Variabel kepemimpinan kepala sekolah Variabel X

diperlukan untuk menyelesikan suatu pekerjaan agar hasil yang diharapkan dapat terwujud. b. Definisi operasional kinerja guru secara oprasional adalah hasil kerja guru dalam melaksanakan tugasnya dalam mengelola pembelajaran, mempersiapkan bahan ajar, media pengajaran, dan pelaksaan evaluasi dalam mengajar dan mendidik siswa untuk sekolah.

4. Kisi-kisi Instrument Kinerja Guru Variabel Y

Sebelum membuat angket pada variabel kepuasan kerja guru ini dan menyebarkannya, maka terlebih dahulu dibuatkan kisi-kisi berdasarkan pada indicator yang ada. Konsep akhir untuk variabel kepuasan kerja guru meliputi 30 butir dan rincian seperti tertera pada tabel berikut: Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Variabel Kinerja Guru Variabel Indikator Butir Soal Kinerja Guru 1. Kemampuan membuat administrasi pelaksanaan pembelajaran 1, 2, 3, 4, 5, 6 2. Kemampuan melaksanakan proses pembelajaran. 7, 8 9, 10, 11, 12, 13 3. Kemampuan mengelola kelas. 14, 15, 16, 17, 4. Kemampuan melakukan evaluasi 5. Kemampuan bekerja sama dengan rekan kerja. 18, 19, 20, 21, 22 23, 24, 25 6. Kemampuan mengembangkan profesi. 26, 27, 28, 29, 30 Skala yang digunakan dalam variabel kinerja guru yaitu dengan skala likert. Kuisioner pendapatan menyediakan empat alternatif jawaban yakni: 1 Selalu 2 Sering 3 Kadang-kadang 4 Pernah 5 Tidak pernah Karena datanya yang diperoleh bersifat kuantitatif, untuk menganalisanya jawaban kuisioner diberi skor 5,4,3,2,1 untuk pertanyaan positif, sedangkan 1,2,3,4,5 untuk pernyataan yang bersifat negatif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel.3.4 Skala Penilaian No. Alternatif Jawaban Bobot Skor+ Bobot Skor- 1. Selalu 5 1 2. Sering 4 2 3. Kadang-kadang 3 3 4. Pernah 2 4 5. Tidak pernah 1 5

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Adapun populasi di dalam penelitian ini adalah semua guru yang ada di MTs N 8 Jakarta yang berjumlah 30 orang. 2. Sampel Dalam penelitian ini penulis mengambil seluruh populasi sebagai sampel. Penelitian korelasi tidak memerlukan sampel yang besar. Diasumsikan jika ada pertama, maka akan merupakan bukti bahwa sampel yang digunakan adalah mewakili populasi yang kita selidiki dan instrumen yang digunakan dapat dipercaya dan sahih. Adapun pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan cara sampel bertujuan atau purposive sample. Sampel bertujuan ini dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Adapun tujuan yang dimaksud adalah untuk mengetahui secara langsung korelasi kepemimpinan kepala sekolah dalam memotivasi kerja guru di MTs N 8 Jakarta.

G. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah hasil pencatatan penelitian baik yang berupa fakta ataupun angka. Didalam pengumpulan data sangat dibutuhkan adanya teknik yang tepat dan relevan dengan jenis data yang ingin dicari. Adapun diperlukan dalam penulisan ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Observasi Observasi, adalah suatu tekhnik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan pada objek yang diteliti secara seksama serta melakukan pencatatan secara sistematis. Dalam melakukan obervasi, penulis melakukannya dengan cara mengamati lingkungan sekolah dan mencatat apabila ada hal-hal yang dianggap penting dalam melakukan penelitian ini. 2. Angket Metode angket dalam penelitian ini, penulis lakukan untuk mengetahui tanggapan guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah sekaligus untuk mengetahui kinerja para guru tersebut. Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket langsung yang bersifat tertutup dengan menggunakan Skala Liker.