Metode Pembelajaran Konvensional Kajian Teori 1. Pembelajaran

16 and explaining unusual phenomena” Joice, B. and M. Weil, 1980: 62. Eggen, P. dan D. Kauchak 2012: 238 memaparkan bahwa inquiry adalah metode mengajar yang memberikan pengalaman kepada siswa dengan pendekatan saintifik. Inquiry dikembangkan oleh Richard Suchman untuk mengajarkan siswa suatu proses untuk menyelidiki dan menjelaskan fenomena yang tidak biasa. Dengan inquiry diharapkan siswa dapat lebih berperan aktif dalam pembelajaran karena siswa diajak untuk meneliti, menjelaskan, dan memecahkan suatu masalah dengan metode ilmiah. Inquiry adalah strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk berfikir kritis, analitis, dan sistematis dalam menemukan jawaban secara mandiri untuk memecahkan pemasalahan yang diutarakan Rudi Hartono, 2014: 61. Loeloek Endah Poerwati dan Sofan Amri 2013: 63 memaparkan inquiry adalah suatu teknik yang digunakan pendidik dalam upaya merangsang keaktifan siswa untuk mencari dan meneliti sendiri pemecahan masalah tentang pengetahuan yang sedang dipelajari. Pendapat lain diutarakan Wina Sanjaya 2009: 196 mendefinisikan inquiry sebagai rangkaian kegiatan pembelajaran yang menitik beratkan proses berfikir secara kritis dan analitis dengan tujuan mencari dan menemukan sendiri penyelesaian masalah yang dihadapi. Berdasarkan uraian diatas, inquiry adalah suatu strategi pembelajaran yang menuntut keterlibatan siswa untuk aktif dalam menyelidiki dan mencari solusi dari suatu masalah yang ditanyakan. Wina Sanjaya 2009: 196 mengemukakan beberapa ciri utama strategi pembelajaran inquiry, yaitu: 1 Menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan; 2 Seluruh aktivitas siswa 17 diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri; 3 bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai proses bagian dari proses mental. Proses pembelajaran dengan inquiry menginginkan adanya dasar-dasar berpikir ilmiah yang tertanam dalam diri siswa, sehingga siswa diajak lebih banyak mandiri dalam belajar dengan tujuan dapat mengembangkan kreativitasnya dalam memecahkan masalah. Dalam proses pembelajaran, siswa diperlakukan sebagai subjek belajar, dimana siswa saling berinteraksi dan bekerja sama dengan sesama siswa lain maupun dengan guru, selain itu siswa diberikan kebebasan untuk mengajukan pertanyaan maupun menyatakan pendapatnya. Dalam proses pembelajaran ini, guru memiliki peran untuk: 1 Memberikan stimulus dan menantang siswa untuk berpikir; 2 Memberikan fleksibilitas atau kebebasan untuk berinisiatif atau bertindak; 3 Memberikan dukungan untuk inquiry; 4 Menentukan diagnosa kesulitan- kesulitan siswa dan membantu mengatasinya; 5 mengidentifikasi dan menggunakan teach able moment dengan sebaik-baiknya Roestiyah N.K, 2008: 79. Langkah-langkah strategi pembelajaran inquiry lebih jelas dinyatakan Wina Sanjaya 2009: 202-205 melalui tahapan berupa orientasi, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan.

Dokumen yang terkait

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNIK OTOMOTIF BERBASIS KONTEKSTUAL DENGAN METODE INQUIRY Pengelolaan Pembelajaran Teknik Otomotif Berbasis Kontekstual Dengan Metode Inquiry Di SMK N 4 Kendal.

0 1 12

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEKNIK OTOMOTIF BERBASIS KONTEKSTUAL DENGAN METODE INQUIRY Pengelolaan Pembelajaran Teknik Otomotif Berbasis Kontekstual Dengan Metode Inquiry Di SMK N 4 Kendal.

0 1 17

PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PEMASANGAN INSTALASI TENAGA LISTRIK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 231

PENGUASAAN KOMPETENSI TEKNIK PENGELASAN SMAW SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK PENGELSAN SMK N 2 WONOSARI.

5 22 187

PERILAKU KEDISIPLINAN SISWA KELAS X SELAMA PROSES PEMBELAJARAN ILMU GIZI DI SMK N 3 WONOSARI.

0 1 14

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK N 2 WONOSARI.

0 2 207

EFEKTIFITAS KAMUS ISTILAH MEMASAK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGOLAHAN MAKANAN KONTINENTAL PADA SISWA KELAS X SMK N 3 WONOSARI.

0 0 94

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS X TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK SMK N 2 WONOSARI.

1 3 241

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGUKURAN LISTRIK SISWA KELAS X SMK MA’ARIF 1 WATES PAKET KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY BASED LEARNING.

0 0 280

KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN MIXED PEER TEACHING DAN PROBLEM SOLVING DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA SMK N 1 PUNDONG PADA MATA DIKLAT ALAT UKUR LISTRIK.

1 4 202