a Kedua segi permasalahan dapat disajikan, yang memiliki ide dan yang mendebatmenyanggah sama-sama berdebat untuk
menemukan hasil yang lebih tepat mengenai suatu masalah. b Siswa dapat terangsang untuk menganalisis masalah didalam
kelompok, asal terpimpin sehingga analisis itu terarah pada pokok permasalahan yang dikehendaki bersama
c Dalam pertemuan debat itu siswa dapat menyampaikan faktadari kedua sisi masalah, kemudian diteliti fakta mana yang
benarvalid dan bisa dipertanggung jawabkan. d karena terjadi pembicaraan aktif antara pemrasaran dan
penyanggah maka akan membangkitkan daya tarik untuk turut berbicara, turut berpartisipasi mengeluarkan suara.
e Dapat digunakan dalam kelompok besar.
22
d.
Keterbatasan Metode Poin Counterpoint Selain
keunggulan, metode
Point Counterpoint
yang mengutamakan kerja sama tim dalam berdiskusi juga memiliki
keterbatasan. Menurut Ani septiana keterbatasan tersebut seperti:
a Terkadang tidak memperhatikan pendapat orang lain. b Kemungkinan lain di antara anggota mendapat kesan yang
salah tentang orang yang berdebat. c Dengan tekik berdebat membatasi partisipasi kelompok,
kecuali kalau diikuti dengan diskusi. d Karena seringnya perdebatan bisa terjadi banyak emosi yang
terlibat, sehingga debat itu semakin gencar dan ramai. e Agar bisa terlaksana dengan baik maka perlu persiapan yang
teliti sebelumnya.
5. Hasil Belajar
a. Hakekat Belajar Suyono dan Hariyanto mengungkapkan, “belajar adalah suatu
aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan
22
Ani Septiana, “Efektifitas Metode Point Counterpoint Dalam Pembelajaran Menemukan Informasi Melalui Membaca Intensif Pada Siswa Kelas VIII SMP Negri 2Donorojo,
Jepara”, Skripsi pada IKIP Semarang, Semarang, 2013, h. 37.
pengokohan kepribadian ”.
23
Menurut pemahaman sains konvensional, “belajar adalah proses menjadi tahu atau proses memperoleh
pengetahuan. Kontak manusia dengan alam diistilahkan sebagai pengalaman”.
24
Pengalaman yang terjadi berulang kali melahirkan pengetahuan. Definisi ini beranggapan bahwa pengetahuan sudah
terserak di alam, tinggal bagaimana siswa atau pembelajar bereksplorasi, menggali dan menemukan kemudian memungutnya
untuk memperoleh pengetahuan. Menurut Winkel, ”Belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan
dan sikap”.
25
Belajar dalam konteks pendidikan menurut Wolfolk Nicolish, “kegiatan belajar selalu harus memberikan perubahan pada subjek
yang belajar. Perubahan tersebut terjadi karena adanya pengalaman interaksi pembelajar dengan oranglain atau dengan lingkungannya”.
26
Dari beberapa definisi diatas dapatlah diambil kesimpulan bahwa belajar adalah proses perubahan salam diri kita adalah perubahan yang
terencana dan bertujuan. Kita belajar belajar dengan tujuan sesuatu lebih dulu kita tetapkan.
b. Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi merupakan unsur penting dalam proses pembelajaran,
karena melalui evaluasi dapat diketahui apakah tujuan yang direncanakan atau perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dapat
tercapai atau tidak. Evaluasi hasil belajar yang berhubungan dengan
23
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, Cet. 1, h. 9.
24
Ibid.
25
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2011, Cet. 3, h. 38.
26
Radno Harsanto, Pengelolaan Kelas yang Dinamis, Yogyakarta: Kanisius, 2011, Cet. 5, h. 87.
tugas guru rutin dapat dilakukan evaluasi hasil, yang juga dapat dijadikan umpan balik.
Purwanto mengungkapkan, hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.
Aspek perubahan itu mengacu kepada taksonomi tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh Bloom, Simpson dan Harrow mencakup
aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
27
Hasil belajar perlu dievaluasi. Evaluasi yang dimaksud sebagai cermin untuk melihat kembali apakah tujuan yang ditetapkan telah
tercapai dan apakah proses belajar mengajar telah berlangsung efektif untuk memperoleh hasil belajar.
28
Remmer 1967 mengemukakan, paling tidak ada tiga manfaat penting dari hasil evaluasi, yaitu untuk membantu pemahaman
perkembangan peserta didik menjadi lebih baik, untuk menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik kepada orang tua,
dan membantu pemahaman peserta didik menjadi lebih baik, untuk menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik kepada
orang tua, dan membantu guru dalam membuat perencanaan pembelajaran.
29
Evaluasi hasil bertujuan menilai apakah hasil belajar dicapai siswa sesuai dengan tujuan. Dengan kata lain Evaluasi hasil atau produk
menilai sampai sejauh mana keberhasilan perencanaan pembelajaran dalam mengantarkan siswa kearah tujuan.
6. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL