Format Buku Teks Pelajaran Sejarah Indonesia

59 Sejarah Indonesia Dalam menjumlahkan angka harus diingat ada pernyataan yang bersifat terbalik maka untuk pernyataan itu angka yang diberi- kan terbalik dari pernyataan lainnya. Jika yang umum skor 1 diberikan kepada sangat setuju maka pada pernyataan terbalik skor 1 diberikan kepada yang sangat tidak setuju. Jumlahkan skor untuk setiap skala setelah itu boleh dibagi atas banyaknya pernyataan. Dari pengolahan jawaban tersebut terlihat posisi sikap setiap peserta didik terhadap suatu nilai atau perbuatan. Jawaban tersebut baru mencerminkan kecenderungan perasaan seorang peserta didik belum mencerminkan perilaku mereka. Skala Likert adalah skala mengenai kecenderungan dan bukan perilaku. c Pelaporan Hasil Penilaian Pada tahap pelaporan hasil penilaian, guru melakukan kegiatan sebagai berikut: 1 Menghitungmenetapkan nilai mata pelajaran dari berbagai macam penilaian hasil ulangan harian, tugas- tugas, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester atau ulangan kenaikan kelas; 2 Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran dari setiap peserta didik pada setiap akhir semester kepada pimpinan satuan pendidikan melalui wali kelas atau wakil bidang akademik dalam bentuk nilai prestasi belajar meliputi aspek pengetahuan, praktik, dan sikap disertai deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi yang utuh.

E. Format Buku Teks Pelajaran Sejarah Indonesia

Dalam rangka membelajarkan peserta didik, guru harus juga memahami format buku teks pelajaran Sejarah Indonesia. Buku teks pelajaran Sejarah Indonesia disusun dengan format sebagai berikut. Buku teks pelajaran Sejarah Indonesia Kelas X terdiri atas tiga bab. Setiap bab terdapat sebuah pengantar. Setiap bab terdiri atas beberapa sub bab. Setiap sub bab disusun dalam tiga aktivitas: 1 mengamati lingkungan, 2 memahami teks, dan 3 uji kompetensi. Setiap bab diakhiri dengan kesimpulan. 60 Buku Guru | Kelas X SMAMASMKMAK BAGIAN 2 Petunjuk Khusus Pembelajaran Per Bab Buku ini merupakan pedoman guru untuk mengelola pembelajaran terutama dalam memfasilitasi peserta didik untuk memahami materi dan mengamalkan pesan-pesan sejarah yang ada pada Buku Siswa. Materi ajar yang ada pada Buku Siswa akan dibelajarkan selama satu tahun ajaran. Sesuai dengan desain waktu dan materi setiap bab maka bab I akan diselesaikan dalam waktu 10 minggu pembelajaran, sedang untuk bab II dan III masing-masing dapat diselesaikan dalam 11 minggu pembelajaran. Agar pembelajaran itu lebih efektif dan terarah, maka setiap minggu pembelajaran dirancang terdiri atas: 1 Tujuan pembelajaran, 2 Materi dan Proses pembelajaran, 3 Penilaian, 4 Pengayaan, dan Remidial, ditambah Interaksi Guru dan orang tua. Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan pemahaman tentang KI dan KD, guru sejarah yang mengajarkan materi tersebut hendaknya dapat: a. Menggunakan isu-isu aktual untuk dapat mengajak peserta didik dalam mengembangkan kemampuan analisis dan evaluatif dengan mengambil contoh kasus dari situasi saat ini dengan fakta-fakta sejarah yang ada pada masa itu. b. Dalam melaksanakan pembelajaran guru harus memberikan motivasi dan mendorong peserta didik secara aktif active learning untuk mencari sumber dan contoh-contoh konkrit dari lingkungan sekitarnya. Guru harus menciptakan situasi belajar yang memungkinkan peserta didik 61 Sejarah Indonesia melakukan observasi dan refleksi. Observasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya membaca buku dengan kritis, menganalisis dan mengevaluasi sumber-sumber sejarah, membuat tulisan sejarah secara sederhana, melakukan wawancara dengan pelaku sejarah atau ahli sejarah, menonton film atau dokumentasi sejarah dan mengunjungi situs-situs sejarah yang berkaitan dengan pembahasan di lingkungan sekitar peserta didik tinggal. Dalam pelaksanaan kunjungan ke situs- situs bersejarah, guru dapat melakukan kerja sama dengan lembaga kebudayaan yang menangani bidang kesejarahan setempat agar peserta didik mendapatkan informasi secara lengkap. Contohnya Balai Arkeologi, Balai Pelestarian Cagar Budaya, Balai Pelestarian Nilai Budaya, museum- museum dan lain-lain. c. Peserta didik harus dirangsang berpikir kritis dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan di setiap jam pelajaran. d. Guru sejarah harus mampu mengaitkan konteks lingkungan tempat tinggal peserta didik kabupaten, provinsi, pulau dengan konteks kesejarahan yang lebih luas, yaitu Indonesia. Bagaimana posisi daerahnya di masa lampau ketika masa praaksara, masa klasik Hindu-Buddha, dan masa Islam. 62 Buku Guru | Kelas X SMAMASMKMAK

BAB I Menelusuri Peradaban Awal di Kepulauan

Indonesia

A. Peta Konsep