Jenis-jenis Karangan Narasi Karangan Narasi

12 mengatakan bahwa diksi merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. 10 Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat yang ingin disampaikannya, baik lisan maupun tulisan. Keraf mengemukakan bahwa pilihan kata atau diksi jauh lebih luas dari apa yang dipantulkan oleh jalinan kata-kata itu. 11 Istilah itu bukan saja digunakan untuk menyatakan kata-kata mana yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, tetapi juga meliputi persoalan fraselogi, gaya bahasa dan ungkapan. 12 Di dalam bahasa manapun semua konsep dinyatakan dengan kata-kata atau rangkaian kata. Kita dapat menguasai bahasa hanya jika menguasai sejumlah kata. Meskipun demikian menguasai kata-kata saja belum berarti menguasai bahasa. 13 Pilihan kata atau diksi jauh lebih luas dari apa yang dipantulkan oleh hubungan kata-kata itu. 14 Istilah itu bukan saja digunakan untuk menyatakan kata- kata mana yang dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, tetapi juga meliputi persoalan fraselogi, gaya bahasa, dan ungkapan. 15 Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi berhubungan dengan ungkapan-ungkapan yang individual dan memiliki nilai artistik tinggi. “Menurut Keraf berdasarkan pilihan kata, gaya bahasa mempersoalkan ketepatan kata dan kesesuaian kata dalam posisi tertentu dalam sebuah kalimat, serta tepat tidaknya penggunaan pilihan kata yang digunakan dalam berbagai tingkatan masyarakat.” 16 Oleh karena itu, sebuah kesalahan besar jika diksi atau persoalan pemilihan kata dianggap persoalan sederhana, yang tidak perlu dipelajari dan dibicarakan dengan alasan karena kesalahan tersebut merupakan kejadian wajar yang terjadi pada manusia sewaktu-waktu. 10 Zaenal Arifin dan Amran Tasai, Cermat dalam Berbahasa Indonesia. Jakarta: CV Akademika Pressindo, 2008, h. 28. 11 Keraf, Op.cit., h. 22. 12 Ibid., h. 23. 13 Dr. Sabarti Akhadiah, Dra, Maidar G. Arsjad, Dra, sakura H. Ridwan, Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia ,Penerbit Erlangga FPBSI IKIP Jakarta 1988, h. 82. 14 Keraf, op.cit., h. 22. 15 Ibid., h. 23. 16 Ibid., h. 117. 13 Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berjumpa dengan seorang yang mengalami kesulitan menyampaikan maksudnya karena kurangnya perbendaharaan kata. Namun tidak sedikit pula kita menemukan orang yang menggunakan pemborosan kata dan variasi bahasa bahkan mengobral kosa kata yang dimilikinya. Akan tetapi, dibalik kalimat yang tersirat itu tidak memiliki arti. Agar tidak terbawa dalam dua golongan orang tersebut, masyarakat harus menyadari pentingnya arti penggunaan dan pemilihan kata untuk menyampaikan informasi. Kata yang tepat dapat membantu seseorang untuk mengungkapkan sebuah maksud, baik secara lisan maupun tulisan. “ Zaenal mengatakan pilihan kata yang tepat untuk untuk menyatakan suatu maksud, kita tidak dapat lepas dari kamus yang berisi kosa kata yang dapat memberikan ketepatan dalam pemakaian kata- kata dan dalam hal ini makna kata yang tepatlah yang diperlukan.” 17 Oleh karena itu, pemilihan kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu merupakan satu unsur yang penting, baik dalam dunia kepenulisan maupun untuk digunakan dalam tutur sehari-hari. Pilihan kata tidak hanya mempersoalkan ketepatan kata, melainkan juga mempersoalkan apakah kata yang dipilih itu dapat diterima dan tidak merusak suasana yang ada. “Keraf mengatakan bahwa masyarakat yang diikat oleh berbagai norma, menghendaki pula agar setiap kata yang digunakan harus cocok dan serasi dengan norma dan sesuai dengan situasi masyarakat yang dihadapi.” 18 Sebuah kata yang tepat sekalipun dalam penyampaian pesan tertentu dapat diterima maksudnya oleh para pendengar atau pembaca. Oleh karena penggunaan dan pemakaian diksi tidak hanya mementingkan persoalan ketepatan melainkan juga kesesuaian. Dengan uraian singkat di atas, Keraf membagi tiga kesimpulan utama mengenai diksi: Pertama, pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, bagaimana mengelompokan kata- kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya 17 Zaenal Arifin dan Amran Tasai, Op.cit., h. 28. 18 Ibid., h. 24.

Dokumen yang terkait

Penggunaan huruf kapital dalam penulisan karangan narasi siswa kelas V MI Nurul Falah Cihuni Kabupaten Tangerang Tahun pelajaran 2013- 2014.

0 8 96

PENGGUNAAN FARASA DALAM KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 TANGERANG SELATAN

2 9 130

Campur Kode dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VIII MTs (Madrasah Tsanawiyah) Manbaul Ulum Pondok Pesantren Asshiddiqiyah II Bartu Ceper, Tangerang

1 20 101

Campur Kode pada Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Karangan Narasi Siswa Kelas X MA Jabal Nur Cipondoh, Tangerang

1 25 152

ANALISIS POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 COLOMADU Analisis Pola Pengembangan Paragraf dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu.

0 5 14

ANALISIS POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 COLOMADU Analisis Pola Pengembangan Paragraf dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu.

0 4 13

ANALISIS JENIS DAN LATAR BELAKANG PENGGUNAAN DIKSI PADA KARANGAN SISWA KELAS VIIIC Analisis Jenis Dan Latar Belakang Penggunaan Diksi Pada Karangan Siswa Kelas VIIIC SMP Muhammadiyah 10 Surakarta.

0 1 14

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH Analisis Penanda Kohesi Dan Koherensi Pada Karangan Narasi Siswa Kelas VIII MTs Al-Hidayah Genegadal Toroh Grobogan Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 14

KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI 3 NAGARAWANGI.

2 8 28

PENGGUNAAN DIKSI DALAM MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS OLEH SISWA KELAS X MA KHULAFAUR RASYIDIN

0 0 16