Pembahasan .1 Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap
81
siswa sebesar 0,8. Sedangkan koefisien korelasi parsial untuk variabel lingkungan keluarga sebesar -0,787 sehingga r
2
untuk variabel ini adalah - 0,787
2
atau 0,619 yang berarti bahwa sumbangan efektif untuk variabel lingkungan keluarga terhadap kesulitan belajar siswa sebesar 61,9.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa selain variabel motivasi belajar dan lingkungan keluarga, kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi
kelas X MA PPKP Darul Ma‟la juga dipengaruhi oleh faktor yang lain di
luar variabel yang diteliti.
4.2 Pembahasan 4.2.1 Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap
Kesulitan Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Madrasah Aliyah PPKP
Darul Ma’la Pati
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap
kesulitan belajar siswa mata pelajaran ekonomi kelas X Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati sebesar 61,3. Hal ini dikarenakan masih terdapat
beberapa siswa yang memiliki motivasi rendah. Rendahnya motivasi belajar ini dapat dilihat dari kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru. Selain itu juga kurangnya dukungan dari lingkungan keluarga dalam memberikan pendampingan terhadap anak pada saat anak
sedang belajar. Masih rendahnya motivasi belajar siswa dan dukungan lingkungan keluarga ini lah yang dapat menyebabkan anak mengalami
kesulitan dalam belajarnya.
82
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Dalyono
2009:230 yang
menyebutkan bahwa
faktor-faktor yang
mempengaruhi kesulitan belajar adalah sebagai berikut: faktor intern faktor dari dalam diri manusia itu sendiri dan faktor ekstern
faktor dari luar manusia. Faktor intern meliputi faktor fisiologisfisik karena sakit, kurang sehat dan cacat tubuh dan faktor psikologis
inteligensi, bakat, minat, motivasi dan mental. Faktor ekstern meliputi faktor keluarga orang tua, suasana rumah dan keadaan ekonomi keluarga,
sekolah dan masyarakat.
4.2.2 Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Madrasah Aliyah PPKP
Darul Ma’la Pati
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kesulitan belajar siswa
mata pelajaran ekonomi kelas X Madrasah Aliyah PPKP D arul Ma‟la Pati
sebesar 0,8. Motivasi belajar yang dimaksud disini adalah kemandirian siswa. Hal ini dikarenakan masih terdapat beberapa siswa yang kurang percaya
diri pada saat mengerjakan tugas ataupun ulangan. Rendahnya motivasi belajar terkait dengan kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajar inilah
yang dapat menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajarnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Rifa‟i dan Anni 2011:97 yang
menjelaskan bahwa “peserta didik yang bermotivasi rendah, misalnya, akan mengalami kesulitan didalam persiapan belajar dan dalam proses belajar”.
Selain itu Sardiman 2011:80 juga menjelaskan bahwa : Sikap anak terhadap kesulitan atau hambatan sebenarnya banyak bergantung
pada keadaan dan sikap lingkungan. Sehubungan dengan ini maka peranan motivasi sangat penting dalam upaya menciptakan kondisi-kondisi tertentu
83
yang lebih kondusif bagi mereka untuk berusaha agar memperoleh keunggulan.
4.2.3 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Madrasah Aliyah PPKP Darul
Ma’la Pati
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan keluarga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kesulitan belajar siswa mata
pelajaran ekonomi kelas X Madrasah Aliyah PPKP Darul Ma‟la Pati sebesar 61,9. Lingkungan keluarga yang dimaksud disini adalah cara orang tua
mendidik anak. Hal ini dikarenakan kurangnya pendampingan orang tua terhadap anak pada saat belajar. Rendahnya dukungan dari lingkungan
keluarga terkait dengan bagaimana cara orang tua mendidik anak dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam belajarnya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Djamarah 2008:241 bahwa :
Ketika orang tua tidak memperhatikan pendidikan anak, ketika orang tua tidak memberikan suasana sejuk dan menyenangkan bagi belajar anak,
ketika keharmonisan keluarga tak tercipta, ketika sistem kekerabatan semakin renggang, dan ketika kebutuhan belajar anak tidak terpenuhi
terutama kebutuhan yang krusial, maka ketika itulah suasana keluarga tidak menciptakan dan menyediakan suatu kondisi dengan lingkungan yang
kreatif bagi belajar anak. Maka lingkungan keluarga yang demikian ikut terlibat menyebabkan kesulitan belajar anak.
84
BAB V PENUTUP