19 Gambar 2. Ide Gunung Es Iceberg dalam Matematika Realistik
D. Karakteristik Anak Usia Sekolah Dasar
Perkembangan merupakan perubahan yang dialami setiap manusia tak terkecuali siswa Sekolah Dasar. Perkembangan dapat diartikan proses perubahan
dalam individu meliputi fisik dan psikis menuju tingkat kedewasaan atau kematangan Syamsu Yusuf dan Nani M. Sugandhi, 2012: 1. Perubahan fisik
dalam diri individu erat kaitannya dengan perkembangan biologis dasar. Sedangkan perkembangan psikis menyangkut perkembangan emosi, sosial, moral,
dan intelektual. Hurlock dalam Dwi Siswoyo, dkk 2013: 89 mengungkapkan bahwa
perkembangan adalah serangkaian perubahan yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perubahan pada seorang individu
diakibatkan karena adanya proses kematangan dan pengalaman yang dialaminya
20 sehingga masing-masing individu memiliki waktu yang berbeda-beda untuk
mencapai suatu perkembangan. Perkembangan intelektual peserta didik berlangsung dalam empat tahap
sebagai berikut Jean Piaget dalam Dwi Siswoyo, 2013: 100. 1. Tahap sensori motor 0-2 tahun
Pemberian pengetahuan kepada peserta didik harus dengan sesuatu yang bergerak. Peserta didik memiliki keinginan untuk menyentuh atau memegang
sesuatu yang bergerak. 2. Tahap pra-operasional 2-7 tahun
Peserta didik mulai meniru perilaku orang yang ada di sekitarnya seperti orang tua maupun guru. Contohnya jika orang tua sedang melaksanakan ibadah
sholat maka anak akan meniru gerakan sholat tersebut. Selain itu anak mulai berbicara kalimat pendek secara efektif dengan menggunakan kata yang benar
seperti papa makan roti. 3. Tahap operasional konkret 7-11 tahun
Peserta didik mempunyai kemampuan memahami aspek komulatif materi seperti volume, memahami cara mengkombinasikan beberapa golongan benda.
Selain itu juga mampu berpikir sistematis mengenal benda-benda dan peristiwa yang konkret.
Siswa kelas V berada pada tahap operasional konkret. Siswa kelas V mampu memahami operasi logis dengan bantuan benda konkret alat peraga. Siswa sudah
21 mampu mencari berbagai cara menyelesaikan masalah. Siswa belum mampu
memahami sesuatu yang abstrak. 4. Tahap operasional formal 11-14 tahun
Peserta didik memiliki kemampuan mengkoordinasikan dua ragam kemampuan kognitif, secara serentak maupun berurutan. Ragam kemampuan
kognitif meliputi merumuskan hipotesis dan menggunakan prinsip abstrak. Dalam merumuskan hipotesis, peserta didik mampu berpikir memecahkan masalah
dengan pendapatnya sendiri yang sesuai dengan keadaan lingkungan. Sedangkan mengunakan prinsip abstrak artinya peserta didik mampu mempelajari materi
yang abstrak seperti matematika, agama, dan sebagainya. Para pendidik harapannya dapat mengetahui dan memahami perkembangan
dan karakteristik peserta didik Rita Eka Izzati, dkk, 2013: 8. Dengan memahami perkembangan peserta didik, para pendidik dapat mengetahui cara belajar maupun
kelemahan belajar peserta didik sehingga pendidik memilih teknik-teknik mengajar tertentu supaya dapat diterima oleh peserta didik. Selanjutnya
diharapkan tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.
E. Materi Kelas V SD