20
tertentu. Sisik ikan memiliki sifat fisik kimia yang baik untuk kesehatan seperti protein, karbohidrat, lemak dan kadar airnya. Kandungan air 70, protein 27,
lipid 1 dan abu 2, komponen organik dari sisik ikan yaitu 40-90 dan komponen terbanyaknya adalah kolagen. Diketahui sisik ikan dengan bobot
gurami rata-rata 1,2 kg dengan rendemen 3,85 memiliki protein 35,16, air 33,68, abu 24,82, karbohidrat 5,68, lemak 0,66 kalsium 7,32, kitin
0,99 Yogaswari, 2009.
2.3. Manfaat Sisik Ikan GuramiOshpronemus gouramy
Sisik ikan merupakan limbah padat yang selama ini hanya dibuang dan langsung mencemarkan lingkungan. Padahal sisik ikan banyak mengandung kolagen yang
langsung mencair pada tubuh pada suhu 8
ยบ
C sehingga sangat mudah diserap oleh tubuh. Sumber kolagen paling banyak pada kulit dan sisiknya. Sisik ikan banyak
mengandung senyawa organik antara lain protein sebesar 41-81 berupa kolagen. Noor, A.M, 2010. Kolagen selain berfungsi di dalam tubuh juga berfungsi di
berbagai bidang industri. Di dalam tubuh kolagen berfungsi untuk melindungi tulang dari kerusakan untuk memperkuat dan merangsang pertumbuhan akar
rambut serta memperkuat kuku. Dibidang industri, kolagen digunakan sebagai bahan tambahan pada pembuatan produk perawatan rambut, wajah dan tubuh
seperti sampo, kondisioner, sabun, body lotion dan kosmetik lainnya. Rosmawati,2007
2.4. Edible Film
Edible film adalah suatu lapisan tipis yang terbuat dari bahan yang dapat dimakan, dibentuk melapisi makanan dengan cara pembungkusan, pencelupan, penyikatan
atau penyemprotan. Salah satu jenis kemasan yang bersifat ramah lingkungan adalah kemasan edible edible packaging. Keuntungan dari edible packaging
adalah dapat langsung dimakan serta aman bagi lingkungan. Edible film dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu pelapis edible coating dan berupa
lembaran edible film. Bahan pengemas telah memainkan peranan yang sangat
21
penting dalam rantai distribusi produk makanan olahan dan telah menjadi satu bagian baik dalam proses pembuatan makanan tersebut maupun dalam proses
pendistribusiannya. Bahan pengemas digunakan untuk melindungi makanan dari lingkungan sekitarnya seperti cahaya, mikroba, abu, tekanan mekanis,uap air dan
lain-lain. Bahan pengemas harus mampu melindungi makanan dari berbagai macam kemungkinan kerusakan yang akan dialaminya seperti misalnya akibat
dari proses fisiologis contoh proses respirasi pada sayuran dan buah-buah segar, proses kimiawi contoh oksidasi lemak, proses fisika contoh dehidrasi, aspek
mikrobiologis contoh timbulnya jamur dan pencemaran oleh serangga. Edible packaging pada bahan pangan pada dasarnya dibagi menjadi tiga jenis bentuk,
yaitu edible film, edible coating dan enkapsulasi.Edible coating langsung dibentuk pada produk sedangkan pada edible film pembentukannya tidak secara
langsung pada produk yang akan dilapisi atau dikemas. Fungsi dari edible film sebagai penghambat perpindahan uap air, menghambat pertukaran gas, mencegah
kehilangan aroma, mencegah perpindahan lemak, meningkatkan karakteristik fisik, dan sebagai pembawa zat aditif. Jumlah karbondioksida dan oksigen yang
kontak dengan produk merupakan salah satu yang harus diperhatikan untuk mempertahankan kualitas produk dan akan berakibat pula terhadap umur simpan
produk. Edible film yang terbuat dari lipida dan juga film dua lapis bilayer ataupun campuran yang terbuat dari lipida dan protein atau polisakarida pada
umumnya baik digunakan sebagai penghambat perpindahan uap air dibandingkan dengan edible film yang terbuat dari protein dan polisakarida dikarenakan lebih
bersifat hidrofobik Hui,2006.
2.5. Bahan Tambahan Edible Film