4
2. Kemampuan menyusun kalimat efektif dalam karangan narasi siswa kelas
VIII MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang
3. Kemampuan menyusun paragraf dalam karangan narasi siswa kelas VIII
MTs Fathul’Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang.
C. Batasan Masalah
Permasalahan-permasalahan yang telah diidentifikasi di atas merupakan hal- hal yang sangat penting untuk di teliti karena merupakan masalah-masalah yang
sering di hadapi oleh penulis. Berkenaan dengan hal tersebut, maka peneliti memfokuskan penelitian sebagai berikut:
“ Kemampuan Peningkatan Penggunaan Diksi dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VIII MTs
Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang.”
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah:
1. Bagaimanakah penggunaan diksi dalam karangan narasi siswa kelas VIII
MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang?
E. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeteksi, dan mendeskrifsikan bentuk-bentuk pemakaian diksi dalam karangan narasi yang di lakukan oleh siswa
kelas VIII MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang adalah:
1. Mendeskrifsikan penggunaan diksi dalam karangan narasi siswa kelas VIII
MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang.
F. Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat baik secara langsung bagi pembangun ilmu, maupun bagin kepentingan praktis
pengajaran bahasa Indonesia di dalam hal:
5
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah wawasan pengetahuan dalam bidang bidang kebahasaan yaitu menulis karangan
dengan memperhatikan unsur-unsur fungsional kalimat yaitu kemampuan penggunaan diksi yang dilakukan siswa. Selain itu untuk merangsang di
adakannya penelitian yang mendalam berupa penelitian selanjutnya. 2.
Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik bagi
guru maupun siswa yang menjadi sasaran utama dalam pembelajaran bahasa bagi guru maupun siswa, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
kebahasaan dalam aspek menulis khususnya tentang ketepatan dan ketidaktepatan penggun
aan diksi dalam karangan narasi siswa kelas VIII MTs Fathul’ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang. Dengan demikian, siswa dapat menghindari
kesalahan menulis karangan narasi.
6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Menulis
1. Definisi Menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk komunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekpresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan struktur bahasa dan kosa
kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur serta pendidikan yang
berprogram.
1
Kaidah karang-mengarang adalah aturan dalam tulis menulis seperti ketepatan dan kesesuaian pilihan dalam pemilihan kata-kata untuk suatu karangan.
Ketepatan dan kesesuaian itu mencakup ejaan dan diksi yang sudah diterima sesuai dengan keadaan pendengarpembacanya.
2
Jadi, keterampilan menulis adalah kecakapan dalam kemampuan untuk menyelesaikan tugas menulis. Keterampilan menulis ialah suatu kepandaian
seseorang dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan yang disampaikan melalui bahasa tulis, yang realisasinya berupa simbol grafis sehingga orang lain
yaitu membaca, maupun memahami pesan yang terkandung di dalamnya. Agar bisa terampil dalam menulis, seorang penulis harus menguasai aspek-
aspek kebutuhan khususnya aspek bahasa tulis harus memperhatikan norma- norma yang berlaku dalam bahasa baku. Demi kejelasan makna, susunan kalimat
menjadi panjang. Sifatnya terikat, terutama alat tata bahasa dan diksi dengan tidak menimbulkan keraguan dalam memahami isi dan menarik kesimpulan. Bahwa
keterampilan menulis tidak datang dengan sendirinya. Pilihan kata-kata yang
1
Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Penerbit Angkasa Bandung: 2008, h. 9.
2
Ramlan A.Gani, Mahmudah Fitriyah ,Z.A. Disiplin Berbahasa Indonesia, FITK PRESS Ciputat: 2011, h. 122.