23
Cara menumbuhkan motivasi belajar yaitu; a.
Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya, banyak
siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka nilai yang baik. b.
Hadiah Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi
c. Saingankompetisi
Saingan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa, baik persaingan individual maupun persaingan
kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. d.
Memberi ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka nada ulangan
e. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar.
f. Pujian
Pujian ini adalah bentuk yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.
g. Hukuman
Hukuman sebagai bentuk yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi.
h. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar.
i. Minat
Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. j.
Tujuan yang diakui Tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat
motivasi yang sangat penting, sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai,
24
karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk belajar.
38
Disamping bentuk-bentuk motivasi sebagaimana diuraikan di atas, tentu masih banyak bentuk dan cara yang bisa dimanfaatkan, hanya yang penting bagi
guru adanya macam-macam motivasi itu dapat dikembangkan dan diarahkan untuk dapat memberikan motivasi dan hasil belajar yang baik.
D. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian tentang “Penerapan Model Pembelajaran Card Sort dengan
pendekatan Contektual Teaching and Learning CTL ” penelitian ini dilakukan
oleh Aina Mulyana dengan hasil metode ini dianggap cocok dengan tingkat perkembangan siswa SMP. Hal ini karena model pembelajaran Card Sort selain
mengandung unsur pembelajaran juga mengandung unsur permainan yang disukai siswa. Dengan demikian penerapan model pembelajaran Card Sort dalam
pembelajaran PKN diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam penguasaan konsep atau materi pembelajaran khususnya, bahkan diharapkan
mampu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia pada umumnya. 2.
Penelitian dilakukan oleh Aminah, hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan strategi card sort ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas
V11 A pada pelajaran aqidah akhlak, hal ini dapat diketahui dengan adanya peningkatan semangat mereka dan dan antusias disbanding dengnan yang tidak
memakai metode card sort. 3.
Penelitian dilakukan oleh khoirunnisa dengan hasil penelitian bahwa dalam pembelajaran mufrodat dengan menggunakan metode card sort mempunyai
dampak yang positif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa termotivasi dalam belajar.
38
Sardiman “Interaksi Motivasi Belajar Mengajar” h.92
25
E. Kerangka berfikir
Pendidikan islam adalah suatu system kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah. Dalam proses
belajar mengajar seorang guru terkadang sulit menentukan metode pembelajaran apa yang sesuai dengan metode pembelajaran ataupun materi pembelajaran, dan
perlu mempertimbngkan metode apa yang cocok digunakan dan diterapkan pada siswa. Metode pembelajaran banyak jenisnya seperti metode ceramah, metode
diskusi, metode tanya jawab, metode sosiodrama, metode card sort dan lain-lain. Metode Card Sort adalah memilah dan memilih kartu. Ini merupakan
kegiatan kolaboratif yang bias digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek, atau mengulangi informasi.Gerakan
fisik yang diutamakan dapat membantu untuk memberi energy kepada kelas yang telah letih.
Kegiatan belajar mengajar disekolah yang menggunakan metode pembelajaran card sort dengan metode lainnya sangat jauh berbeda dan guru
dapat melihatnya dari efektif atau tidaknya suatu metode pembelajaran digunakan pada materi pembelajaran
Dalam strategi pembelajaran aktif card sort ini guru berperan sebagai motivator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar bukan merupakan
transfer pengetahuan dari guru ke siswa melainkan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya melalui serangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh siswa, serta siswa dituntut bekerja untuk mencari pasangan yang sesuai dengan kelompoknya dalam pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif card sort strategi pembelajaran aktif card sort dipilih karena kita menyadari bahwa didalam pembelajaran kelas yang
kurang produktif dalam pembelajaran sehari-hari kelas selalu diisi dengan ceramah sementara siswa dituntut menerima dan menghafal, maka dengan strategi
ini dapat menciptakan ruang kelas yang didalamnya siswa menjadi aktif, bukan hanya pasif. Dalam penelitian ini difokuskan kearah tersebut dengan melakukan
proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran aktif card sort. Strategi ini bisa digunakan sebagai strategi alternatif yang dirasa lebih memahami karakteristik
26
siswa. Karakteristik yang dimaksud disini adalah bahwa siswa menyukai belajar sambil bermain, maksudnya dalam proses belajar mengajar, guru harus bisa
membuat siswa merasa tertarik dan senang terhadap materi yang disampaikan sehingga nantinya tujuan pembelajaran dapat dicapai. Dengan menggunakan
strategi pembelajaran aktif card sort diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam memahami pokok bahasan, sehinga mampu mengaktifkan siswa
dalam proses pembelajaran. Suasana yang ada di kelas akan menjadi menarik sehingga pembelajaran tidak monoton hanya dari guru dan siswa tidak mengalami
kebosanan.
F. Hipotesis Penelitian
a. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara penerapan metode card sort
terhadap motivasi belajar siswa Ha. b.
Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara penerapan metode card sort terhadap motivasi belajar siswa Ho.
27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTs Al-Bahri Jatinegara Jakarta Timur dengan alasan bahwa responden di sekolah tersebut mudah dijangkau oleh peneliti untuk
mendapatkan data. Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan terhitung dari bulan
Februari hingga April 2013
B . Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini tergolong dalam jenis
korelasional, karena berusaha mencari hubungan antara variable penelitian.
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Adapun variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel
bebas dan variabel terikat. Card Sort merupakan variabel bebas atau variabel X, sedangkan Motivasi adalah variabel terikat atau variabel Y.
Untuk mempermudah pembahasan penelitian ini dibuat tabel berikut :
Tabel 1 GambaranVariabel dan kisi-kisi Penelitian
Variabel Aspek
Indikator
No. Butir .
1. Card
Sort .
1. Ciri 1. Potongan-potongan kartu
1, 2,4,5 14,16
2. Berfikir
mengungkapkan daya ingat
7,19, 20
2. 3. Bermain sambil belajar
6, 11 3.
4. Memberikan semangat ,10, 18,21
4. 5. Semua siswa terlibat dalam
aktifitas 8,17
28
. 2. prosedur 1. 1. Berkelompok
10, 15 2.
2. Bekerjasama 9
3. 3. Mencari pasangan yang cocok
dengan kartu yang di pegang 3a, 13
4. 4. Mempresentasikan sesuai
materi 12, 22
2. Motivasi
Intrinsik
1. Kebutuhan 1. Keinginan belajar
1, 7, 12,13,14 18
2.Peningkatan pengetahuan
2. Senang mengikuti pelajaran 3, 6, 8, 11,
15,19,20 3. Cita-cita
3. Selalu menyelesaikan tugas 5, 9, 17
5. Meningkatkan pengetahuan 2, 4,10,16,
21,22
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut untuk itu
sampel yang diambil harus benar-benar mewakili.
1
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1 MTs.Al-Bahri Kebon Nanas yang berjumlah 40 siswa.
Semua populasi dijadikan sampel seluruhnya, karena populasi kurang dari seratus. Teknik sampling yang digunakan adalah propotional total sampling, sehingga
seluruh siswa memperoleh kesempatan yang sama.
1
Sugiyono” MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatifdan R D”, Bandung: PT.Alfabeta, 2009, h.80-81