terpenuhinya segala kebutuhan untuk kesejahteraan
seorang guru. Pemimpin harus dapat mengerti dan memahami kebutuhannya. Pemimpin harus memberikan inisiatif finansial sebagai
imbalan yang mereka berikan pada lembaga pendidikan. Imbalan yang layak akan membuat guru merasa bergairah dalam bekerja.
Kesejahteraan pegawai adalah suatu bentuk pemberian penghasilan, baik dalam bentuk materi maupun non materi, yang diberikan
selama masa pengabdian maupun setelah berhenti sebab pensiun atau dari sebab lain, dalam usaha pemenuhan kebutuhan dengan maksud memberi
semangat dorongan kerja. Dalam usaha penerapan disiplin kesejahteraan pegawai turut
menjadi faktor yang berpengaruh. Kesejahteraan pegawai yang perlu diperhatikan adalah kesejahteraan yang menyangkut materi lahiriyah dan
kesejahteraan psikologis batinniyah. Kesejahteraan materi menyangkut pemenuhan kebutuhan hidup. Gaji yang cukup, fasilitas yang memadai,
dana kesehatan dan pensiun bagi pegawai negeri. c
Suasana Lingkungan Kerja yang Harmonis
Keharmonisan, suasana kerja ditandai dengan adanya system komunikasi yang lancar, partisipasi yang cukup, letak peralatan yang
teratur akan memberikan kenyamanan pada guru dalam bekerja, sehingga disiplin akan lebih mudah ditegakkan. Suasana lingkungan tersebut akan
medorong guru untuk datang tepat waktu, bekarja dengan baik dan menggunakan fasilitas yang ada dengan baik
d Tujuan Dan Kemampuan
Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan bawahan. Tujuan yang ingin dicapai harus jelas serta cukup menantang
bagi karyawan atau guru. Hal ini berarti bahwa tujuan yang dibebankan pada karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan yang
bersangkutan sehingga ia berkerja tanpa beban, dan beresungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas.
e
Teladan Kepemimpinan
Teladan kepemimpinan sangatlah berperan dalam menentukan disiplin bawahan, karena pemimpin dijadikan pedoman dan penuntun
bawahannya, pemimpin harus memberi contoh yang baik, berdisiplin, jujur, dan lain-lain. Disiplin bawahannya akan ikut tidak baik jika teladan
pemimpin kurang baik. Dinyatakan dalam hadits Rasulullah tentang teladan seorang
pemimpin bagi keluarga dan umatnya, yang artinya:
ْ ا
ﺎ ﻬْ ﷲا ﺿر ﺮ ْﺑ ﺎ
ل ْ
ر ْﻮ
ل ﷲا
ْﻮ ل
آ ﻜ
ْ ر
ا ع
و آ
ﻜ ْ
ْﺆ ل
ْ ر
ﻪ ﻪ ﻔ
“Dari Ibnu Umar R.A berkata, saya mendengar Rasulullah bersabda, setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta
pertanggungjawaban mengenai orang yang kamu pimpin. Hr.
Muttafaqun ‘alaih f
Pengawasan Melekat
Istilah melekat waskat berasal dari bahasa asing “Build in control
” yang berarti suatu pengawasan yang terjadi dengan sendirinya melekat yang menjadi tugas dan tanggung jawab semua pemimpin dan
dalam hal ini kepala sekolah harus aktif dan langsung dalam mengawasi perilaku, sikap dan disiplin kerja guru.
Tujuan pengawasan melekat adalah untuk mengetahui tanggungjawab pimpinan Kepala Sekolah dalam menjalankan fungsi
pengawasan dan pengendalian yang melekat padanya, sehingga apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan ataupun kesalahan kepala sekolah
dalam mengambil keputusan dapat segera diambil tindakan koreksi sendiri mungkin.
g Sanksi dan hukuman
Sanksi dan hukuman diperlukan dalam memelihara kedisiplinan, seperti dijelaskan dalam surat Annisa ayat 58 yang berbunyi :
ْ ْ ﻜ اذإو ﺎﻬ ْهأ ﻰ إ تﺎ ﺎ ﻷْا اودﺆ نأ ْ آﺮ ْﺄ ﷲا نإ نﺎآ ﷲا نإ ﻪﺑ ْ ﻜﻈ ﺎ ﷲا نإ لْﺪ ْﺎﺑ اﻮ ﻜْ ْنأ سﺎ ا ْﺑ
اﺮ ﺼﺑ ﺎ
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya, dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat
.
10
Dan dijelaskan pula dalam surat Attin ayat 8 yang berbunyi :
ْ أ ﻪ ا
ﻜْ ﺄﺑ آﺎ ْا
Artinya
:
Bukanlah Allah Hakim seadil-adilnya
.
11
h
Ketegasan
Sebagai supervisor kepala sekolah dituntut berani dan tegas dalam memberikan sanksi terhadap guru, apabila kepala sekolah tidak tegas dapat
membuat guru acuh terhadap disiplin kerja bahkan guru menganggap bahwa peraturan itu tidak ada. Untuk mengantisipasi hal tersebut, sikap
tegas kepala sekolah mutlak diperlukan, sehingga indisipliner guru dapat dihilangkan
.
i Hubungan kemanusiaan
10
Al-Qur’an dan terjemahnya . h. 128
11
Al-Qur’an dan terjemahnya . h. 1076
Hubungan antara sesama manusia tetap dijaga untuk menggambarkan pimpinan berinteraksi dengan bawahannya. Hubungan
harmonis antara kepala sekolah dengan guru dapat menciptakan disiplin, jika hubungan kemanusiaan tercipta maka lingkungan kerja yang nyaman
dan harmonis tentunya akan tercipta dengan baik. Keadaan ini dapat memotivasi disiplin guru terhadap sekolah ditempat guru berkiprah.
Dari beberapa faktor di atas dapat disimpulkan bahwa setiap guru harus melaksanakan hal-hal tersebut, sebagai acuan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan lembaga tersebut.
5. Kode Etik Guru