34
belajar hal ini dapat dibuktikan dari koefisien regresi sebesar –0,695 dengan nilai
p value = 0,0020,05 dengan kontribusi sebesar 11,63. Faktor intern dan ekstern berpengaruh negative terhadap kesulitan belajar sebesar 43,5.
Hasil penelitian Putri Kurnia Mahanani 2009 menunjukkan bahwa faktor kesulitan belajar internal maupun eksternal berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa kelas III SMK Ardjuno 01 Malang sebesar 55.1 sedangkan sisanya 44.9 dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
Penelitian Dra Sucihatiningsih DWP, M. Si dan Heny Sulistyowati menunjukkan bahwa koefisien varian sebesar 62,218. Hal ini berarti bahwa
faktor-faktor yang tercantum dalam penelitian ini dapat menjelaskan besarnya pengaruh terhadap kesulitan belajar mata pelajaran IPS Ekonomi, yaitu 62,218
sedangkan sisanya sebesar 37,782 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini.
2.8 Kerangka Berfikir
Mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang keberadaannya sebagai suatu disiplin ilmu yang sangat diperlukan karena manusia selalu
dihadapkan untuk membuat pilihan dalam kehidupannya. Karakteristik mata pelajaran ekonomi menurut Badan Standar Nasional Pendidikan 2006 adalah
mulai dari fakta atau gejala ekonomi yang nyata, mengembangkan teori-teori untuk menjelaskan fakta secara rasional. Analisis yang digunakan adalah
metode pemecahan masalah, inti dari ilmu ekonomi adalah memilih alternatif yang terbaik, dan subjeknya dibagi menjadi mikro ekonomi dan makro
ekonomi.
Dari penjelasan diatas diketahui bahwa apa yang terkandung didalam mata pelajaran ekonomi memiliki cakupan yang begitu luas. Untuk mempelajari mata
35
pelajaran ekonomi, seorang siswa harus mampu beradaptasi dengan lingkungan serta mampu melihat masalah-masalah yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
Aktivitas belajar bagi setiap individu tidak selamanya berlangsung secara wajar. Hal tersebut yang sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pada
hakikatnya di dalam aktivitas belajar senantiasa terdapat berbagai macam rintangan dan hambatan yang di alami oleh setiap siswa. Hal ini lah yang disebut
sebagai kesulitan belajar. Untuk dapat mengatasi kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati
maka terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi. Berdasarkan penjelasan diatas faktor utama yang dapat mengatasi masalah
kesulitan belajar adalah motivasi belajar siswa. Motivasi merupakan daya penggerak atau pendorong untuk melakukan suatu pekerjaan Dalyono, 2007:57.
Siswa yang memiliki motivasi yang kuat maka ia akan bersungguh-sungguh dalam belajar dan tidak mudah putus asa. Maka berhubungan dengan hal tersebut
diharapkan siswa mampu mengatasi setiap kesulitan belajarnya. Adapun indikator motivasi belajar dalam penelitian ini adalah siswa tekun dalam belajar, ulet dalam
menghadapi kesulitan belajar, mandiri dalam belajar serta senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Selain motivasi belajar, kesulitan belajar juga ditentukan oleh faktor lingkungan keluarga siswa. Lingkungan keluarga merupakan tempat dimana anak
memperoleh pengasuhan dan pendidkan yang baik dari orang tua. Siswa yang berada pada lingkungan keluarga yang baik dan mendukung maka ia tidak akan
mengalami kesulitan belajar. Adapun indikator lingkungan keluarga dalam
36
penelitian ini adalah cara orang tua mendidik anak, hubungan antara orang tua dengan anak, contoh dan bimbingan dari orang tua, suasana rumah atau keluarga
serta keadaan ekonomi keluarga. Dari penjelasan diatas untuk mengatasi masalah kesulitan belajar siswa pada
mata pelajaran ekonomi kelas X di Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati diperlukan motivasi belajar yang tinggi selain itu juga dukungan dari keluarga.
Adapun gambar kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
37
2.1 Gambar Kerangka Berfikir