65 digunakan untuk kegiatan pembelajaran teknik listrik, guru sebaiknya berlaih ke
metode pembelajaran inquiry.
2. Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif
Penilaian ranah afektif menggunakan lembar observasi berupa checklist
yang penilaiannya diisi oleh observer sesuai dengan pengamatan selama pembelajaran berlangsung. Pada uji normalitas afektif diperoleh data signifikansi
lebih besar dari 0,05 dan D
hitung
D
tabel
yaitu sebesar 0,242. Hasil analisis uji normalitas pada kelas kontrol dan eksperimen menghasilkan signifikansi yang
sama besar yaitu sebesar 0,200; sedangkan D
hitung
kelas kontrol 0,103 dan 0,105 merupakan D
hitung
kelas eksperimen. Hal ini menyatakan bahwa data hasil penilaian afektif tersebut berdistribusi normal. Pada pengujian homogenitas
ranah afektif diperoleh signiikansi lebih dari 0,05; yaitu sebesar 0,827. Hal tersebut menyatakan bahwa analisis data hasil penilaian afektif bersifat
homogen. Hasil perhitungan rerata ranah afektif pada kelas kontrol yaitu 28,42;
sedangkan nilai rerata pada kelas eksperimen sebesar 31,16. Nilai rerata kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol yaitu dengan selisih sebesar 2,74.
Perbandingan nilai rerata kelas kontrol dan kelas eksperimen digambarkan dengan histogram berikut.
Gambar 7. Histogram Perbandingan Rerata Hasil Belajar Siswa Ranah
Histogram tersebut menggambarkan rerata hasil belajar siswa ranah afektif pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hal tersebut berdasarkan hasil Uji
ranah afektif dengan df= 60 menghasilkan data berupa t Nilai t
hitung
t
tabel
sebes Berdasarkan data tersebut, pencapaian hasil belajar siswa ranah afekitif
yang mengikuti pembelajaran dengan metode interaktif lebih baik daripada model konvensional. Pada pembelajaran
siswa dituntut aktif dalam pembelajaran untuk saling bekerja sama sehingga terjalin suatu interaksi dengan guru maupun dengan siswa lain untuk
memecahkan suatu masalah. sangan berpengaruh karena siswa mendapatkan inovasi baru dalam
pembelajaran sehingga siswa tertarik dan lebih fokus dalam kegiatan pembelajaran.
27 28
29 30
31 32
66 . Histogram Perbandingan Rerata Hasil Belajar Siswa Ranah
Afektif. Histogram tersebut menggambarkan rerata hasil belajar siswa ranah afektif
pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hal tersebut berdasarkan hasil Uji dengan df= 60 menghasilkan data berupa t
hitung
sebesar 2,000 pada signifikansi 5. Berdasarkan data tersebut, pencapaian hasil belajar siswa ranah afekitif
yang mengikuti pembelajaran dengan metode inquiry berbantu m
interaktif lebih baik daripada model konvensional. Pada pembelajaran siswa dituntut aktif dalam pembelajaran untuk saling bekerja sama sehingga
terjalin suatu interaksi dengan guru maupun dengan siswa lain untuk memecahkan suatu masalah. Peran media dalam pembelajaran
sangan berpengaruh karena siswa mendapatkan inovasi baru dalam pembelajaran sehingga siswa tertarik dan lebih fokus dalam kegiatan
28,42 31,16
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
. Histogram Perbandingan Rerata Hasil Belajar Siswa Ranah
Histogram tersebut menggambarkan rerata hasil belajar siswa ranah afektif pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hal tersebut berdasarkan hasil Uji-t
hitung
sebesar 3,883.
Berdasarkan data tersebut, pencapaian hasil belajar siswa ranah afekitif berbantu multimedia
interaktif lebih baik daripada model konvensional. Pada pembelajaran inquiry
siswa dituntut aktif dalam pembelajaran untuk saling bekerja sama sehingga terjalin suatu interaksi dengan guru maupun dengan siswa lain untuk
Peran media dalam pembelajaran inquiry juga
sangan berpengaruh karena siswa mendapatkan inovasi baru dalam pembelajaran sehingga siswa tertarik dan lebih fokus dalam kegiatan
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan pencapaian kompetensi ranah kognitif antara siswa yang diajar menggunakan metode
inquiry berbantu multimedia interaktif dengan siswa yang diajar menggunakan metode konvensional pada
pembelajaran teknik listrik Berdasarkan perhitungan uji-t diperoleh nilai t
hitung
t
tabel
= 3,058 2,000 pada signifikansi 5. Selain itu, berdasarkan data juga menunjukkan bahwa pencapaian kompetensi siswa ranah kognitif
yang mengikuti pembelajaran dengan metode inquiry berbantu multimedia
interaktif lebih baik daripada metode konvensional pada pembelajaran teknik listrik di SMK N 3 Wonosari.
2. Terdapat perbedaan pencapaian kompetensi ranah afektif antara siswa yang diajar menggunakan metode
inquiry berbantu multimedia interaktif dengan siswa yang diajar menggunakan metode konvensional pada pembelajaran
teknik listrik. Berdasarkan analisis uji-t menghasilkan data
thitung ttabel
= 3,883 2,000 pada signifikansi signifikansi 5. Selain itu, berdasarkan data
juga menunjukkan bahwa pencapaian kompetensi siswa ranah afektif yang mengikuti pembelajaran dengan metode
inquiry berbantu multimedia interaktif lebih baik daripada metode konvensional pada pembelajaran teknik
listrik di SMK N 3 Wonosari.