Observasi Wawancara Instrumen Penelitian

alat rekam hand phone . Pertimbangannya, selain sangat praktis dibawa juga relatif bisa menyimpan data rekaman dalam durasi waktu relatif panjang. Sedangkan data pelengkap berupa rekaman pentas wayang berkaitan diskursus Arjuna, penulis menggunakan keping compact disc CD koleksi Pasinaon Dalang Mangkunagaran PDMN, yang kebetulan peneliti kelola sendiri. 4 Alat tulis. Alat ini banyak digunakan dalam proses pencatatan sebagai bagian proses pengumpulan data, baik dalam wawancara, observasi, dan kepustakaan. Dalam hal ini selain menggunakan alat tulis manual, juga mengandalkan penulisan program WS dan penyimpanan dalam file computer di laptop milik peneliti. 3.6.Teknik Pengumpulan Data Kajian tentang Diskursus Arjuna dalam legitimasi raja-raja Mataram ini adalah kajian kepustakaan, maka pengumpulan data lebih banyak digali dari sumber-sumber pustaka. Pengumpulan data melalui wawancara digunakan untuk memperkaya data serta klarifikasi dari fenomena budaya yang masih berlangsung di masyarakat Jawa sekarang. Sedangkan observasi lapangan dibutuhkan untuk mengumpulkan data-data live tentang fenomena-fenomena serta isyu-isyu budaya berkaitan dengan tokoh Arjuna serta tradisi-tradisi raja-raja di Surakarta maupun Mangkunagaran berkaitan dengan wacana-wacana yang terjadi. Adapaun detail kerja tehnik masing-masing dijelaskan sebagai berikut.

3.6.1. Observasi

Jenis observasi yang dilakukan adalah observasi langsung, yakni peneliti melakukan pengamatan langsung membaur dalam ritual-ritual tradisi serta pentas para dalang informan. Hasil pengamatan ini diposisikan sebagai data sekunder. Kegunaan dari observasi langsung ini adalah sebagai berikut: 1 Untuk mendapatkan pengalaman langsung dari ekspresi masyarakat pelaku budaya dalam upacara-upacara yang diselenggarakan, pentas wayang dari dalang, pengrawit, pesindhen maupun respon penonton. Data itu digunakan untuk mengecek langsung kebenaran yang didapatkan dari informasi wawancara maupun studi pustaka. 2 Untuk mendapatkan pengalaman langsung dari respon serta pandangan- pandangan masyarakat yang hasilnya menjadi catatan data kejadian yang sebenarnya.

3.6.2. Wawancara

Jenis wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dengan tujuan untuk mengetahui tanggapan, serta penerimaan masyarakat dalam mengungkapkan pikiran-pikiran kolektivitas selama proses penelitian, mengingat informan dan koresponden adalah individu-individu yang aktif, bukan pasif, memahami situasi dengan horizon harapannya, dengan masa lalu dan masa kininya Kutha Ratna 2010:223. Selain wawancara khusus, dialog juga dilakukan pada waktu observasi. Manfaat dari teknik ini adalah untuk mengetahui tanggapan masyarakat dalam hal fungsi dan peranan upacara-upacara adat berkaitan tentang kultus Arjuna, serta isyu- isyu perilaku para raja Jawa dalam mengkultuskan tokoh Arjuna. Pitana 2008:51 mengemukakan bahwa wawancara mendalam dilaksanakan dalam tahapan sebagai berikut. 1 Menentukan seleksi informan yang diwawancarai. 2 Pendekatan informan terpilih untuk diwawancarai. 3 Mempersiapkan instrumen pendukung, yaitu a pedoman atau materi wawancara;b alat tulis, dan c alat perekam suara. 4 Melakukan wawancara dan memelihara agar tetap kondusif dan produktif. 5 Merangkum hasilnya.

3.6.3. Studi Kepustakaan