Kinerja  guru  akan  menjadin  optimal,  bilamana  diintegrasikan  dengan komponen  sekolah  baik  kepala  sekolah,  fasilitas  kerja,  guru,  keryawan,  maupun
anak didik. Berdasarkan pendapat ahli diatas jelaskan bahwa faktor kemampuan dapat
mempengaruhi  kinerja  karena  dengan  kemampuan  yang  tinggi  maka  kinerja pegawaipun akan tercapai, sebaliknya bila kemampuan pegawai rendah atau tidak
sesuai  dengan  keahliannya  maka  kinerjapun  tidak  akan  tercapai.  Begitu  juga dengan faktor motivasi  yang merupakan kondisi yang menggerakan diri pegawai
untuk berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal.
5.   Manfaat Penilaian Kinerja Guru
Menurut  Sondang    P.  Sinaga  manfaat  penilaian  prestasi  kerja  adalah
sebagai berikut:
a.  mendorong peningkatan prestasi kerja b.  sebagai bahan pengambilan keputusan
c.  untuk kepentingan mutasi pegawai d.  guna menyusun program pendidikan dan pelatihan
e.  membantu para pegawai menentukan rencana karir
15
Hani  Handoko  mengemukakan  manfaat  atau  kegunaan  penilaian  prestasi kerja adalah sebagai berikut:
a.  Perbaikan prestasi kerja b.  Penyesuaian kompensasi
c.  Keputusan-keputusan penempatan d.  Kebutuhan latihan dan pengambangan
e.  Perencanaa dan pengembangan karir f.  Kesempatan kerja yang adil
g.  Tantangan eksternal
16
15
Sondang  P.  Sinaga,  Manajemen  Personalia  Daya  Manusia,  Jakarta:  Bumi  Aksara, 2008, cet 15, hal. 227-228
16
T.  Hani  Handoko,  Manajemen  Personalia  dan  Sumber  Daya  Manusia,  Yogyakarta: BPFE, 2001, cet, 15 hal, 135-137
Demikian  pentingnya  penilaian  kinerja,  terlihat  jelas  bahwa  penilaian kinerja tidak sekedar menilai  yaitu mencari aspek apakah guru kurang atau lebih
dalam bekerja tetapi  lebih  halus  lagi  membantu  pegawai  untuk  mencapai  kinerja yang  diharapkan  oleh  organisasi  maupun  sekolah  dan  berorientasi  pada
pengembangan pegawaiorganisasi. Yang mendasari penilaian kinerja adalah
a.  Tingkat kepatuhan guru b.  Kelancaran mekanisme kerja
c.  Pelaksanaan dan dampak manfaat terhadap tujuan program umum
B.  Hakikat Kepemimpinan 1.
Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepala  sekolah  adalah  pemimpin  yang  mempunyai  peranan  yang  sangat besar  dalam  mengembangkan  mutu  pendidikan  di  sekolah.  Berkembangnya
semangat  kerja,  kerja  sama  yang  humoris,  minat  terhadap  perkembangan pendidikan,  suasana  yang  menyenangkan  dan  perkembangan  mutu  professional
diantara para guru banyak ditentukan oleh kualitas kepemimpinan kepala sekolah, berkembanng atau tidaknya suatu sekolah sangat  ditentukan oleh peranan kepala
sekolah. Tugas  dan  tanggung  jawab  kepala  sekolah  sebenarnya  sangat  berat.
Walaupun  telah  membagi-bagikan  tugas  dan  tanggung  jawab  kepada  para  staff dan bagian lain sebagai  sejumlah komponen kegiatan  yang ada di sekolahnya, ia
akan  menjadi  orang  pertama  dalam  memikul  tanggung  jawab  untuk menyelamatkan anak didiknya sampai pada tujuan.
Boardman menyatakan bahwa tugas utama kepala sekolah dan guru adalah mensukseskan  pendidikan  dan  pengajaran.  Akan  tetapi,  kepala  sekolah  sebagai
pemimpin  sekolah  hendaknya  memimpin  guru,  para  pegawai,  dan  orang  tua murid. Oleh karena itu, ia harus memiliki kemampuan untuk mengorganisasi dan
membantu  para  guru  dalam  merumuskan  program  agar  pengajaran  disekolahnya maju.Di  samping  itu,  ia  harus  menciptakan  iklim  saling  mempercayai  dalam
kalangan  guru  dan  perasaan  aman  dalam  melakukan  kerja  sama  untuk mengembangkan  program  supervisi  serta  mendorong  mereka  berpartisipasi  aktif
dalam pencapain tujuan pendidikan di sekolah
17
. Sebagai  pemimpin  pendidikan,  kepala  sekolah  harus  dapat  memimpin
suatu sekolah secara efektif , artinya kepala sekolah tidak hanya beorientasi pada tugas  saja  tanpa  memperhatikan  bawahan.  Sebab,  kepemimpinan  kepala  yang
efektif  adalah  berorientasi  kepada  keduanya,  tentunya  hal  ini  juga  harus disesuaikan  dengan  kondisi  atau  situasi  yang  ada  di  sekolah  tersebut.  Sehingga,
kepala  sekolah  dapat  menjalankan  tugasnya  dengan  baik  dan  para  guru  dapat menjalankan  tugasnya  di  sekolah  dengan  senang  hati  karena  iklim  kerja  yang
menyenangkan. Agar tujuan pendidikan di suatu sekolah dapat cepat terwujud dengan baik,
hal  ini  membutuhkan  figure  seorang  pemimpin  pendidikan  yang  memahami dengan baik apa fungsi kepemimpinan dalam suatu sekolah, tugas, serta tanggung
jawab dari seorang pemimpin pendidikan.
Ada beberapa mengenai  pengertian kepemimpinan diantaranya:
1.  Charles  W,  marriedfield  berpendapat  bahwa:  kepemimpinan  adalah menyangkut  koordinasi  motof-motif  dan  kesetiaan  serta  menstimulasi,
memobilisasi  dan  mengarahkan  orang-orang  yang  terlibat  dalam  suatu  usaha bersama secara sukarela.
2.  George  R.  Terry  mengatakan  kepemimpinan  adalah  kegiatan  untuk mempengaruhi orang agar bekerja secara sukarelawan untuk mencapai tujuan
bersama. 3.  Menururt Sarwono Prawiraharjo yang dikutif oleh sri wahyuni kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mereka memberikan kerjasama  dalam  mencapai  suatu  tujuan  yang  menurut  pertimbangan  mereka
adalah perlu dan bermanfaat.
18
17
Soekarto  Indrafachrudi,  Bagaimana  Memimpin  Sekolah  yang  Efektif,jakarta:Ghalia Indonesia,2006, Cet.2 hal. 65
18
Sri  wahyuni,  pemimpin  dan  kepemimpinan  makalah,  Jakarta:  Fakultas  Ilmu  Sosial Dan Politik Universitas Nasional 2003, hal 88
4. Menurut  Ordway  Tead  dalam  bukunya  “The  Art  Leadership”  menyatakan
bahwa kepemimpinan adalah  kegiatan mempengaruhi orang-orang agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
19
5.  Kepemimpinan  adalah  proses  mempengaruhi  kegiatan-kegiatan  suatu kelompok  yang  diorganisasi  menuju  kepada  penentuan  dan  pencapaian
tujuan.
20
6.  Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok.
21
Dari  definisi  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  kepemimpinan  adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mereka memberikan kerjasama
dalam mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Kemampuan  yang  dimaksud  terdiri  dari  kemampuan  merencanakan  dan
menyusun program, memberi bimbingan dan pengarah kepada guru, kemampuan mengambil  keputusan,  memberi  dorongan  motivasi  dan  kemampuan  menjalin
komunikasi.
22
Dalam  rangka  memberikan  motivasi,  kepala  sekolah  hendaknya mampu menerapkan pemberian reward and punishment bagi yang membutuhkan.
Pemberian  motivasi  kerja,  berupa  reward,  berdasarkan  kepada  kemampuan sekolah,  jenis  tugas  dan  hasil  kerja,  serta  peraturan-peraturan  pelaksanaannya.
Serta  pemberian  punishment  disesuaikan  dengan  bentuk  norma-norma  yang dilanggar.
Cara  dalam  mengimplementasikan  kemampuannya  terhadap  bawahan mencerminkan gayanya dalam memimpin yang kemudian menjadi penilaian gaya
kepemimpinan seperti apa yang dipakai untuk seorang kepala sekolah.
19
Kartini Kartono, Pemimpin Dan Kepemimpinan, Jakarta:Rajawali,1991, hal,49
20
Ngalim  purwanto,  Administrasi  Dan  Supervise  pendidikan,  Bandung:  PT  Remaja Rosdakarya 2004,hal.27
21
Miftah Toha, Perilaku Organisasi Konsep dan Aplikasinya,  Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2003, hal,262
22
E.  Mulyasa,  MenjadiKepala  Sekolah  Profesional,  Bandung:  Rosda  Karya,  2004, hal,101,107,115