Pengertian Pola Komunikasi Pola Komunikasi

Gambar 1. Pola Roda Dalam pola roda, sebuah organisasi memiliki pemimpin yang jelas, yaitu posisinya dipusat. Pola ini memasukkan satu orang yang berkomunikasi dengan masing-masing orang dari sejumlah orang lainnya, satu orang tersebut adalah pemimpin. Orang pemimpin ini merupakan satu-satunya yang dapat mengirim dan menerima pesan dari semua anggota. Oleh karena itu, jika seorang anggota ini berkomunikasi dengan anggota lain maka pesannya harus disampaikan melalui pemimpinnya. Orang yang berada ditengah pemimpin mempunyai wewenang dan kekuasaan penuh untuk mempengaruhi anggotanya. Penyelesaian masalah dalam pola roda, bisa dibilang cukup efektif tapi keefektifan itu hanya mencakup masalah yang sederhana saja. Dalam definisi lain, pola roda adalah pola yang mengarahkan seluruh informasi kepada individu yang menduduki posisi sentral. Orang yang dalam posisi sentral menerima kontak dan informasi yang disediakan oleh anggota organisasi lainnya dan memecahkan masalah dengan saran dan persetujuan anggota lainnya Pace Faules, 2005:174. Pola ini memfokuskan satu orang sebagai sentral untuk berkomunikasi dengan individu lainnya. Menurut Wayne Pace dan Faules, pola roda dianggap paling terstruktur dan tengah. Dalam pola ini, misalnya, masing-masing empat anggota dapat berkomunikasi dengan orang kelima tetapi keempat anggota ini tidak melakukan kontakkomunikasi. Masalah ini diselesaikan oleh anggota mengirim pesan kepada anggota atas atau tengah yang membuat keputusan dan mengirimkan informasi kembali. Pola ini disebut Hierarki dua tingkat. Sebagai contoh organisasi pada pola ini tampak ketika seorang anggota berada di sebuah ruangan ketika rapat, dan ketuanya sebagai komunikan atau pemimpin. Di ruangan tersebut ketua menjadi fokus perhatian yang setiap anggota di ruangan dapat bertanya jawab atau melakukan timbal balik dengan ketua tersebut, namun anggota tidak boleh berkomunikasi dengan anggota lainnya karena akan menimbulkan kegaduhan.

b. Pola Rantai

Metode jaringan komunikasi di sini terdapat lima tingkatan dalam jenjang hierarkinya dan hanya dikenal komunikasi sistem arus ke atas upward dan ke bawah downward, yang artinya menganut hubungan komunikasi garis langsung komando baik ke atas atau ke bawah tanpa terjadinya suatu penyimpangan. Dalam artian seseorang berkomunikasi pada seseorang yang lain dan seterusnya. Gambar 2. Pola Rantai Sistem komunikasi dalam organisasi pada pola rantai sama dengan pola lingkaran kecuali bahwa para anggota yang paling ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang saja. Keadaan terpusat juga terjadi disini. Orang yang berada ditengah lebih berperan sebagai pemimpin dari pada mereka yang berada di posisi lain. Dalam pola ini, sejumlah saluran terbuka dibatasi, orang hanya bisa secara resmi berkomunikasi degan orang-orang tertentu saja. Menurut Wayne Pace dan Faules 12 , pola rantai menempati peringkat tertinggi berikutnya dalam sentralitas. Dalam jaringan ini dua orang menjadi orang akhir, hanya memiliki satu orang lain dengan siapa mereka dapat berkomunikasi secara langsung. Mereka biasanya mengirimkan informasi kepada individu ini lain yang berfungsi sebagai perantara, mengirim pesan sendiri, bersama dengan orang-orang akhir, untuk orang kelima yang mengumpulkan informasi. Orang pusat ini kemudian memutuskan jawaban dan mengirimkannya kembali ke orang-orang yang kemudian estafet, kirim jawaban ke orang akhir masing-masing. Dengan demikian setiap perantara berkomunikasi langsung dengan dua orang. Orang pusat juga berkomunikasi dengan dua individu, tetapi dalam posisi ini ia berada dalam kontak dekat dengan semua anggota grup. Sebagai contoh organisasi pada pola ini dapat dilihat ketika pengurus memiliki informasi rahasia. Informasi mereka sebarkan ke anggota yang lain secara diam-diam. Dimana ketika mereka mempunyai informasi terkait organisasi mereka lebih memilih dengan sistem rantai yaitu 12 Wayne Pace dan Don Faules, Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan Bandung: PT Rosda Karya, 2005, h. 176.