Pengertian Lembaga Dakwah sekolah

Kematangan dini itu amat tampak misalnya pada kisah seorang sahabat Rasulullah Saw. yang fenomenal. Usamah, yang pada usia 18 tahun memimpin pasukan Islam pertama ekspansi keluar Jazirah Arab. Kemudian Imam ath Thobari, seorang ahli tafsir besar telah hafal al- Qur’an pada usia 7 tahun dan menjadi Imam pada usia 8 tahun. Imam Ibnu Taimiyah telah memberikan fatwa pada usia 15 tahun. Muhammad al-Fatih Murad membebaskan Konstantinopel pada usia 24 tahun, yang telah menjadi mimpi 8 abad umat Islam. 19 Kematangan dini itu pun juga tampak pada episode kehidupan yang lebih pribadi: pernikahan dini Ya, Amru bin Ash, pahlawan Islam yang membebaskan Mesir menikah pada usia 12 tahun. Muhamad Abdul Wahab sang pembaharu Islam menikah pada usia 12 tahun, Ali bin Abi Thalib menikah pada usia 16 tahun, dan nama-nama besar lainnya yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Pernikahan dini tersebut tentu saja telah diimbangi dengan kemandirian dini secara finansial pula. 20 Kematangan-kematangan diatas Allah puji sebagaimana sabda Rasulullah Saw.: “Sesungguhnya, Allah mencintai pemuda yang tidak mempunyai sifat kekanak- kanakan.” Umumnya kematangan dini di atas diproses oleh institusi yang inti yaitu keluarga. Dan sebagian besar keluarga-keluarga di Indonesia ini, telah melewati masa-masa emas pendinian pembinaan anak dengan gagal. Itulah saat ini yang menjadi permasalahan dan pembahasan kita yang utama, produk remaja-remaja yang lemah moralitasnya dan rentan dengan air bah demoralisasi. Inilah 19 Jum’ah Amin Abdul Aziz, Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah Islam, 3 rd ed. Solo: Era Intermedia, 2000, h. 34. 20 Jum’ah Amin Abdul Aziz, Prinsip dan Kaidah Asasi Dakwah Islam, h. 42. medan dakwah yang sangat strategis dan telah menjadi tanggung jawab publik secara luas untuk menggarapnya. b. Keistimewaan Dakwah Sekolah Ada 3 alasan utama yang menjelaskan keistimewaan dakwah sekolah yakni: a efektif, b masif, c strategis. Alasan-alasan ini sangat khas dan membedakannya dengan segmen dakwah yang lain. 1 Efektif Tidak diragukan lagi bahwa menanamkan akidah dan moralitas kepada remaja dan pemuda adalah jauh lebih efektif daripada berdakwah kepada golongan tua yang telah sarat dengan kontaminasi kepentingan pragmatis dan ideologis. Usia muda adalah periode emas untuk belajar, menanamkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keagamaan. Sebuah pepatah Arab mengatakan “belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu, sedangkan belajar di masa tua bagaikan menulis di atas air.” Pengalaman gerakan dakwah di berbagai negara menunjukkan bukti yang sama. Di Indonesia, peluang dakwah dan proses tarbiyah yang efektif banyak berawal dari dakwah sekolah, baik di SMP maupun SMA. Penggerak dakwah kampus di berbagai perguruan tinggi besar seperti Universitas Indonesia UI, Institut Teknologi Bandung ITB, Institut Pertanian Bogor IPB, dan sebagainya sebagian besar berasal dari aktifis dakwah sekolah. 21 21 Nugroho Widiyantoro, Panduan Dakwah Sekolah: Kerja Besar untuk Perubahan Besar, h. 26.