64
I. Validitas Instrumen 1.
Uji Validitas
Sukardi 2011: 122 menjelaskan validitas suatu tes adalah derajat yang menunjukkan ketepatan dimana suatu tes mengukur apa yang harus diukur.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji validitas isi. Menurut Purwanto 2010: 120 validitas isi dapat dilakukan dengan meminta pertimbangan kepada
ahli
expert judgement
dan analisis korelasi butir-butir dengan cara menguji coba soal.
Expert judgement
dilakukan dengan Ibu Dr. Wuri Wuryandani, S.Pd, M.Pd sebagai dosen PGSD pengampu mata kuliah pembelajaran PKn Sekolah
Dasar.
J. Analisis Data
Menurut Sugiyono 2013: 207 analisis data adalah kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data terkumpul. Analisis data pada penelitian
ini menggunakan statistik deskriptif. Sugiyono 2013: 207-208 menjelaskan statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul secara apa adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi.
Sugiyono 2013: 208 mengemukakan penyajian data dalam statistik deskriptif melalui tabel, grafik, diagram, pictogram, perhitungan
mean, median, modus
, perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, serta perhitungan persentase.
65
Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan penyajian data dalam bentuk diagram batang dan perhitungan
mean.
1. Tabel Frekuensi
Data yang telah didperoleh dapat dibuat dalam bentuk tabel frekuensi skor terlebih dahulu sebelum diolah menjadi data dalam bentuk
diagram. Nana Sudjana dan Ibrahim 2009: 130 menyatakan langkah- langkah yang ditempuh untuk membuat tabel frekuensi skor adalah:
a. Tentukan skor terbesar dan skor terkecil kemudian tentukan
rentangannya. Rentangannya adalah selisih skor terendah dengan skor tertinggi.
b. Tentukan banyak kelas interval dengan menggunakan rumus empiris
Sturgess. Pada umumnya kelas interval antara 3-11 dan biasanya bilangan ganjil.
Rumus sturgess adalah: k = 3,3 log n + 1 k = banyaknya kelas interval yang dicari
n = banyaknya data c.
Setelah ditentukan kelas interval, buatlah kelompok skor dengan jarak kelas interval, mulai dari skor terendah sampai skor tertinggi.
d. Tentukan frekuensi skor untuk setiap kelas dengan menggunakan angka
atau turus. e.
Buatlah tabel distribusi frekuensi skor.
66
Kelompok skor dengan jarak kelas interval, mulai dari nilai terendah sampai nilai tertinggi. Jumlahkan datum terkecil dengan panjang
interval kelas kemudian kurangi satu 1. a.
Pretest b. Posttest
50 + 7 – 1 = 56 50 – 56 62,5 + 5 – 1 = 66,5 62,5 – 66,5
57 + 7 – 1 = 63 57 – 63 67,5 + 5 – 1 = 71,5 67,5 – 71,5
64 + 7 – 1 = 70 64 – 70 72,5 + 5 – 1 = 76,5 72,5 – 76,5
71 + 7 – 1 = 77 71 – 77 77,5 + 5 – 1 = 81,5 77,5 – 81,5
78 + 7 – 1 = 84 78 – 84 82,5 + 5 – 1 = 86,5 82,5 – 86,5
85 + 7 – 1 = 91 85 – 91 87,5 + 5 – 1 = 91,5 87,5 – 91,5
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Skor
.
Pretest Posttest
Interval Nilai Tengah
Interval Nilai Tengah
85 – 91
88 87,5
– 91,5 89,5
78 – 84
81 82,5
– 86,5 84,5
71 – 77
74 77,5
– 81,5 79,5
64 – 70
67 72,5
– 76,5 74,5
57 – 63
60 67,5
– 71,5 69,5
50 – 56
53 62,5
– 66,5 64,5
Data yang disusun dalam tabel frekuensi dinamakan data yang digolongkan. Oleh sebab itu dalam data aslinya tidak nampak dalam tabel.
Namun demikian tabel frekuensi tersebut dapat memberi gambaran skor secara keseluruhan. Frekuensi kumulatif diperoleh dengan menjumlahkan
frekuensi dari bawah ke atas.
67
2. Rata-rata
Mean
Ada tiga ukuran kecenderungan memusat yang sering digunakan dalam perhitungan statistika. Tiga ukuran tersebut yakni nilai rata-rata
mean
, median atau titik tengah dan modus. Rata-rata diperoleh dengan menjumlahkan sluruh skor dibagi dengan banyaknya subjek. Nilai rata-rata
mean
dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Gambar 3.2 Rumus rata-rata Keterangan:
Mean
= rata-rata £f
= jumlah data N = jumlah individu
3. Median dan Modus
Median adalah skor yang membatasi 50 berada di atasnya dan 50 lagi berada di bawahnya. Modus adalah skor yang paling banyak diperoleh
subjek. Kumpulan nilai yang mempunyai 2 modus disebut bimodal, dan kalau mempunyai lebih dari 2 modus disebut multimodal. Pengujian
pengaruh penggunaan media video animasi terhadap hasil belajar Kewarganegaraan dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai rata-
rata
mean
, median dan modus tes yang diperoleh pada hasil
mean pretest
dan
mean posttest
.
68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Data hasil penelitian yang dilakukan di SD Muhammadiyah Karangtengah kelas II B adalah sebagai berikut.
1. Deskripsi Hasil
Pretest
Pendidikan Kewarganegaraan Penelitian diawali dengan memberikan soal
pretest.
Soal
pretest
ini diberikan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada
materi Pendidikan
Kewarganegaraan tolong-menolong.
Pretest
dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2016. Soal
pretest
yang diberikan berjumlah 20 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian yang diikuti oleh 23 siswa.
Data hasil nilai
pretest
Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6. Distribusi Nilai
Pretest.
Interval Nilai Tengah
Frekuensi Frekuensi
kumulatif 85
– 91 88
3 3
78 – 84
81 2
5 71
– 77 74
2 7
64 – 70
67 4
11 57
– 63 60
5 16
50 – 56
53 7
23 Jumlah
23