pengalaman atau latihan”. Perubahan tingkah laku yang ditimbulkan oleh belajar dapat berupa perilaku yang baik positif atau perilaku buruk
negatif.
15
Ramayulis menguraikan bahwa “belajar semata-mata mengumpulkan atau menghafal kanfakta-fakta yang tersaji dalam bentuk
informasi materi pelajaran”.
16
Moh Uzer Usman mengartikan bahwa “belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi
antar individu dengan lingkungannya”.
17
Sutratinah Tirtonegoro berpendapat bahwa prestasi belajar adalah “penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk
simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam proses tersebut.
18
2. Cara mengetahui prestasi belajar siswa
Aktifitas belajar siswa perlu diadakan evaluasi. Hal ini penting karena dengan evaluasi dapat diketahui apakah tujuan belajar yang telah
ditetapkan dapat tercapai atau tidak. Sebagaimana dijelaskan dalam Muhibbin Syah bahwa “evaluasi adalah penilaian terhadap tingkat
keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program”.
19
Jadi evaluasi sangatlah penting dan diperlukan untuk menentukan prestasi belajar siswa, karena dengan cara itulah dapat dikatakan tinggi
rendahnya prestasi belajar siswa, atau baik-buruk prestasi belajarnya. Adapun ragam evaluasi yang dapat dilakukan untuk mengetahui
prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
15
M Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, Cet ke-2, h.55
16
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam,Jakarta PT: Kalam Mulia,2006, h. 89
17
Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2005, Cet ke-17, h.5
18
Sutratinah Tirtonegoro, Anak Supernormal dan Program Pendidikannya, Jakarta: PT Bina Aksara, tt, h.43
19
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002 Cet ke-7, h. 141
a. Pre-Test yaitu “Evaluasi yang dilakukan guru secara rutin pada setiap
akan memulai penyajian materi baru. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan
disajikan”.
20
b. Pos-Test yaitu “Evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir
penyajian materi. Tujuannya yaitu untuk mengetahui taraf siswa terhadap materi yang telah disajikan”.
21
c. Evaluasi Formatif yaitu “Evaluasi hasil belajar jangka pendek, yaitu
evaluasi hasil belajar pada akhir setiap satuan pelajaran, tujuannya untuk memberikan umpan balik feed back kepada guru sebagai dasar
untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
22
d. Evaluasi Sumatif yaitu “evaluasi belajar yang dilakukan pada waktu
berakhirnya suatu program pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar, tujuannya adalah untuk mengetahui hasil akhir yang dapat
dicapai oleh siswa, yakni penguasaan pengetahuan sekaligus menggambarkan keberhasilan proses belajar mengajar.
23
e. Evaluasi Diagnostik yaitu “Evaluasi yang digunakan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan siswa sehingga dapat diberikan perlakuan yang tepat”.
24
Tujuannya adalah untuk membantu pemecahan kesulitan yang dialami anak didik waktu mengikuti kegiatan belajar mengajar pada
suatu bidang studi atau keseluruhan program pengajaran”.
25
3. Indikator prestasi belajar