Sisik Ikan GuramiOshpronemus gouramy Sisik Ikan sebagai Bahan Pengisi

17

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sisik Ikan GuramiOshpronemus gouramy

Sisik ikan dapat dianggap sebagai kerangka luar dan susunan sisik seperti susunan genting dengan bagian belakangnya bebas, dengan demikian ada bagian sisik yang tertutup oleh sisik lainnya. Sebagian besar ikan tubuhnya ditutupi oleh sisik. Sisik berasal dari lapisan kulit yang dinamakan dermis, sehingga kulit sering disebut rangka dermis. Beberapa ikan sisiknya menjadi keras karena bahan penyusunnya. Ikan yang tingkat evolusinya lebih modern, kekerasan sisiknya sudah tereduksi menjadi sangat lentur Rahardjo et al. 1988. Sisik ikan adalah jaringan yang mengandung osteoblast dan osteoclast seperti yang ditemukan pada tingkat vertebrata yang lebih tinggi, namun regulasi aktivitas sel dalam jaringan masih sedikit diketahui Rotllant et al. 2005. Sisik juga mempunyai karakteristik yang ditemukan dalam struktur-struktur lain seperti tulang, gigi dan urat daging yang bermineral. Semua bahan ini sebagian besar dibentuk oleh suatu komponen organik yaitu kolagen, suatu komponen mineral yaitu hydroxyapatite dan air Torres et al. 2007. Jenis sisik gurami adalah stenoid Nikol’skii 1961. Sisik stenoid tedapat pada sebagian besar golongan Osteichthyes, yang masing-masing terdapat pada golongan ikan berjari-jari sirip lemah Malacopterygii. Sisik ini sangat tipis, fleksibel, transparan, dan tidak mengandung dentin ataupun enamel. Bagian- bagian sisik sikloid pada dasarnya sama dengan sisik stenoid, kecuali bagian posterior sisik stenoid dilengkapi dengan stenii semacam gerigi kecil. Bentuk sisik stenoid sebagai berikut : 18 Bagian yang tertanam pada dermis bagian yang tampak Alur radiradius Anulus I fokus geligi Garis tepi stenii depan kromatofor Sirkulus Garis gelap Gambar 2.1. Ilustrasi Sisik Ikan Tipe Stenoid pada Ikan Bertulang Punggung bony ridge

2.2. Sisik Ikan sebagai Bahan Pengisi

Bahan pengisi dapat diklasifikasikan menurut sifat-sifat kimia dan fisiknya. Pada awalnya pengisi dibagi atas pengisi organik dan anorganik tetapi dapat juga dibagi atas pengisi berserat dan partikulat seperti pada Gambar di bawah ini. 19 Pengisi Organik Anorganik Berserat: Tidak Berserat: Berserat: Tidak berserat: - kapas -karbon hitam -asbestos -silika - serbuk kayu -grafit -serat jaca -tanah liat - kelapa sawit -abu sekam padi -serat kevlar -kalsium - dsb -dsb -serat aramid -mika -dsb -dsb Gambar 2.3. Skema Bahan Pegisi Pengunaan pengisi alamiah sebagai penguat memberikan beberapa keuntungan dibanding bahan pengisi mineral yaitu kuat dan pejal, ringan, ramah lingkungan, sangat ekonomis dan sumber dapat diperbaharuhi. Pengisi alamiah juga memiliki kelemahan dan kekurangan yaitu, mudah terurai karena kelembaban, adhesi permukaan yang lemah pada polimer hidrofobik, Diantara berbagai jenis bahan pengisi yang umum digunakan dalam komposit ialah serat kaca, serat karbon, serat kevlar, dan serat alamiah seperti serat kelapa, serat nenas, serat kelapa sawit, serat pohon karet, serbuk kayu dan sebagainya. Luo dan Netravali 1999 telah meneliti dan membuktikan bahwa sifat-sifat regangan dan fleksibilitas yang dihasilkan pada komposit dengan kandungan serat nenas yang berbeda-beda, lebih baik dibandingkan dengan resin tanpa pengisi. Belmeras et al, 1983 menemukan bahwa serat-serat sisal dan kelapa sawit memiliki sifat regangan, sifat kimia dan fisika yang sama sehingga baik digunakan sebagai bahan pengisi Abubakar,2009. Penggunaan sisik ikan sebagai bahan pengisi karena diketahui memiliki rendemen berkisar 3,8 dan sampai 4,9 diperoleh berdasarkan bobot molekul 20 tertentu. Sisik ikan memiliki sifat fisik kimia yang baik untuk kesehatan seperti protein, karbohidrat, lemak dan kadar airnya. Kandungan air 70, protein 27, lipid 1 dan abu 2, komponen organik dari sisik ikan yaitu 40-90 dan komponen terbanyaknya adalah kolagen. Diketahui sisik ikan dengan bobot gurami rata-rata 1,2 kg dengan rendemen 3,85 memiliki protein 35,16, air 33,68, abu 24,82, karbohidrat 5,68, lemak 0,66 kalsium 7,32, kitin 0,99 Yogaswari, 2009.

2.3. Manfaat Sisik Ikan GuramiOshpronemus gouramy

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Edible Film dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, dan Ekstrak Jambu Biji (Psidium guajava L.) dengan Pemlastis Gliserin

3 64 75

Pembuatan Edible Film Dari Tepung Tapioka Dan Dedak Dengan Penambahan Gliserin Sebagai Kulit Risol Dan Pengaruh Akibat Penggorengan

1 58 65

Karakterisasi Dan Analisa Nutrisi Edible Film Dari Campuran Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata) Dengan Tepung Tapioka, Kitosan Dan Gliserin

2 17 67

Pembuatan Edible Film Dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Gliserin dan Ekstrak Buah Naga Merah (Hylocereus Costaricencis) Sebagai Pengemasan Sosis Sapi

1 12 89

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Edible Film dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Sisik Ikan Gurami (Oshpronemus gouramy) dan Gliserin Untuk Pembungkus Sosis

0 0 2

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Edible Film dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Sisik Ikan Gurami (Oshpronemus gouramy) dan Gliserin Untuk Pembungkus Sosis

0 0 5

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Edible Film dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Sisik Ikan Gurami (Oshpronemus gouramy) dan Gliserin Untuk Pembungkus Sosis

0 4 16

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Edible Film dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Sisik Ikan Gurami (Oshpronemus gouramy) dan Gliserin Untuk Pembungkus Sosis

0 0 2

Karakterisasi dan Uji Aktivitas Edible Film dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, Sisik Ikan Gurami (Oshpronemus gouramy) dan Gliserin Untuk Pembungkus Sosis

0 0 15

Pembuatan Edible Film dari Tepung Tapioka dengan Penambahan Ekstrak Buah Jambu Biji (Psidium guajava L.), Kitosan, dan Gliserin Sebagai Pembungkus Dodol dan Sosis

0 1 13