21
Teman bergaul pengaruhnya sangat besar dan lebih cepat masuk dalam jiwa anak. Apabila anak suka bergaul dengan mereka yang tidak
sekolah, maka ia akan malas belajar, sebab cara hidup siswa yang bersekolah berlainan dengan anak yang tidak bersekolah. Kewajiban orang
tua adalah mengawasi mereka serta mencegahnya agar mengurangi pergaulan dengan anak-anak yang tidak baik.
b Lingkungan tetangga
Corak kehidupan tetangga, misalnya suka main judi minum arak, menganggur, pedagamg, tidak suka belajar, akan mempengaruhi anak-
anak yang bersekolah. Minimal tidak ada motivasi bagi anak untuk belajar. sebaliknya jika tetangga terdiri dari pelajar, mahasiswa, dokter, insinyur,
dosen, akan mendorong semangat belajar anak. c
Aktivitas dalam masyarakat Terlalu banyak berorganisasi dan mengikuti kursus akan menyebabkan
belajar anak menjadi terbengkalai. Orang tua harus mengawasi, agar kegiatan ekstra di luar belajar dapat diikuti tanpa melupakan tugas
belajarnya. Dengan kata lain belajarnya sukses dan kegiatan lain dapat berjalan.
2.1.3 Cara mengenal anak didik yang mengalami kesulitan belajar
Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa anak didik yang mengalami kesulitan belajar adalah anak didik yang tidak dapat belajar secara wajar
disebabkan karena adanya hambatan atau gangguan dalam belajar sehingga menanpakkan gejala-gejala yang dapat diamati oleh guru, orang tua ataupun oleh
22
orang lain. Beberapa gejala yang dapat dijadikan sebagai indikator adanya kesulitan
belajar adalah sebagai berikut Djamarah, 2008:246-247: 1.
Menunjukkan prestasi belajar yang rendah, dibawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompok anak didik di kelas.
2. Hasil belajar yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan.
Padahal anak didik sudah berusaha belajar dengan keras, tetapi nilainya selalu rendah.
3. Anak didik lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar. Ia selalu
tertinggal dengan kawan-kawannya dalam segala hal. 4.
Anak didik menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh, berpura-pura, berdusta, mudah tersinggung, dan sebagainya.
5. Anak didik menunjukkan tingkah laku yang tidak seperti biasanya
ditunjukkan kepada orang lain. 6.
Anak didik yang tergolong memiliki IQ tinggi, yang secara potensial mereka seharusnya meraih prestasi belajar yang tinggi, tetapi
kenyataannya mereka mendapatkan prestasi belajar yang rendah. 7.
Anak didik yang selalu menunjukkan prestasi belajar yang tinggi untuk sebagian besar mata pelajaran, tetapi dilain waktu prestasi belajarnya
menurun drastis. Dalyono 2009:247-248 juga menyebutkan beberapa gejala sebagai
pertanda adanya kesulitan belajar. Diantaranya adalah sebagai berikut: 1.
Menunjukkan prestasi yang rendah dibawah rata-rata yang dicapai oleh kelompok kelas
2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukannya. Ia
berusaha dengan keras tetapi nilainya selalu rendah 3.
Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajar 4.
Menunjukkan sikap yang kurang wajar 5.
Menunjukkan tingkah laku yang berlainan
2.1.4 Indikator Kesulitan Belajar