Metode-metode Pembelajaran Fiqih Pembelajaran Fiqih di MTs

13 berikan sebelumnya atau mengulang informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam membantu mendinamisir kelas yang kelelahan. 15 Menurut Yudhi Munadi dan Farida Hamid metode card sort merupakan aktivitas kerjasama yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang benda atau menilai informasi. Gerak fisik didalamnya dapat membantu menggairahkan siswa yang merasa penat. 16 Metode Card Sort merupakan pembelajaran berupa potongan- potongan kertas yang dibentuk seperti kartu yang berisi informasi atau materi pembelajaran. Pembelajaran aktif model Card Sort merupakan pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa, dimana dalam pembelajaran ini setiap siswa diberi kartu indeks yang berisi informasi tentang materi yang akan dibahas, kemudian siswa mengelompok sesuai dengan kartu indeks yang dimilikinya. Setelah itu siswa mendiskusikan dan mempresentasikan hasil diskusi tentang materi dan kategori kelompoknya. Dalam pendekatan pembelajaran dengan menggunakan metode card sort ini, guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan menjelaskan materi yang belum dimengerti siswa setelah presentasi selesai. Guru harus bisa berusaha membuat suasana kelas menyenangkan , dan memberikan respon positif yang dilakukan siswa. Selain itu guru juga dianjurkan harus selalu berusaha menumbuhkan rasa percaya diri siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berani mengungkapkan apa yang ada didalam fikirannya.

2. Proses penerapan metode Card Sort

Menurut Mel Silberman penerapan metode Card Sort adalah sebagai berikut: a. Berilah masing-masing peserta didik kartu indeks yang berisi informasi atau contoh yang cocok dengan satu atau lebih kategori. b. Mintalah peserta didik untuk berusaha mencari temannya diruang kelas dan menemukan orang yang memiliki kartu dengan kategori sama anda dapat 15 Syaiful Bahri Djamarah “Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif” PT.Rineka Cipta, h.394 16 Yudhi Munadi dan Farida Hamid “PAIKEM” cet ke 2 th.2010 h.78 14 mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau biarkan peserta mencarinya. c. Biarkan peserta didik dengan kartu kategorinya yang sama menyajikan sendiri kepada orang lain. d. Selagi kategori dipresentasikan, buatlah beberapa poin yang anda rasa penting. 17 Adapun menurut Syaiful Bahri Djamarah langkah-langkah metode Card Sort sebagai berikut: a. Setiap anak didik diberi potongan kertas yang berisi informasi atau contoh yang tercakup satu atau lebih kategori b. Mintalah anak didik untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama. Anda dapat mengumumkan kategori tersebut sebelumnya stau membiarkan anak didik menemukannya sendiri c. Anak didik dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan kategori masing-masing di depan kelas d. Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan poin-poin penting yang terkait materi pelajaran. 18 Sedangkan Menurut Dedi Wahyudi Penerapan strategi metode belajar Card Sort dengan langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan, sebagai berikut: a. Langkah pertama, guru membagikan selembar kartu kepada setiap siswa dan pada kartu tersebut telah dituliskan suatu materi. b. Langkah kedua, siswa diminta untuk mencari teman pemegang kartu yang sesuai dengan masalah yang ada pada kartunya untuk satu kelompok. c. Langkah ketiga, siswa akan berkelompok dalam satu masalah masing-masing. d. Langkah keempat, siswa diminta untuk menempelkan di papan tulis bahasan yang ada dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang dipegang kelompok tersebut.Langkah kelima, bagi siswa yang benar mencari kelompok sesuai bahasan atau materi pelajaran tersebut, diberi hadiah. e. Langkah keenam, guru memberikan komentar atau penjelasan dari permaianan tersebut. Menurut Drs. Hartono Prosedur Card Sort adalah sebagai berikut: a. Masing-masing siswa diberikan kartu indek yang berisi materi pelajaran. Kartu indek dibuat berpasangan berdasarkan definisi, kategorikelompok, misalnya kartu yang berisi aliran empiris dengan kartu pendidikan ditentukan 17 Mel Silberman “Active Learning” h.157 18 Syaiful Bahri Djamarah,ibid h.394