37
f. Penggunaan Kata Indria
6.6.1 Di dalam daput terdengar suara teriakan ibu yang beberapa kali memanggil namaku, akupun langsung menghampiri.
Kata teriakan pada kalimat 6.6.1 merupakan kata yang termasuk diksi indria pendengaran, karena dapat ditangani oleh telinga yang dapat menangkap atau
menerima tanggapan yang berupa suara atau bunyi keras. Kata di atas berarti berbicara keras, berteriak sehingga suaranya keras kedengaran. Tetapai dalam
penggunaannya sering kali terjadi bahwa hubungan antara satu indria dengan yang lainnya sangat rapat, sehingga kata yang sebenarnya hanya di kenakan pada satu
indria biasa digunakan oleh indria yang lain yang disebut juga gejala sinestisia 11.5.2 Rasa singkong ini enak sekali dan baru pertama kali ini aku mencoba
makan singkong bakar. Kata enak sekali pada kalimat 11.5.2 merupakan kata yang termasuk indria
perasa yang dterima oleh indria lidah yang dapat merasakan atau menerima rasa yang berupa nikmat atau lejat sekali. Pada data di atas berarti rasa singkong
tersebut rasanya nikmat sekali. 16.6.3. Awalnya keadaan di kamar menyenangkan, tapi setelah adik dan
keponakan laki-laki masuk ke dalam kamar keadaan menjadi ramai dan rusuh, kakak sepupuku mengusir adik dan keponakan tapi mereka tidak mau keluar.
Kata ramai dan rusuh pada kalimat 10.3 merupakan kata termasuk diksi indria pedengaran, karena dapat ditangani oleh telinga yang dapat menangkap atau
menerima tanggapan tidak sunyi. Pada kata diatas berarti suasana yang begitu berisik sehingga suaranya dapat memecahkan telinga.
21.5.6 Tiba-tiba terdengar suara sengau memecah suara kesunyian. Kata sengau pada kalimat 21.5.6 merupakan termasuk kata indria
pendengaran, karena dapat ditangani oleh telinga yang dapat mensngkap atau menerima tanggapan yang berupa suara melalui hidung. Sengau pada kata diatas
berarti berbicara agak serak kurang jelas terdengar. 20.5.5 Apalagi kalau bukan ke sekolah suhu udara sangat dingin dengan rasa
tegang aku menumpahkan segayung air ke tubuhku.
38
Kata sangat dingin pada kalimat diatas merupakan tanggapan yang harus di terima oleh indria peraba, karena dapat ditangani oleh indria kulit. Sangat dingin
pada kalimat diatas berarti terlebih-lebih dingin. Sangat dingin sehingga suhu udara tidak panas. Tetapi dalam penggunaannya sering kali terjadi bahwa
hubungan antara satu indria dengan yang lainya sangat rapat. Sehingga kata yang sebenarnya hanya di kenakan pada satu indria yang lain.
g. Membedakan Kata yang Mirip Ejaannya
Peneliti tidak menemukan kata yang mirip ejaannya dalam karangan narasi siswa kelas VIII MTs Fathul‟ Ibaad mekarbakti Panongan, Tangerang.
h. Kata-kata Ciptaan Sendiri
Peneliti tidak menemukan kata yang mengalami perubahan makna kata yang terdapat dalam teks karangan narasi siswa kelas VIII MTs. Fathul „Ibaad
Mekarbakti Panongan Tangerang
i. Akhiran Asing
Peneliti tidak menemukan kata yang mengalami kata-kata asing yang terdapat pada karangan narasi siswa, yang digunakan sebagai sumber belajar siswa.
J. Perubahan Makna Kata yang Sudah Dikenal
Peneliti tidak menemukan kata yang mengalami perubahan makna kata yang terdapat pada karangan narasi si
swa kelas VIII MTs. Fathul „Ibaad Mekarbakti Panopngan Tangerang.
B. Hasil Analisis dan Interpretasi Data
1. Penggunaan kata bersinonim
7 x 100 = 20 35
2. Penggunaan kata umum dan khusus
7 x 100 = 20 35
3. Penggunaan kata denotasi dan konotasi
39
7 x 100 = 20 35
4. Penggunaan kata indria
5 x 100 = 14,2 35
5. Penggunaan kata Idiom
3 x 100 = 8,6 35
6. Kelangsungan pilihan kata
6 x 100 = 17,1 37
Penggunaan kata yang mirip ejaan dari data yang terdapat pada karangan narasi siswa kelas VIII MTs Fathul‟ Ibaad Mekarbakti Panongan, Tangerang,
tidak ditemukan ketidaktepatannya. Dengan demikian, dapat dilihat jika penggunaan diksi pada karangan narasi
siswa kelas VIII pada MTs Fathul‟ Ibaad Mekarbakti, Tangerang terdapat sebagian ketidaktepatan penggunaan diksi, karena dari 35 data hanya terdapat 8
data yang tidak tepat digunakan. Selain itu penggunaan bahasa yang digunakan pada karangan narasi siswa kelas VIII MTs Fathul‟ Ibaad Mekarbakti Panongan,
Tangerang memiliki karakter bahasa yang cukup ringan, sehingga karangan siswa dapat dijadikan sumber belajar bagi siswa untuk memulai keterampilan siswa.
1. Teks Karangan Siswa sebagai Sumber Belajar
Berjalannya perkembangan ilmu pengetahuan, bahan ajar yang digunakan akan semakin bervariasi. Seiring berkembangnya sistem pengajaran, maka tenaga
pengajar dituntut untuk lebih berinovasi dalam memilih bahan pelaajaran. Bentuk- bentuk sumber belajar semakin mudah di dapat. Baik yang berupa teks maupun
yang berupa non teks. Bentuk-bentuk teks sendiri saat ini sangat mudah diperoleh, baik yang sudah dirancang untuk materi pembelajaran, maupun teks yang sudah
tersedia dan bisa dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pengajaran.
40
Sumber belajar digunakan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa. Bentuk sumber belajar seperti apapun dapat digunakan, selagi dapat memberikan
mutu dan kwalitas pembelajaran siswa menjadi lebih baik proses pembelajaran, tapi lain itu banyak pula dalam bentuk teks lain yang dapat digunakan sebagai
sumber belajar atau bahan ajar, salah satunya yakni karangan siswa. Pemanfatan ini tentunya dengan melihat dan memperhatikan kreteria yang sesuai dengan
materi dan tujuan pembelajaran. Salah satu yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar adalah karangan
narasi siswa. Karangan siswa tidak disajikan dengan begitu saja, melainkan melalui pertimbangan baik dari segi isi maupun dari segi penulisannya.
Pemanfaatan karangan siswa sebagai sumber belajar khususnya pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, dapat di katakan sebagai alternatif inovasi
pembelajaran ditengah perkembangan pengetahuan. Pemanfaatan ini akan membantu menerapkan tuntutan berbagai aspek keterampilan berbicara dan
keterampilan menulis. Dengan pemilihan dan pengaplikasian yang tepat, maka hal tersebut tidak menutup kemungkinan dapat memberikan dampak positif terhadap
hasil belajar, khususnya pembelajaran bahasa Indonesia.
2. Kelebihan Karangan Siswa sebagai Sumber Belajar Bahasa Indonesia
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa seiring dengan perkembangan zaman seorang pengajar dituntut untuk lebih cermat dalam memilih sumber belajar yang
digunakan. Sebagai sumber belajar yang tidak dikemas untuk bahan ajar siswa, karangan siswa dapt memberikan sedikit banyaknya keterampilan siswa dalam
menulis. Siswa dapat ikut berlatih dalam menulis sebuah karangan dengan menggunakan susunan kata dan kalimat dengan benar, khusnya dalam
penggunaan diksi, selain itu, siswa dapat memanfatkan variasi kosa kata yang dikuasai.
Sebagai sumber belajar yang mudah didapat, karangan siswa bersifat ekonomis, praktis dan fleksibel. Selain itu didalamnya terdapat pulantatanan
kebahasaan yang dapat dipelajari.