Indikator Kinerja Guru Kinerja Guru
33 Salah satu dari tahapan mengajar yang harus dilalui oleh guru
profesional adalah menyusun perencanaan pengajaran atau dengan kata lain disebut juga dengan “mendisain program pengajaran”. Dalam
implementasi kurikulum atau pelaksanaan pengajaran, mendisain program pengajaran, melaksanakan proses belajar mengajar dan menilai hasil
belajar siswa merupakan rangkaian kegiatan yang saling berurutan dan tak terpisahkan satu sama lainnya terpadu.
75
Perencanaan merupakan fungsi sentral dari manajemen pembelajaran, perencanaan pembelajaran harus dimiliki oleh setiap guru
sebagai pendidik dan pengajar. Guru sebagai manajer pembelajaran harus mampu mengambil keputusan yang tepat untuk mengelola berbagai
sumber, baik sumber daya, sumber dana, maupun sumber belajar untuk membentuk kompetensi dsar dan mencapai tujuan pembelajaran.
76
Guru harus menunjukkan penampilan yang terbaik bagi para siswanya. Penjelasannya mudah di pahami, penguasaan keilmuannya
benar, menguasai metodologi, dan seni pengendalian siswa. Seorang guru juga harus bisa menjadi teman belajar yang baik bagi para siswanya
sehingga siswa merasa senang dan termotivasi belajar bersamanya. Menurut Sukadi, .tugas guru adalah mengoptimalkan bakat dan minat
kemampuan para siswa. Untuk itu di perlukan seni didaktik. Guru juga Oleh
karena itu sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, seorang guru dituntut membuat perencanaan pembelajaran, fungsi perencanaan
pembelajaran ialah untuk mempermudah guru dalam melaksanakan tugas selanjutnya. Sehingga proses belajar mengajar akan benar-benar
terskenario dengan baik, efektif dan efesien. Kemampuan merencanakan belajar mengajar ini harus benar-benar terprogram dengan baik oleh guru,
agar proses pembelajaran terarah sesuai dengan tujuan. Setelah guru membuat rencana pembelajaran, maka tugas guru selanjutnya adalah
melaksanakan pembelajaran yang merupakan salah satu aktivitas inti di sekolah.
75
Syafaruddin Nurdin dan M. Basyiruddin Usman, Guru ProfesionalImplementasi Kurikulum, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, h.83
76
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: Remaja Rosdajarya,2007, h. 77
34 pandai menggunakan teknologi pembelajaran sehingga menarik bagi para
siswa.
77
Guru merupakan jabatan atau propfesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang
orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaaan sebagai guru. Orang yang pandai berbicara dalam bidang-
bidang tetentu, belum dapat disebut sebagai guru. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang professional
yang harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan
dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan prajabatan.
Langkah guru berikutnya adalah mengevaluasi hasil pembelajaran. Segala sesuatu yang terencana harus di evaluasi agar dapat di ketahui
apakah perencanaan pembelajaran yang sudah direncanakan telah sesuai dengan realisasinya di dalam kelas dan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. dan apakah siswa telah dapat mencapai standar kompetensi yang di tetapkan. Selain itu, guru juga dapat mengetahui apakah metode ajarnya
telah tepat sasaran. Dalam melakukan kegiatan evaluasi, seorang guru harus memperhatikan tujuan pembelajaran yang telah di tetapkan. Selain
itu, guru juga harus memperhatikan soal-soal evaluasi yang di gunakan. Soal-soal yang telah dibuat hendaknya dapat mengukur kemampuan siswa.
Jadi menurut penulis, kemampuan guru yang terdapat di atas merupakan indikator positif dari kinerja guru. Sedangkan kinerja guru
yang bersifat negatif meliputi, guru belum menguasai penyusunan program semester, guru belum melaksanakan pra intruksional, dan guru tidak
memperhatikan evaluasi yang bersifat normatif.
78
Pekerjaan seorang guru adalah merupakan suatu profesi yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Profesi adalah pekerjaan
yangmemerlukan keahlian khusus dan biasanya dibuktikan dengan sertifikasi dalam bentuk ijazah. Profesi guru ini memiliki prinsip yang
77
Sukadi, Guru Powerful, h.30
78
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Rosda Karya,2005, cet ke-
17 h-5
35 dijelaskan dalam Undang-Undang Guru dan Dosen No.14 Tahun 2005
sebagai berikut: a.
Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealism b.
Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia
c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan
sesuai dengan bidang tugas. d.
Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas
keprofesionalan f.
Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai denga prestasi kerja
g. Memiliki kesempatan untuk mengembangan keprofesionalan
secara berkelanjutan dengan sepanjang hayat h.
Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan
yang mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru
79
Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang benar-benar memerlukan keahlian khusus sebagai guru, dan keahlian ini
tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Walaupun pada kenyataannya masih terdapat hal-hal tersebut di luar
bidang pendidikan. Tugas guru sebagai profesi menuntut kepada guru untuk mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. 3.
Kompetensi sosial Berdasarkan seorang yang sama dengan peserta didik diliht dari
kodratnya, guru harus dapat memperlakukan peserta didiknya secara wajar dan bertujuan mengoptimalisasikan diri peserta didik. Guru harus bisa
memahami betul karakteristik-karakteristik peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas. Kompetensi sosial seorang guru misalnya
kemampuan berkomunikasi dengan anak dan lingkungan mereka.
79
Undang-Undang RU No.14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen
.
, h.6
36 Sehingga akan berdampak positif buat peserta didik dalam perkembangan
dirinya. Mengingat tugas dan tanggung jawab guru yang begitu
kompleksnya, maka profesi ini memerlukan persyaratan khusus antara lain dikemukakan berikut ini.
1 Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan
teori ilmu pengetahuan yang mendalam. 2
Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan profesinya.
3 Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai.
4 Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari
pekerjaan yang dilaksanakannya. 5
Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.Moh. Ali, 1985
80
Menurut Ngalim Purwanto, syarat menjadi guru ada 5 yaitu: 1
Berijazah, 2
Sehat jasmani dan rohani, 3
Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkelakuan baik, 4
Bertanggung jawab, 5
Berjiwa nasional. Tugas dan peran guru dari hari ke hari semakin berat, seiring
dengan berkembangnnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan ini guru dituntut untuk mampu mengimbangi bahkan melampaui
perkembangan ilmu pengetahuan dan pesatnya teknologi. Maka diperlukan syarat-syarat seperti di atas tadi.
Seperti diungkapkan oleh mantan menteri pendidikan dan kebudayaan Fuad Hasan, sebaik apapun kurikulum dan sistem pendidikan
yang ada, tanpa didukung oleh mutu guru yang memenuhi syarat , maka semuanya akan sia-sia kompas, 15 April 2004.
81
80
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Rosda Karya,2005, cet ke-
17 h-15
81
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta, Raja Grafindo Persada,2007,cet. Ke h-40-41
Ini jelas, bahwa tugas dan peran guru merupakan satu dari banyaknya komponen pendidikan
yang akan menjadikan pendidikan mencapai tujuan akhirnya.
37 Pada dasarnya terdapat seperangkat tugas yang harus dilaksanakan
oleh guru berhubungan dengan profesinya sebagai pengajar. Secara garis besar, tugas guru dapat ditinjau dari tugas-tugas yang langsung
berhubungan dengan tugas utamanya, yaitu menjadi pengelola dalam proses pembelajaran dan tugas-tugas lain yang tidak secara langsung
berhubungan dengan proses pembelajaran, tetapi dapat menunjang keberhasilannya menjadi guru yang handal dan patut diteladani.
Secara umum tugas guru sebagai pengelola pembelajaran adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas yang kondusif bagi
bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar tercipta hasil yang baik. Lingkungan belajar yang kondusif adalah lingkungan yang menantang dan
merangsang peserta didik untuk mau belajar, memberikan rasa aman serta kepuasan dalam belajar.
Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan akan lebih mampu mengelola kelasnya sehingga
hasil belajar berada pada tingkat optimal.
82
1 Menilai kemajuan program pembelajaran
Sedangkan secara khusus, tugas guru sebagai pengelola proses pembelajaran sebagai berikut.
2 Mampu menyediakan kondisi yang memungkinkan peserta
didik belajar sambil bekerja Learning by Doing. 3
Mampu mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan alat-alat belajar.
4 Mengkoordinasi, mengarahkan, dan memaksimalkan kegiatan
kelas. 5
Mengomunikasikan semua informasi dari dan atau ke peserta didik.
6 Membuat keputusan instruksional dalam situasi tertentu.
7 Bertindak sebagai manusia sumber.
8 Membimbing pengalaman peserta didik sehari-hari
9 Mengarahkan peserta didik agar mandiri member kesempatan
pada peserta didik untuk sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungannya pada guru.
82
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Rosda Karya,2005, cet ke- 17 h-9
38 10
Mampu memimpin kegiatan belajar yang efektif dan efesien untuk mencapai hasil yang optimal.
83
Menurut Uzer 1990 terdapat tiga jenis tugas guru, yakni tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan, dan tugas dalam bidang
kemasyarakatan.
84
Semakin akurat guru berperan menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsinya, semakin terjamin, tercipta dan terbinanya kesiapan dan
kehandalan seseorang sebagai manusia pembangunan. Dengan kata lain potret dan wajah diri bangsa di masa depan tercermin dari potret wajah
guru masa kini, dan gerak maju dinamika kehidupan bangsa berbanding lurus dengan citra para guru di tengah-tengah masyarakat.
Tugas guru sebagai profesi adalah mendidik, mengajar, dan melatih. Adapun dalam bidang kemanusiaan adalah bahwa guru
merupakan tauladan bagi peserta didik dan harus dapat menjadi orang tua kedua bagi peserta didik. Seorang guru harus mampu menarik perhatian
para siswanya agar termotivasi dalam belajar. Sedangkan tugas guru dalam bidang kemasyarakatan yakni berkaitan dengan kecerdasan seluruh
mayarakat bangsa. Ini berarti guru harus dapat mencerdaskan bangsa dalam rangka menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang
berdasarkan pancasila.
85
Dari berbagai uraian teori tentang kinerja guru, maka yang dimaksud dengan kinerja guru dalam penelitian ini adalah kemampuan
seseorang untuk melaksanakan tugasnya yang menghasilkan hasil yang memuaskan guna tercapainya tujuan organisasi kelompok dalam suatu unit
Dengan demikian, guru akan menjadi sorotan utama masyarakat terhadap maju dan
mundurnya suatu pendidikan. Oleh karenanya guru harus benar-benar menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik dan pengajar.
83
Hamzah B. Uno, Frofesi Kependidikan, Problema,Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia,Jakarta, Bumi Aksara,2008, h. 23
84
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Rosda Karya,2005, cet ke-
17 h-7
85
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Rosda Karya,2005, cet ke-
17 h-7
39 kerja. Kinerja guru dalam penelitian ini dapat diukur berdasarkan 4
indikator, yaitu kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran, kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran, kinerja guru dalam evaluasi
pembelajaran, kinerja guru dalam mengembangkan sistem pembelajaran, serta kinerja guru dalam disiplin tugas.